Jumat, 25 Oktober 2013
Pembinaan dan Komitment bersama Kepala Sekolah se- Kota Depok untuk Cegah Kekerasan Pelajar
Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Jum'at, 25 Oktober 2013
Pembinaan, Arahan Walikota Kepada Kepala Sekolah Untuk Cegah Kekerasan Pelajar
Jum'at (25/10) Seluruh Kepala Sekolah SMP, SMA dan SMA Negeri dan Swasta se- Kota Depok, berkumpul untuk menerima pembinaan dan arahan dari Walikota di aula lantai 1 Balaikota. Kegiatan pembinaan ini, sebagai langkah responsif Pemerintah Kota Depok dalam upaya melakukan tindakan preventif untuk cegah tawuran/ kekerasan dikalangan pelajar.
Surat Pernyataan juga telah ditandatangani oleh seluruh Kepala Sekolah yang hadir disini. Surat pernyataan berisikan Kepala Sekolah mau/ bersedia bertanggung jawab untuk menjaga keamanan sekolah dan menjaga ketertiban sekolah, agar siswa tidak melakukan tawuran dan penyalahgunaan narkoba, apabila dikemudian hari terdapat siswanya yang terlibat tawuran, dan narkoba, maka, Kepala sekolah tersebut siap untuk ditinjau ulang dan ditarik kembali ijin memimpin dan ijin operasional, oleh Dinas Pendidikan Kota Depok.
Diharapkan melalui pembinaan yang diterima, para kepala sekolah nantinya akan berfikir dan melakukan aksi nyata dalam upaya menjaga anak didiknya di sekolah agar tidak terlibat tawuran dan narkoba. Mungkin Pembinaan mental dan pembekalan nasehat akan banyak dilakukan oleh para kepala sekolah, dengan menyisipkan nasihat - nasihat baik di dalam kegiatan ekstrakuliluker. Banyak mengingatkan siswanya, disela-sela pelajaran kelas, serta memberlakukan sanksi tegas. Sanksi tegas dapat dilakukan, seperti sekolah akan mengeluarkan (Drop Out) siswa yang terlibat tawuran, dan akan diberikan sanksi sesuai undang-undang yang berlaku.
Sanksi Drop Out memang cukup meminimalisasi kejadian tawuran. Siswa akan berfikir sebelum ikut terlibat dalam sebuah tawuran, karena resikonya, mereka akan dikeluarkan dari sekolah. Beberapa sekolah di Jakarta bahkan telah menerapkan sanksi tegas ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Hery Pansila mengucapkan rasa syukur Kepala Sekolah SMP, SMA dan SMA Negeri dan Swasta se- Kota Depok, dapat berkumpul untuk menerima pembinaan dan arahan dari Walikota di aula lantai 1 Balaikota ini. Beliau juga mengucapkan terimakasih atas kehadiran Para Kepala Sekolah. Kepala sekolah "dapat berdialog, untuk membahas agar dapat meminimalisir, dan agar tawuran tidak terjadi di Sekolah di Kota Depok. Komitment bersama juga akan ditetapkan melalui pertemuan ini, sehingga tawuran tidak akan terjadi lagi di Kota Depok. Karena nyawa setiap anak sangat berharga, mereka adalah calon generasi penerus bangsa yang harus dijaga dengan baik, secara fisik dan mental, " tutur Heri.
Pada kesempatan ini Walikota Depok. H. Nur Mahmudi Isma'il, mengatakan " Saya menemukan ada sekolah yang kekurangan murid, ada sekolah yang kurang sarana, ada sekolah yang tidak berkembang, Sekolah yang kekurangan ruang kelas, dapat dibantu tetapi harus berupaya meningkatkan kualitas dan siswanya, dengan memperbaiki sistem pengajaran yang lebih baik, dan lebih menarik. Begitu banyak tantangan yang kita hadapi, mari bersama tingkatkan kualitas pendidikan, kalau perlu sampai menarik siswa dari luar masuk ke Kota Depok. Depok Kota Pendidikan, yang sedang menuju penyempurnaan Kota layak anak. Kota Depok sangat berpotensi dan sangat strategis, namun harus diimbangi dengan usaha dan kemauan bersama untuk maju. Pengembangan sekolah, dan pengajuan permohonan bantuan penambahan ruang kelas dapat dilakukan melalui surat yang ditujukan ke Dinas Pendidikan Kota Depok, " jelasnya.
Sambung Beliau "APM dan APK harus diupayakan lebih baik dari hari keharinya.
Beliau juga menghimbau agar sekolah-sekolah di Kota Depok agar meningkatkan kapasitasnya, agar dapat menampung siswa dari Depok. Sehingga siswa tidak lagi mencari sekolah di luar Kota Depok. Untuk hal, sekolah yang kekurangan murid dapat berkolaborasi dengan Pemerintah Kota, sehingga anak-anak yang putus sekolah atau belum sekolah agar dapat menuntut ilmu di sekolah yang kekurangan murid.
Walikota pada kesempatan ini membuka pertanyaan, dan masukan dari para Kepala Sekolah. Para Kepala Sekolah menyatakan senang atas pemberitahuan, bahwa Pemerintah Kota dapat memberikan bantuan untuk penambahan ruang kelas melalui Dinas Pendidikan Kota Depok.
Melalui Dialog antara Walikota, dan Para Kepala Sekolah didapat ada beberapa sekolah yang masih kekurangan murid.
Namun kekurangan murid disebabkan ada beberapa siswa yang merasa takut atau merasa tidak mampu atas peraturan dan kedisiplinan yang ditanamkan Yayasan / Sekolah ini kepada murid-murid. Sekolah jenis seperti ini lebih meningkatkan kualitas mutu untuk dapat menghasilkan siswa dengan output dan out come yanhg baik, secara karakter dan kedisiplinannya.
Beberapa sharing yang dilakukan, diantaranya sekolah swasta memberikan masukan agar anak yang kurang mampu dapat juga bersekolah di sekolah swasta secara gratis. Walikota menjawab bahwa bantuan kepada anak kurang mampu dapat diberikan melalui dana bos yang masuk ke sekolah tersebut.
Pelatihan juga sebaiknya diberikan kepada guru negeri dan swasta agar dapat meningkatkan kemampuan teknik pengajaran, dan peningkatan awarenes tanggung jawab guru, dan kualitas guru. Pelatihan ini menjadi masukan agar diselenggarakan oleh dinas pendidikan di Kota Depok.
Berbagai hal lain, yang dikemukakan oleh Para Kepala Sekolah akan menjadi masukan dan pertimbangan, serta evaluasi Pemerintah Kota melalui Dinas Pendidikan.
