Press Release
Jum’at, 23 November 2012
Kanker serviks menjadi ancaman besar bagi perempuan. Kanker di
leher rahim ini paling banyak diderita oleh perempuan. Deteksi dini
terhadap kanker rahim pun masih minim dilakukan perempuan. Prihatin dengan
tingginya kejadian kanker rahim di kalangan perempuan, mendorong Yayasan Kanker
Indonesia (YKI) yang memiliki 68 cabang di seluruh Indonesia untuk mencanangkan
Gerakan Nasional Peduli dan Cegah Kanker Serviks. Kota Depok adalah salah satu
kota yang turut mencanangkan gerakan tersebut dengan deteksi dini dan
imunisasi.
Pencanangan yang berlangsung di Aula Lantai 1 Balaikota, terdiri
dari berbagai kegiatan, seperti sosialisasi kanker serviks, pemeriksaan dan
deteksi dini melalui pemeriksaan papsmear, serta vaksinasi/imuniasi. Kegiatan
yang dibuka oleh Walikota Depok H Nur Mahmudi Isma’il, dihadiri oleh Ketua YKI
Cabang Kota Depok, Nur Azizah Tamhid,
perwakilan Yayasan Kanker Indonesia, Hendria J Kessek, Dinas Kesehatan, Kader PKK Kota
Depok, dan Dharma Wanita Kota Depok, Jum’at (23/11).
Ketua YKI Cabang Kota Depok mengatakan setiap menit satu orang
meninggal akibat kanker serviks. Kegiatan ini diadakan untuk menggerakkan dan
memotivasi masyarakat agar sadar akan ancaman kanker leher rahim ini. “Kegiatan
ini juga bertujuan untuk melakukan pendeteksian dini dan pencegahan kanker
serviks” tutur Nur Azizah seraya menambahkan hal-hal yang dapat mempengaruhi
kesehatan, antara lain faktor lingkungan (45%), prilaku (35%), pelayanan
kesehatan (20%), dan genetik (5%). Jadi bisa diambil kesimpulan dari sudut mana
kanker serviks bisa terjadi.
Pemimpin Kota Belimbing mengatakan, YKI sebagai mitra pemerintah
dalam penanggulangan penyakit kanker mempunyai misi yang berkaitan dengan upaya
promotif, preventif (pencegahan) dan suportif, di mana deteksi dini kanker
merupakan salah satu upaya pencegahan. Terima kasih atas kepedulian YKI, semoga
dengan kegiatan ini bisa meminimalisir penderita kanker serviks. Penyebab utama
kanker serviks bukanlan karena faktor keturunan, bisakanlah untuk selalu
menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari, himbau
Walikota.
Perwakilan Yayasan Kanker Indonesia, Hendria J Kessek mengatakan,
80 persen perempuan sangat berpotensi terinfeksi HIV sepanjang hidupnya. Salah
satu metode pendeteksian dini kanker serviks adalah dengan pap smear
secara berkala (rutin setahun sekali). “Pengetahuan soal kanker serviks sangat
penting. Jika tidak tahu secara benar, dapat menyebabkan kematian” tutur
Hendria J Kessek berharap PKK dan Dinkes terus sosialisasikan kanker serviks.
(ols)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar