Siaran
Pers
Humas
dan Protokol Setda Kota Depok
Jum`at,
27 Desember 2013
Jum`at (27/12) Upacara Peringatan Hari Ibu ke-85 dirangkai dengan
Hari Kesadaran Nasional tahun 2013 dilaksanakan di lapangan Balaikota Depok .
Seluruh Pegawai Pemerintah Kota Depok, Sekda, Kepala OPD, Lurah, Camat,
Organisasi Perempuan, Ketua PKK beserta pengurus, sejak pagi berkumpul untuk
melaksanakan upacara. Turut hadir Unsur Muspida beserta istri, Perwakilan
Instansi vertical Kota Depok dan hadirin lainnya.
Ada yang Special pada peringatan hari Ibu di Pemerintah Kota Depok,
karena seluruh petugas upacara adalah perempuan dan menggunakan kebaya. Dari
MC, Komandan Upacara, Pembaca Pancasila, UUD 1945, Pancaprasetya Korpri, Paduan
Suara, Pembaca Doa, semua dilakukan oleh perempuan. Meskipun para petugas
tersebut megenakan kebaya namun, semangat dan ketegasan dalam melakukan setiap
perannya, tidak berkurang sedikitpun.
Ibu Walikota
Depok Hj. Nur Azizah Tamhid, MA pada acara ini, juga menerima buket bunga dan
diberi Panggilan Bunda Paud Kota Depok. Hal ini karena 66 persen tingkat
partisipasi masyarakat di Kota Depok, dan Posyandu di Kota Depok terintegrasi
sebagian berfungsi juga sebagai Paud. Paud di Kota Depok terus dioptimalkan
demi mewujudkan Depok Kota Layak Anak dan dalam membentuk generasi muda penerus
bangsa yang unggul dan religius.
Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma`il, MSc bertindak selaku
inspektur upacara. Beliau membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak RI pada peringatan hari Ibu ke-85.Dalam sambutannya
Menteri PPPA mengatakan “Peringatan Hari Ibu ke-85 Tahun
2013 bertujuan untuk mengingatkan seluruh rakyat Indonesia , terutama
generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan,
penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan
yang tidak dapat dipisahkan dari kebangkitan dan perjuangan bangsa Indonesia.
Seiring dengan perkembangan jaman dan globalisasi dunia yang terus berjalan,
saat ini peran dan kontribusi perempuan dalam pembangunan tidak dapat
dipungkiri lagi. Perempuan dengan jumlah yang relatif besar adalah asset,
potensi dan sumber daya manusia yang turut menentukan keberhasilan pembangunan
dan peradaban suatu bangsa. Di Indonesia, saat ini telah banyak kaum perempuan
yang memiliki peran dan posisi strategis di berbagai kehidupan.
Sejarah telah membuktikan bahwa sebagian perempuan Indonesia telah
berani berpartisipasi dalam perjuangan kemer-dekaan Indonesia. Kongres
Perempuan 1928 pada tanggal 22 Desember 1928 adalah bentuk respon dari organisasi
atau gerakan perempuan Indonesia yang pada saat itu telah tumbuh, untuk
mendukung secara konkret semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang memiliki hak dan
kewajiban yang sama dengan laki-laki. Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945,
menjamin bahwa setiap warga negara Indonesia termasuk perempuan memiliki hak
dan kewajiban yang sama untuk berpartisipasi dalam setiap aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara yang demokratis. Sehubungan dengan hal tersebut
peringatan Hari Ibu tahun ini difokuskan pada: “Peran Perempuan dan
Laki-laki Dalam Mewujudkan Demokrasi yang Partisipatif dan Pembangunan yang Inklusif”.
Tema ini kami bangun dengan melihat situasi dan kondisi bangsa
Indonesia tahun 2013 bersiap-siap menuju tahun politik 2014 dengan harapan di
tahun depan semakin banyak warga negara yang terlibat dalam pemilihan umum.
Adapun tema pembangunan inklusif, kami tetapkan agar pembangunan yang sedang
dijalani prosesnya hingga hari-hari ini dapat optimal menjangkau semua kelompok
dan elemen masyarakat, baik perempuan maupun laki-laki, anak perempuan maupun
anak laki-laki, termasuk kelompok penyandang disabilitas dan berkebutuhan
khusus di seluruh Indonesia.