Walikota berharap semoga nantinya dengan peningkatan sarana/ prasarana, dan penambahan pendidikan informal ( berupa nasihat-nasihat ), peningkatan pendidikan religius baik melalui ekstrakulikuler, dan kegiatan positif lainnya, dapat meminimalisasi terjadinya tawuran/ kekerasan dikalangan pelajar. "Semoga komitment bersama yang telah ditandatangani oleh Para kepala sekolah dapat dilaksanakan dengan baik, dan meminimalisasi terjadinya tawuran dan penyalahgunaan narkoba",tuturnya. (Endang)
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Jum'at, 25 Oktober 2013
Pembinaan, Arahan Walikota Kepada Kepala Sekolah Untuk Cegah Kekerasan Pelajar
Jum'at (25/10) Seluruh Kepala Sekolah SMP, SMA dan SMA Negeri dan Swasta se- Kota Depok, berkumpul untuk menerima pembinaan dan arahan dari Walikota di aula lantai 1 Balaikota. Kegiatan pembinaan ini, sebagai langkah responsif Pemerintah Kota Depok dalam upaya melakukan tindakan preventif untuk cegah tawuran/ kekerasan dikalangan pelajar.
Surat Pernyataan juga telah ditandatangani oleh seluruh Kepala Sekolah yang hadir disini. Surat pernyataan berisikan Kepala Sekolah mau/ bersedia bertanggung jawab untuk menjaga keamanan sekolah dan menjaga ketertiban sekolah, agar siswa tidak melakukan tawuran dan penyalahgunaan narkoba, apabila dikemudian hari terdapat siswanya yang terlibat tawuran, dan narkoba, maka, Kepala sekolah tersebut siap untuk ditinjau ulang dan ditarik kembali ijin memimpin dan ijin operasional, oleh Dinas Pendidikan Kota Depok.
Diharapkan melalui pembinaan yang diterima, para kepala sekolah nantinya akan berfikir dan melakukan aksi nyata dalam upaya menjaga anak didiknya di sekolah agar tidak terlibat tawuran dan narkoba. Mungkin Pembinaan mental dan pembekalan nasehat akan banyak dilakukan oleh para kepala sekolah, dengan menyisipkan nasihat - nasihat baik di dalam kegiatan ekstrakuliluker. Banyak mengingatkan siswanya, disela-sela pelajaran kelas, serta memberlakukan sanksi tegas. Sanksi tegas dapat dilakukan, seperti sekolah akan mengeluarkan (Drop Out) siswa yang terlibat tawuran, dan akan diberikan sanksi sesuai undang-undang yang berlaku.
Sanksi Drop Out memang cukup meminimalisasi kejadian tawuran. Siswa akan berfikir sebelum ikut terlibat dalam sebuah tawuran, karena resikonya, mereka akan dikeluarkan dari sekolah. Beberapa sekolah di Jakarta bahkan telah menerapkan sanksi tegas ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Hery Pansila mengucapkan rasa syukur Kepala Sekolah SMP, SMA dan SMA Negeri dan Swasta se- Kota Depok, dapat berkumpul untuk menerima pembinaan dan arahan dari Walikota di aula lantai 1 Balaikota ini. Beliau juga mengucapkan terimakasih atas kehadiran Para Kepala Sekolah. Kepala sekolah "dapat berdialog, untuk membahas agar dapat meminimalisir, dan agar tawuran tidak terjadi di Sekolah di Kota Depok. Komitment bersama juga akan ditetapkan melalui pertemuan ini, sehingga tawuran tidak akan terjadi lagi di Kota Depok. Karena nyawa setiap anak sangat berharga, mereka adalah calon generasi penerus bangsa yang harus dijaga dengan baik, secara fisik dan mental, " tutur Heri.
Pada kesempatan ini Walikota Depok. H. Nur Mahmudi Isma'il, mengatakan " Saya menemukan ada sekolah yang kekurangan murid, ada sekolah yang kurang sarana, ada sekolah yang tidak berkembang, Sekolah yang kekurangan ruang kelas, dapat dibantu tetapi harus berupaya meningkatkan kualitas dan siswanya, dengan memperbaiki sistem pengajaran yang lebih baik, dan lebih menarik. Begitu banyak tantangan yang kita hadapi, mari bersama tingkatkan kualitas pendidikan, kalau perlu sampai menarik siswa dari luar masuk ke Kota Depok. Depok Kota Pendidikan, yang sedang menuju penyempurnaan Kota layak anak. Kota Depok sangat berpotensi dan sangat strategis, namun harus diimbangi dengan usaha dan kemauan bersama untuk maju. Pengembangan sekolah, dan pengajuan permohonan bantuan penambahan ruang kelas dapat dilakukan melalui surat yang ditujukan ke Dinas Pendidikan Kota Depok, " jelasnya.
Sambung Beliau "APM dan APK harus diupayakan lebih baik dari hari keharinya.
Beliau juga menghimbau agar sekolah-sekolah di Kota Depok agar meningkatkan kapasitasnya, agar dapat menampung siswa dari Depok. Sehingga siswa tidak lagi mencari sekolah di luar Kota Depok. Untuk hal, sekolah yang kekurangan murid dapat berkolaborasi dengan Pemerintah Kota, sehingga anak-anak yang putus sekolah atau belum sekolah agar dapat menuntut ilmu di sekolah yang kekurangan murid.
Walikota pada kesempatan ini membuka pertanyaan, dan masukan dari para Kepala Sekolah. Para Kepala Sekolah menyatakan senang atas pemberitahuan, bahwa Pemerintah Kota dapat memberikan bantuan untuk penambahan ruang kelas melalui Dinas Pendidikan Kota Depok.
Melalui Dialog antara Walikota, dan Para Kepala Sekolah didapat ada beberapa sekolah yang masih kekurangan murid.
Namun kekurangan murid disebabkan ada beberapa siswa yang merasa takut atau merasa tidak mampu atas peraturan dan kedisiplinan yang ditanamkan Yayasan / Sekolah ini kepada murid-murid. Sekolah jenis seperti ini lebih meningkatkan kualitas mutu untuk dapat menghasilkan siswa dengan output dan out come yanhg baik, secara karakter dan kedisiplinannya.
Beberapa sharing yang dilakukan, diantaranya sekolah swasta memberikan masukan agar anak yang kurang mampu dapat juga bersekolah di sekolah swasta secara gratis. Walikota menjawab bahwa bantuan kepada anak kurang mampu dapat diberikan melalui dana bos yang masuk ke sekolah tersebut.
Pelatihan juga sebaiknya diberikan kepada guru negeri dan swasta agar dapat meningkatkan kemampuan teknik pengajaran, dan peningkatan awarenes tanggung jawab guru, dan kualitas guru. Pelatihan ini menjadi masukan agar diselenggarakan oleh dinas pendidikan di Kota Depok.
Berbagai hal lain, yang dikemukakan oleh Para Kepala Sekolah akan menjadi masukan dan pertimbangan, serta evaluasi Pemerintah Kota melalui Dinas Pendidikan.
Walikota berharap semoga nantinya dengan peningkatan sarana/ prasarana, dan penambahan pendidikan informal ( berupa nasihat-nasihat ), peningkatan pendidikan religius baik melalui ekstrakulikuler, dan kegiatan positif lainnya, dapat meminimalisasi terjadinya tawuran/ kekerasan dikalangan pelajar. "Semoga komitment bersama yang telah ditandatangani oleh Para kepala sekolah dapat dilaksanakan dengan baik, dan meminimalisasi terjadinya tawuran dan penyalahgunaan narkoba",tuturnya. (Endang)
Pembinaan dan Komitment bersama Kepala Sekolah se- Kota Depok untuk Cegah Kekerasan Pelajar
Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Jum'at, 25 Oktober 2013
Pembinaan, Arahan Walikota Kepada Kepala Sekolah Untuk Cegah Kekerasan Pelajar
Jum'at (25/10) Seluruh Kepala Sekolah SMP, SMA dan SMA Negeri dan Swasta se- Kota Depok, berkumpul untuk menerima pembinaan dan arahan dari Walikota di aula lantai 1 Balaikota. Kegiatan pembinaan ini, sebagai langkah responsif Pemerintah Kota Depok dalam upaya melakukan tindakan preventif untuk cegah tawuran/ kekerasan dikalangan pelajar.
Surat Pernyataan juga telah ditandatangani oleh seluruh Kepala Sekolah yang hadir disini. Surat pernyataan berisikan Kepala Sekolah mau/ bersedia bertanggung jawab untuk menjaga keamanan sekolah dan menjaga ketertiban sekolah, agar siswa tidak melakukan tawuran dan penyalahgunaan narkoba, apabila dikemudian hari terdapat siswanya yang terlibat tawuran, dan narkoba, maka, Kepala sekolah tersebut siap untuk ditinjau ulang dan ditarik kembali ijin memimpin dan ijin operasional, oleh Dinas Pendidikan Kota Depok.
Diharapkan melalui pembinaan yang diterima, para kepala sekolah nantinya akan berfikir dan melakukan aksi nyata dalam upaya menjaga anak didiknya di sekolah agar tidak terlibat tawuran dan narkoba. Mungkin Pembinaan mental dan pembekalan nasehat akan banyak dilakukan oleh para kepala sekolah, dengan menyisipkan nasihat - nasihat baik di dalam kegiatan ekstrakuliluker. Banyak mengingatkan siswanya, disela-sela pelajaran kelas, serta memberlakukan sanksi tegas. Sanksi tegas dapat dilakukan, seperti sekolah akan mengeluarkan (Drop Out) siswa yang terlibat tawuran, dan akan diberikan sanksi sesuai undang-undang yang berlaku.
Sanksi Drop Out memang cukup meminimalisasi kejadian tawuran. Siswa akan berfikir sebelum ikut terlibat dalam sebuah tawuran, karena resikonya, mereka akan dikeluarkan dari sekolah. Beberapa sekolah di Jakarta bahkan telah menerapkan sanksi tegas ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Hery Pansila mengucapkan rasa syukur Kepala Sekolah SMP, SMA dan SMA Negeri dan Swasta se- Kota Depok, dapat berkumpul untuk menerima pembinaan dan arahan dari Walikota di aula lantai 1 Balaikota ini. Beliau juga mengucapkan terimakasih atas kehadiran Para Kepala Sekolah. Kepala sekolah "dapat berdialog, untuk membahas agar dapat meminimalisir, dan agar tawuran tidak terjadi di Sekolah di Kota Depok. Komitment bersama juga akan ditetapkan melalui pertemuan ini, sehingga tawuran tidak akan terjadi lagi di Kota Depok. Karena nyawa setiap anak sangat berharga, mereka adalah calon generasi penerus bangsa yang harus dijaga dengan baik, secara fisik dan mental, " tutur Heri.
Pada kesempatan ini Walikota Depok. H. Nur Mahmudi Isma'il, mengatakan " Saya menemukan ada sekolah yang kekurangan murid, ada sekolah yang kurang sarana, ada sekolah yang tidak berkembang, Sekolah yang kekurangan ruang kelas, dapat dibantu tetapi harus berupaya meningkatkan kualitas dan siswanya, dengan memperbaiki sistem pengajaran yang lebih baik, dan lebih menarik. Begitu banyak tantangan yang kita hadapi, mari bersama tingkatkan kualitas pendidikan, kalau perlu sampai menarik siswa dari luar masuk ke Kota Depok. Depok Kota Pendidikan, yang sedang menuju penyempurnaan Kota layak anak. Kota Depok sangat berpotensi dan sangat strategis, namun harus diimbangi dengan usaha dan kemauan bersama untuk maju. Pengembangan sekolah, dan pengajuan permohonan bantuan penambahan ruang kelas dapat dilakukan melalui surat yang ditujukan ke Dinas Pendidikan Kota Depok, " jelasnya.
Sambung Beliau "APM dan APK harus diupayakan lebih baik dari hari keharinya.
Beliau juga menghimbau agar sekolah-sekolah di Kota Depok agar meningkatkan kapasitasnya, agar dapat menampung siswa dari Depok. Sehingga siswa tidak lagi mencari sekolah di luar Kota Depok. Untuk hal, sekolah yang kekurangan murid dapat berkolaborasi dengan Pemerintah Kota, sehingga anak-anak yang putus sekolah atau belum sekolah agar dapat menuntut ilmu di sekolah yang kekurangan murid.
Walikota pada kesempatan ini membuka pertanyaan, dan masukan dari para Kepala Sekolah. Para Kepala Sekolah menyatakan senang atas pemberitahuan, bahwa Pemerintah Kota dapat memberikan bantuan untuk penambahan ruang kelas melalui Dinas Pendidikan Kota Depok.
Melalui Dialog antara Walikota, dan Para Kepala Sekolah didapat ada beberapa sekolah yang masih kekurangan murid.
Namun kekurangan murid disebabkan ada beberapa siswa yang merasa takut atau merasa tidak mampu atas peraturan dan kedisiplinan yang ditanamkan Yayasan / Sekolah ini kepada murid-murid. Sekolah jenis seperti ini lebih meningkatkan kualitas mutu untuk dapat menghasilkan siswa dengan output dan out come yanhg baik, secara karakter dan kedisiplinannya.