Harapan saya, Peringatan Hari Ibu Ke-85 Tahun 2013 ini akan
memperkokoh semangat persatuan dan solidaritas seluruh kaum perempuan Indonesia
mencapai cita-cita bangsa yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
adil, demokratis, aman dan sejahtera ”. (Linda Amalia Sari Gumelar)
Sementara itu Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma`il dalam sambutannya
mengatakan “Pada saat yang sama, di tahun prestasi ini Pemerintah Kota Depok menerima penghargaan
Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tingkat Madya Nasional, yang merupakan bentuk apresiasi yang
diberikan pada kementerian/lembaga serta pemerintah daerah baik provinsi maupun
kabupaten/kota yang dinilai telah berkomitmen dan mengimplementasikan
strategi yang terkait dengan Pengarusutamaan Gender (PUG), Pemberdayaan
Perempuan (PP) dan Perlindungan Anak (PA) di berbagai sektor pembangunan.
Sejumlah program yang
telah diluncurkan Pemerintah Kota Depok dinilai banyak memihak pada perempuan
dan anak, diantaranya pelatihan bagi perempuan dengan tujuan agar kaum
perempuan dapat mandiri secara ekonomi, sehingga akan mampu menumbuhkan UKM-UKM
baru. Pelaksanaan Program P2WKSS, Depok Kota Layak Anak yang dimulai dari
pengembangan RW Layak Anak, Program Gerakan One Day No Car dan gerakan One
Day NoRice merupakan
program inovatif Kota Depok yang sangat berpihak terhadap perempuan dan anak.
Selain itu, Kota Depok juga sangat fokus terhadap perlindungan perempuan dan
anak korban kekerasan, melalui pendirian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan
Perempuan dan Anak (P2TP2A), lembaga tersebut sangat concern dalam melaksanakan pencegahan,
rehabilitasi, pendampingan serta pemberdayaan terhadap perempuan dan anak
korban kekerasan.
Penerapan pengarusutamaan gender
tidak hanya diterapkan di lingkup pemerintah saja, akan tetapi
diimplementasikan dalam ketenaga kerjaan. Kegiatan penilaian perusahaan terbaik
yang mempekerjaan tenaga kerja perempuan tahun 2013 merupakan wujud nyata
komitmen pemerintah Kota Depok dalam keberpihakan terhadap perempuan. Saya
ucapkan selamat kepada PT. Bayer Indonesia yang telah mewakili Kota Depok dalam
pemilihan perusahaan terbaik yang mempekerjakan tenaga kerja perempuan Tingkat
Provinsi Jawa Barat dan berhasil meraih Juara 1 (satu) tingkat Provinsi Jawa
Barat.
Sambung Beliau, bertepatan pada
tanggal 25 Desember yang lalu, saya ingin mengucapkan “Selamat Berbahagia” bagi
yang merayakan. Jadikan moment hari yang bahagia ini untuk merajut kembali
cinta kasih antar umat beragama, dan memupuk kembali tali persaudaraan antar
warga Kota Depok.
Adapun kaitan dengan Hari
Kesadaran Bulan Desember di penghujung tahun ini, saya berharap kepada seluruh
aparatur untuk siap tampil ‘beda’ dengan meningkatkan kreativitas dan loyalitas
terhadap pekerjaan. Sejalan dengan program reformasi birokrasi yang
akan menciptakan iklim persaingan dan akan mendorong PNS untuk bekerja lebih
baik.
Peran
Wanita dan Makna Ibu bagi Nur Mahmudi Isma`il:
Peranan wanita di
Kota Depok, Depok sebagai wilayah perkotaan yang plural peranan kaum wanita sangat
ditungggu –tunggu dalam mengisi pembangunan, aparatur pemerintah lebih dari 40
persen adalah wanita, di perusahaan-perusahaan juga banyak terdapat. Kita saat
ini bukan pada posisi meningkatkan emansipasi saja, tetapi lebih pada
mengingkatkan kualitas dimasing-masing gender. Program pegarusutamaan gender
terus diperhatikan, agar tercipta keseimbangan antara perhatian kaum perempuan dan
laki-laki, agar lebih proporsional. Perempuan masa kini, diharapkan mengerti
pada perannya, sebagai insan manusia yang potensial dan baik, dengan
keunikkannya sebagai seorang wanita, dapat menjadi seorang ibu, dan rasa kasih
sayang yang melimpah, dan dan dapat membentuk ketahanan keluarga yang baik.
Bagi Saya, makna Ibu Saya tercinta (Hj.
Masmu`ah) adalah sosok yang mengajari saya membaca dan berhitung, disiplin,
sabar, penuh kasih sayang, terus menerus melakukan apa yang dapat Ia berikan
bagi hidup Saya, “tuturnya. (Endang)