Beberapa sharing yang dilakukan, diantaranya sekolah swasta memberikan masukan agar anak yang kurang mampu dapat juga bersekolah di sekolah swasta secara gratis. Walikota menjawab bahwa bantuan kepada anak kurang mampu dapat diberikan melalui dana bos yang masuk ke sekolah tersebut.
Pelatihan juga sebaiknya diberikan kepada guru negeri dan swasta agar dapat meningkatkan kemampuan teknik pengajaran, dan peningkatan awarenes tanggung jawab guru, dan kualitas guru. Pelatihan ini menjadi masukan agar diselenggarakan oleh dinas pendidikan di Kota Depok.
Berbagai hal lain, yang dikemukakan oleh Para Kepala Sekolah akan menjadi masukan dan pertimbangan, serta evaluasi Pemerintah Kota melalui Dinas Pendidikan.
Walikota berharap semoga nantinya dengan peningkatan sarana/ prasarana, dan penambahan pendidikan informal ( berupa nasihat-nasihat ), peningkatan pendidikan religius baik melalui ekstrakulikuler, dan kegiatan positif lainnya, dapat meminimalisasi terjadinya tawuran/ kekerasan dikalangan pelajar. "Semoga komitment bersama yang telah ditandatangani oleh Para kepala sekolah dapat dilaksanakan dengan baik, dan meminimalisasi terjadinya tawuran dan penyalahgunaan narkoba",tuturnya. (Endang)
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Jum'at, 25 Oktober 2013
Pembinaan, Arahan Walikota Kepada Kepala Sekolah Untuk Cegah Kekerasan Pelajar
Jum'at (25/10) Seluruh Kepala Sekolah SMP, SMA dan SMA Negeri dan Swasta se- Kota Depok, berkumpul untuk menerima pembinaan dan arahan dari Walikota di aula lantai 1 Balaikota. Kegiatan pembinaan ini, sebagai langkah responsif Pemerintah Kota Depok dalam upaya melakukan tindakan preventif untuk cegah tawuran/ kekerasan dikalangan pelajar.
Surat Pernyataan juga telah ditandatangani oleh seluruh Kepala Sekolah yang hadir disini. Surat pernyataan berisikan Kepala Sekolah mau/ bersedia bertanggung jawab untuk menjaga keamanan sekolah dan menjaga ketertiban sekolah, agar siswa tidak melakukan tawuran dan penyalahgunaan narkoba, apabila dikemudian hari terdapat siswanya yang terlibat tawuran, dan narkoba, maka, Kepala sekolah tersebut siap untuk ditinjau ulang dan ditarik kembali ijin memimpin dan ijin operasional, oleh Dinas Pendidikan Kota Depok.
Diharapkan melalui pembinaan yang diterima, para kepala sekolah nantinya akan berfikir dan melakukan aksi nyata dalam upaya menjaga anak didiknya di sekolah agar tidak terlibat tawuran dan narkoba. Mungkin Pembinaan mental dan pembekalan nasehat akan banyak dilakukan oleh para kepala sekolah, dengan menyisipkan nasihat - nasihat baik di dalam kegiatan ekstrakuliluker. Banyak mengingatkan siswanya, disela-sela pelajaran kelas, serta memberlakukan sanksi tegas. Sanksi tegas dapat dilakukan, seperti sekolah akan mengeluarkan (Drop Out) siswa yang terlibat tawuran, dan akan diberikan sanksi sesuai undang-undang yang berlaku.
Sanksi Drop Out memang cukup meminimalisasi kejadian tawuran. Siswa akan berfikir sebelum ikut terlibat dalam sebuah tawuran, karena resikonya, mereka akan dikeluarkan dari sekolah. Beberapa sekolah di Jakarta bahkan telah menerapkan sanksi tegas ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Hery Pansila mengucapkan rasa syukur Kepala Sekolah SMP, SMA dan SMA Negeri dan Swasta se- Kota Depok, dapat berkumpul untuk menerima pembinaan dan arahan dari Walikota di aula lantai 1 Balaikota ini. Beliau juga mengucapkan terimakasih atas kehadiran Para Kepala Sekolah. Kepala sekolah "dapat berdialog, untuk membahas agar dapat meminimalisir, dan agar tawuran tidak terjadi di Sekolah di Kota Depok. Komitment bersama juga akan ditetapkan melalui pertemuan ini, sehingga tawuran tidak akan terjadi lagi di Kota Depok. Karena nyawa setiap anak sangat berharga, mereka adalah calon generasi penerus bangsa yang harus dijaga dengan baik, secara fisik dan mental, " tutur Heri.
Pada kesempatan ini Walikota Depok. H. Nur Mahmudi Isma'il, mengatakan " Saya menemukan ada sekolah yang kekurangan murid, ada sekolah yang kurang sarana, ada sekolah yang tidak berkembang, Sekolah yang kekurangan ruang kelas, dapat dibantu tetapi harus berupaya meningkatkan kualitas dan siswanya, dengan memperbaiki sistem pengajaran yang lebih baik, dan lebih menarik. Begitu banyak tantangan yang kita hadapi, mari bersama tingkatkan kualitas pendidikan, kalau perlu sampai menarik siswa dari luar masuk ke Kota Depok. Depok Kota Pendidikan, yang sedang menuju penyempurnaan Kota layak anak. Kota Depok sangat berpotensi dan sangat strategis, namun harus diimbangi dengan usaha dan kemauan bersama untuk maju. Pengembangan sekolah, dan pengajuan permohonan bantuan penambahan ruang kelas dapat dilakukan melalui surat yang ditujukan ke Dinas Pendidikan Kota Depok, " jelasnya.
Sambung Beliau "APM dan APK harus diupayakan lebih baik dari hari keharinya.
Beliau juga menghimbau agar sekolah-sekolah di Kota Depok agar meningkatkan kapasitasnya, agar dapat menampung siswa dari Depok. Sehingga siswa tidak lagi mencari sekolah di luar Kota Depok. Untuk hal, sekolah yang kekurangan murid dapat berkolaborasi dengan Pemerintah Kota, sehingga anak-anak yang putus sekolah atau belum sekolah agar dapat menuntut ilmu di sekolah yang kekurangan murid.
Walikota pada kesempatan ini membuka pertanyaan, dan masukan dari para Kepala Sekolah. Para Kepala Sekolah menyatakan senang atas pemberitahuan, bahwa Pemerintah Kota dapat memberikan bantuan untuk penambahan ruang kelas melalui Dinas Pendidikan Kota Depok.
Melalui Dialog antara Walikota, dan Para Kepala Sekolah didapat ada beberapa sekolah yang masih kekurangan murid.
Namun kekurangan murid disebabkan ada beberapa siswa yang merasa takut atau merasa tidak mampu atas peraturan dan kedisiplinan yang ditanamkan Yayasan / Sekolah ini kepada murid-murid. Sekolah jenis seperti ini lebih meningkatkan kualitas mutu untuk dapat menghasilkan siswa dengan output dan out come yanhg baik, secara karakter dan kedisiplinannya.
Beberapa sharing yang dilakukan, diantaranya sekolah swasta memberikan masukan agar anak yang kurang mampu dapat juga bersekolah di sekolah swasta secara gratis. Walikota menjawab bahwa bantuan kepada anak kurang mampu dapat diberikan melalui dana bos yang masuk ke sekolah tersebut.
Pelatihan juga sebaiknya diberikan kepada guru negeri dan swasta agar dapat meningkatkan kemampuan teknik pengajaran, dan peningkatan awarenes tanggung jawab guru, dan kualitas guru. Pelatihan ini menjadi masukan agar diselenggarakan oleh dinas pendidikan di Kota Depok.
Berbagai hal lain, yang dikemukakan oleh Para Kepala Sekolah akan menjadi masukan dan pertimbangan, serta evaluasi Pemerintah Kota melalui Dinas Pendidikan.
Walikota berharap semoga nantinya dengan peningkatan sarana/ prasarana, dan penambahan pendidikan informal ( berupa nasihat-nasihat ), peningkatan pendidikan religius baik melalui ekstrakulikuler, dan kegiatan positif lainnya, dapat meminimalisasi terjadinya tawuran/ kekerasan dikalangan pelajar. "Semoga komitment bersama yang telah ditandatangani oleh Para kepala sekolah dapat dilaksanakan dengan baik, dan meminimalisasi terjadinya tawuran dan penyalahgunaan narkoba",tuturnya. (Endang)
Semakin banyak resto dukung ODNR
Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Jum'at, 25 Oktober 2013
Makin Banyak Resto Dukung ODNR
Resto dengan konsep Warung makan betawi yang terletak di Jalan Juanda, Depok mendukung program ODNR. Warung makan betawi yang baru dibuka dan diresmikan Walikota Depok H. Nur Mahmudi Ism'il, mendukung ODNR. Karena warung ini menyediakan beras olahan yang berbahan dasar jagung. Nasi ONDR merupakan nasi yang warna, bentuknya dan teksturnya sama dengan nasi dari beras padi, namun nasi ODNR terbuat dari jagung dan telah diolah terlebih dahulu sekedimikian rupa. Nasi ini mempunyai kelebihan, karena memiliki kandungan glukosa yang lebih rendah dari nasi biasa, dan sangat baik untuk penderita diabetes atau orang yang sedang berdiet.
Komarudin, Pemilik restoran sangat senang restonya dapat ikut mendukung program ODNR, dengan menyediakan nasi ODNR. Nama resto . H. Tohir diambil dari nama sang ayah, yaitu H. Ahmad Tohir.
Jum'at, (25/10) Walikota meresmikan resto ini, sekaligus mencoba makanan di resto ini, tentunya dengan beras ODNR. Es timun segar, dan asinan betawi menjadi es segar resto ini.
Sedikit Walikota mengatakan "semoga semakin banyak resto yang mendukung One Day No Rice dengan menyajikan menu-menu berbahan dasar jagung dan umbi-umbian lain. Beliau memuji resto ini, menunya tradisional dan sehat. Semoga resto ini ramai dikunjungi masyarakat, dan menambah menu ODNRnya," tutur Beliau. (Endang)
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Jum'at, 25 Oktober 2013
Makin Banyak Resto Dukung ODNR
Resto dengan konsep Warung makan betawi yang terletak di Jalan Juanda, Depok mendukung program ODNR. Warung makan betawi yang baru dibuka dan diresmikan Walikota Depok H. Nur Mahmudi Ism'il, mendukung ODNR. Karena warung ini menyediakan beras olahan yang berbahan dasar jagung. Nasi ONDR merupakan nasi yang warna, bentuknya dan teksturnya sama dengan nasi dari beras padi, namun nasi ODNR terbuat dari jagung dan telah diolah terlebih dahulu sekedimikian rupa. Nasi ini mempunyai kelebihan, karena memiliki kandungan glukosa yang lebih rendah dari nasi biasa, dan sangat baik untuk penderita diabetes atau orang yang sedang berdiet.
Komarudin, Pemilik restoran sangat senang restonya dapat ikut mendukung program ODNR, dengan menyediakan nasi ODNR. Nama resto . H. Tohir diambil dari nama sang ayah, yaitu H. Ahmad Tohir.
Jum'at, (25/10) Walikota meresmikan resto ini, sekaligus mencoba makanan di resto ini, tentunya dengan beras ODNR. Es timun segar, dan asinan betawi menjadi es segar resto ini.
Sedikit Walikota mengatakan "semoga semakin banyak resto yang mendukung One Day No Rice dengan menyajikan menu-menu berbahan dasar jagung dan umbi-umbian lain. Beliau memuji resto ini, menunya tradisional dan sehat. Semoga resto ini ramai dikunjungi masyarakat, dan menambah menu ODNRnya," tutur Beliau. (Endang)
Pembinaan Kepsek Sampai Razia Senjata Tajam Pelajar Sebagai Tindakan Preventif Kekerasan Pelajar
Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Jum'at, 25 Oktober 2013
Peristiwa pengeroyokan salah satu siswa di Sekolah Wirabuana, membuat Pemerintah Kota Depok merasa prihatin. Kekerasan dikalangan pelajar masih ada saja kian harinya. Kamis sore (24/10) Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma'il melakukan takziah, dan mengucapkan rasa belasungkawa kepada orang tua, dari ( Adi Nugraha )siswa yang menjadi korban pengeroyokan. "Ibu korban berharap agar proses hukum tetap berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, dan tindakan preventif hendaknya dilakukan pemerintah, orangtua dan sekolah agar hal seperti ini tidak terulang".
Jum'at pagi Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma'il, MSc bersama Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Hery Pansila, beserta kepolisian setempat melakukan kunjungan ke sekolah Izzata. Kunjungan Walikota beserta rombongan bermaksud untuk bersilaturahmi dengan Kepala Sekolah, membicarakan pembinaan yang harus dilakukan kepada siswa sebagai bentuk tindak preventif tawuran pelajar. Walikota, bersama kepolisian juga melakukan sidak, dengan memeriksa isi tas siswa, dikhawatirkan ada yang menyimpan senjata tajam.
Kepsek Izzata Bapak Jabal attariq menyambut kedatangan Walikota, dan Kadisdik Kota Depok. Senang Walikota menaruh perhatian kepada sekolah ini, terlebih terkait tindak preventif yang dilakukan. Jabal juga mendampingi saat sidak dilakukan. Sekolah Izzata terdiri dari SMK Izzata, SMA Arjuna, SMP Fajar plus
Pihak sekolah menuturkan "Menurut AKP Heru di Bojong, memang ada beberapa anak yang ditahan", namun pihak sekolah baru ingin datang kekantor polisi untuk memastikan, apakah yang ditahan memang murid dari sekolah ini, " tuturnya.
Disela-sela sidak yang dilakukan, Walikota menghimbau kepada adik- adik siswa sekolah izzata agar " berperilaku baik, berbicara dengan hati - hati sehingga tidak menimbulkan / memicu konflik antar pelajar,". Beliau juga mengingatkan hidup itu sangat berarti, jadi jangan disia-siakan dengan kekearasan, apalagi sampai mengakibatkan kematian. Anak-anak adalah harapan bangsa dan orangtua oleh karena itu hindarilah tawuran pelajar, isi dengan kegiatan positif dan belajar, " tutur Walikota
"Tambahnya, pembinaan dan konsolidasi orangtua dan sekolah perlu dilakukan. Penawaran komitment, jika hal seperti ini terjadi lagi, perlu diberlakukan sanksi, jenis sanksi diserahkan kepada Dinas pendidikan".
Sementara itu, " Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Heri Pansila mengatakan tekait sanksi yang akan diberikan akan disesuaikan dengan undang- undang berlaku. Jika hal ini berulang-ulang terjadi, apalagi oleh sekolah yang sama, maka sekolah tersebut, akan dievaluasi, terkait hal yang terjadi yang diperkirakan melibatkan sekolah ini, masih menunggu hasil investigasi dari kepolisian. (Endang)
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Jum'at, 25 Oktober 2013
Peristiwa pengeroyokan salah satu siswa di Sekolah Wirabuana, membuat Pemerintah Kota Depok merasa prihatin. Kekerasan dikalangan pelajar masih ada saja kian harinya. Kamis sore (24/10) Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma'il melakukan takziah, dan mengucapkan rasa belasungkawa kepada orang tua, dari ( Adi Nugraha )siswa yang menjadi korban pengeroyokan. "Ibu korban berharap agar proses hukum tetap berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, dan tindakan preventif hendaknya dilakukan pemerintah, orangtua dan sekolah agar hal seperti ini tidak terulang".
Jum'at pagi Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma'il, MSc bersama Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Hery Pansila, beserta kepolisian setempat melakukan kunjungan ke sekolah Izzata. Kunjungan Walikota beserta rombongan bermaksud untuk bersilaturahmi dengan Kepala Sekolah, membicarakan pembinaan yang harus dilakukan kepada siswa sebagai bentuk tindak preventif tawuran pelajar. Walikota, bersama kepolisian juga melakukan sidak, dengan memeriksa isi tas siswa, dikhawatirkan ada yang menyimpan senjata tajam.
Kepsek Izzata Bapak Jabal attariq menyambut kedatangan Walikota, dan Kadisdik Kota Depok. Senang Walikota menaruh perhatian kepada sekolah ini, terlebih terkait tindak preventif yang dilakukan. Jabal juga mendampingi saat sidak dilakukan. Sekolah Izzata terdiri dari SMK Izzata, SMA Arjuna, SMP Fajar plus
Pihak sekolah menuturkan "Menurut AKP Heru di Bojong, memang ada beberapa anak yang ditahan", namun pihak sekolah baru ingin datang kekantor polisi untuk memastikan, apakah yang ditahan memang murid dari sekolah ini, " tuturnya.
Disela-sela sidak yang dilakukan, Walikota menghimbau kepada adik- adik siswa sekolah izzata agar " berperilaku baik, berbicara dengan hati - hati sehingga tidak menimbulkan / memicu konflik antar pelajar,". Beliau juga mengingatkan hidup itu sangat berarti, jadi jangan disia-siakan dengan kekearasan, apalagi sampai mengakibatkan kematian. Anak-anak adalah harapan bangsa dan orangtua oleh karena itu hindarilah tawuran pelajar, isi dengan kegiatan positif dan belajar, " tutur Walikota
"Tambahnya, pembinaan dan konsolidasi orangtua dan sekolah perlu dilakukan. Penawaran komitment, jika hal seperti ini terjadi lagi, perlu diberlakukan sanksi, jenis sanksi diserahkan kepada Dinas pendidikan".
Sementara itu, " Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Heri Pansila mengatakan tekait sanksi yang akan diberikan akan disesuaikan dengan undang- undang berlaku. Jika hal ini berulang-ulang terjadi, apalagi oleh sekolah yang sama, maka sekolah tersebut, akan dievaluasi, terkait hal yang terjadi yang diperkirakan melibatkan sekolah ini, masih menunggu hasil investigasi dari kepolisian. (Endang)
Jum'at Bersih di Pasar Depok Jaya Nusantara
Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Jum’at, 25 Oktober 2013
Wakil Walikota Depok H. M Idris Abdul Shomad bersama dengan Dinas Kebersihan Pertamanan (DKP), Badan Lingkungan Hidup (BLH), Camat, dan Lurah melakukan bersih-bersih atau jum’sih di Pasar Depok Jaya, Jum’at (25/10) pagi. Usai bersih-bersih, Wakil Walikota sempat menyoroti keberadaan warung-warung yang berdiri disekitar pasar, tepatnya di jalan Perumnas Depok 1. Hal tersebut dilakukan karena Wakil Walikota menilai, lokasi tersebut harus steril, apalagi keberadaan warung tersebut juga menutupi drainase. Dalam kesempatan itu, Wakil Kota Depok juga sempat berdialog dengan para pedagang. Para pedagang pun merasa tidak keberatan, bila suatu saat nanti mereka harus dipindahkan dari sana, yang penting mereka difasilitasi tempat pengganti agar tetap bisa berjualan.
“Dilihat dari sisi tata ruang, proyek-proyek ini harus diselesaikan,
Dinas Koperasi UMKM dan Pasar (DKUP), juga termasuk DKP harus turut terjun
dalam masalah ini, termasuk juga masalah aset, yaitu DPPKA harus terlibat,
karena fungsi aset harus diperjelas, warung-warung ini menjadi tenggung jawab
siapa? Kalau memang warung-warung tersebut menempati dan temasuk fasos fasum, maka
harus segera dikosongkan sehingga memenuhi persyaratan untuk menjadi Ruang
Terbuka Hijau. Bila orang-orang diwilayah, seperti RT/RW memberikan ijin untuk
menempati, mak harus dikomunikasikan sehingga komprehensif, termasuk tentang
masalah di koperasi KPPD” papar Wakil Walikota.
Bagaimana komunikasinya dengan BLH terkait dengan maslah pemotongan
bebek dan ayam, kalau tidak memenuhi syrat, maka tidak diperkenankan ada
pemotongan disana. Begitu juga dengan masalah sampah, dibkomunikasikan kembali
dengan DKUP, apakah KPPD akan membuat semacam PPS yang lebih permanen, atau
bagaimana? Hal tersebut harus terus dikomunikasikan, karena koperasi tersebut
ditangani oleh KPPD, bukan punya pemerintah, tetapi memang masih dibawah
pengawasan dan pembinaan DKUP.
Terkait dengan taman nusantara, Wakil Walikota menjelaskan bahwa fasos
diperuntukan RTH, karena tanah tersebut milik negara, yang tidak bisa dimanfaatkan
untuk private, atau pun untuk kepentingan RT/RW. “Keberadaan fasos harus
ditempaykan secara proporsional, seperti RTH bisa dimanfaatkan untuk membuat
taman, tempat bermain anak, ataupun yang lainnya, untuk kepentingan umum. (olas)
Jum'at Bersih di Pasar Depok Jaya Nusantara
Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Jum’at, 25 Oktober 2013
Wakil Walikota Depok H. M Idris Abdul Shomad bersama dengan Dinas
Kebersihan Pertamanan (DKP), Badan Lingkungan Hidup (BLH), Camat, dan Lurah melakukan
bersih-bersih atau jum’sih di Pasar Depok Jaya, Jum’at (25/10) pagi. Usai
bersih-bersih, Wakil Walikota sempat menyoroti keberadaan warung-warung yang
berdiri disekitar pasar, tepatnya di jalan Perumnas Depok 1. Hal tersebut
dilakukan karena Wakil Walikota menilai, lokasi tersebut harus steril, apalagi
keberadaan warung tersebut juga menutupi drainase. Dalam kesempatan itu, Wakil
Kota Depok juga sempat berdialog dengan para pedagang. Para pedagang pun merasa
tidak keberatan, bila suatu saat nanti mereka harus dipindahkan dari sana, yang
penting mereka difasilitasi tempat pengganti agar tetap bisa berjualan.
“Dilihat dari sisi tata ruang, proyek-proyek ini harus diselesaikan,
Dinas Koperasi UMKM dan Pasar (DKUP), juga termasuk DKP harus turut terjun
dalam masalah ini, termasuk juga masalah aset, yaitu DPPKA harus terlibat,
karena fungsi aset harus diperjelas, warung-warung ini menjadi tenggung jawab
siapa? Kalau memang warung-warung tersebut menempati dan temasuk fasos fasum, maka
harus segera dikosongkan sehingga memenuhi persyaratan untuk menjadi Ruang
Terbuka Hijau. Bila orang-orang diwilayah, seperti RT/RW memberikan ijin untuk
menempati, mak harus dikomunikasikan sehingga komprehensif, termasuk tentang
masalah di koperasi KPPD” papar Wakil Walikota.
Bagaimana komunikasinya dengan BLH terkait dengan maslah pemotongan
bebek dan ayam, kalau tidak memenuhi syrat, maka tidak diperkenankan ada
pemotongan disana. Begitu juga dengan masalah sampah, dibkomunikasikan kembali
dengan DKUP, apakah KPPD akan membuat semacam PPS yang lebih permanen, atau
bagaimana? Hal tersebut harus terus dikomunikasikan, karena koperasi tersebut
ditangani oleh KPPD, bukan punya pemerintah, tetapi memang masih dibawah
pengawasan dan pembinaan DKUP.
Terkait dengan taman nusantara, Wakil Walikota menjelaskan bahwa fasos
diperuntukan RTH, karena tanah tersebut milik negara, yang tidak bisa dimanfaatkan
untuk private, atau pun untuk kepentingan RT/RW. “Keberadaan fasos harus
ditempaykan secara proporsional, seperti RTH bisa dimanfaatkan untuk membuat
taman, tempat bermain anak, ataupun yang lainnya, untuk kepentingan umum. (olas)
Kamis, 24 Oktober 2013
Audiensi Walikota dengan Serikat Pekerja Kota Depok
Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Kamis, 24 Oktober 2013
Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma’il
menerima audiensi serikat pekerja buruh Kota Depok diruang kerjanya, Kamis
(24/10) siang. Turut hadir dalam audiensi Kapolres Depok dan Kepala Dinas Tenga
Kerja dan Sosial kota Depok. Sekretaris Serikat Pekerja Kota Depok, Ibu Mus
menginformasikan bahwa akan ada rencana mogok nasional pada tanggal 31 Oktober
dan 1 November 2013 mendatang. Mogok nasional tersebut dilakukan untuk menolak
Inpres No. 9 Th. 2013 tentang Kebijakan Penetapan Upah Minimum Dalam Rangka
Keberlangsungan Usaha dan Peningkatan Kesejahteraan Pekerja.
Para Serikat Pekerja mengatakan, penolakan terhadap Inpres Nomor 9
tersebut karena bertentangan dengan Undang-undang nomor 13 tentang pengupahan.
Dikeluarkannya Inpres No 9 tersebut akan membatasi upah minimum daerah. Salah
satu perwakilan Serikat Pekerja kota Depok, Bapak Andry mengatakan bahwa adanya
Inpres tersebut juga melanggar tatanan upay yang telah ada serta tumpang tindih
dengan aturan sebelumnya. UMK memiliki 6 item dalam menentukan upah,
diantaranya KHL, pertumubahan ekonomi, upah sekitar, dan inflasi. Sedangkan
pada Inpres hanya menitikberatkan pada KHL tanpa melihat item lainnya. Kami akan
melakukan mogok nasional dengan tidak bekerja/menghentikan industri, dan ada tiga
tuntutan yang kami perjuangkan yaitu upah layak, jaminan sosial, dan hapus
outsourcing.
Tujuan kami datang kesini adalah untuk meminta pernyataan Walikota
Depok untuk mau mengesampingkan Inpres tersebut dan menyerahkan besaran upah kepada
Dewan Pengupahan, seperti yang selama ini sudah berjalan, ujar Ibu Mus.
Walikota mengatakan bahwa Inpres tersebut adalah Instruksi
Presiden secara intern kepada para Menteri yang terkait dengan upah minimum.
Hal tersebut juga ditegaskan oleh Dirjen PHI pada rapat, yang mengatakan bahwa
Dewan Pengupahan tidak ada sanksi apapun atas Inpres tersebut karena itu adalah
arahan Presiden pada jajarannya secara intern.
“Bila ada kesulitan/ ketidaksesuaian di lapangan, coba dikaji
bersama dan memohon kepada Presiden agar Inpres tersebut dicabut agar tidak banyak
terjadi esepsi/ kerugian. Terima kasih atas informasinya, untuk permintaan
tersebut, kami akan lakukan rapat segera dengan Polres dan Muspida sehingga
terjadi pemahaman yang bagus dan stabilitas kondisi di Kota Depok tetap terjaga”
tutur Walikota.
Dalam kesemptan itu, Kapolres kota
Depok juga mengatakan bahwa aksi/unjuk rasa adalah hak, namun dimohon untuk
tetap menjaga keamanan, ketertiban saat berunjuk rasa. Sampaikan aspirasi
dengan dialog, dengan cara yang tidak melanggar aturan, sehingga tetap
kondusif. Yang penting adalah pesannya tersampaikan, ada keputusan, dan kondisi
tetap aman. (olas)
Jadilah Pembelanja yang Cerdas
Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Kamis, 24 Oktober 2013
Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Operasional Posyandu
yang digelar di Aula lantai 1 Balaikota Depok mengusung tema “Kita Tingkatkan
Kinerja Pokjanal, Pokja, dan Pelayanan di Posyandu”, Kamis (24/10) pagi. Rakor
tersebut dihadiri oleh Walikota Depok, Ketua TP PKK Kota Depok, para Kepala OPD, Camat
dan Lurah, Ketua TP PKK Kecamatan dan Kelurahan, Koordinator PLKB, dan Pendamping Kader Posyandu (PKP)
Kecamatan se-Kota Depok. Dalam Rakor tersebut juga hadir tamu dari Pemerintah
Kota Kendari yang sedang melakukan kunjungan kerja terkait dengan pangan lokal
non beras.
Walikota
menginformasikan bahwa menurut aturan formasi saat ini, yang menjadi Ketia
Pokja Posyandu adalah Lurah/Camatnya, bukan lagi Sekretaris Lurah/Camat. Untuk
itu, kami haturkan terima kasih kepada para Sekel dan Sekcam yang telah
memberikan kinerja terbaik dan jangan pernah berhenti untuk terus turut
melakukan pemberdayaan masyarakat sehingga IPM kita bisa terus dipertahankan
dan ditingkatkan. Untuk para Lurah/Camat yang sekarang bertindak sebagai ketua,
jangan malu untuk berdiskusi mengenai cara pendekatan pemberdayaan masyarakat
dan jangan sampai kinerja baik yang telah dibangun menjadi turun. Tingkatkan
kinerja dan laporkan perkembangannya, berikan laporan yang informatif dan
edukatif melalui twitter.
“Untuk
para Sekel/Sekcam yang tidak lagi menjadi ketua, konsentrasi dan perlancarlah
semua jenis pelayanan kepada masyarakat. Sekarang adalah eranya partisipasi, dimana
kinerja pemerintah bukan dilihat dari semakin lamanya kita dikantor, tetapi
dilihat dari semakin banyaknya pelayanan dan problema yang kita selesaikan.
Saat ini, kita juga dituntut untuk memiliki standar operasional pelayanan,
untuk itu setiap kantor harus ada/memiliki penjelasan tentang pelayanan apa
saja yang diberikan” tutur Walikota menambahkan, kita juga didampingi oleh KPK
dan membentuk unit pengendalian gratifikasi. Karena itu, jangan ada yang
meminta uang untuk pelayanan yang memang tidak dikenakan biaya/gratis.
Berlakulah transparan dan sampaikan setiap informasi kepada masyarakat, serta siapkan
diri untuk memberikan pelayanan dengan benar dan disertai senyum/ramah. Sadari
bahwa masyarakat memerlukan kita.
Pemimpin
kota Belimbing juga mengajak bersyukur karena pertumbuhan ekonomi di Depok
tergolong tinggi, yaitu sekitar 7,1% dan melebihi jawa barat dan nasional.
Tingkat garis kemiskinan kita juga jauh dibawah 4%, karena ditingkat nasional
sekitar 11,6%. Hal tersebut didukung karena kinerja posyandu yang memberdayakan
masyarakat dengan menitikberatkan pada 3 hal, yaitu kesehatan, pendidikan, dan
pertumbuhan ekonomi. Ketiga hal tersebut juga merupakan faktor penentu IPM, dimana IPM kita sebesar 79,83 dan Angka Harapan Hidup
73,23.
“Terima kasih atas kinerjanya, karena
dalam kurun waktu pelaksanaan kegiatan Posyandu hingga tahun 2013 ini, telah
menunjukkan pencapaian yang baik, diantaranya meliputi cakupan pelayanan Kesehatan
dan KB yang dilakukan melalui kegiatan Posyandu, Kelompok Dasawisma,
Penyuluh Keluarga Berencana, Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) terutama bagi masyarakat/keluarga pra sejahtera
dan keluarga sejahtera 1. Program Revitalisasi ini juga sedikit banyak telah
memberikan kontribusi positif terhadap capaian tingkat kesejahteraan masyarakat
di Kota Depok. Selamat rakor, semoga dapat terus meningkatkan kinerja dan
pelayanan” tutur Walikota.
Kesejahteraan semata-mata tidak diukur
dari sisi pendapatan, tetapi diukur dari pola dan gaya hidup serta
pengeluarannya. Pandailai memilih pengeluaran, memilih barang dengan kualitas
baik dan harga terjangkau. Menurut data BPS, orang Depok termasuk boros,
memiliki pola kehidupan yang suka jajan/belanja. Untuk itu Posyandu harus bisa
mengajari dan mengajak warga untuk menjadi pembelanja yang cerdas. Pembelanja yang cerdas adalah kita harsu pandai berpikir untuk apa saja yang ingin dibelanjakan, belanjakan yang sesuai dengan kebutuhan. kalau perlu, lakukan tawar menawar saat berbelanja, jangan malas untuk menawar.
Selain itu, Posyandu juga harus mengajarkan warga Depok untuk menjadi
orang yang berusaha memenuhi kebutuhan dengan karyanya sendiri/tidak suka
jajan, dan mengembangkan kewiraushaan. Jangan
suka jajan, tetapi buatlah orang lain yang jajan, karena kita berjuang untuk
menjadi kota niaga dan jasa, tutup Walikota. (olas)
Makanan Khas Kendari Berbasis Non Beras Akan Segera Hadir di Depok
Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Kamis, 24 Oktober 2013
Bertempat diruang kerjanya, dilantai 2 Gedung
Balaikota, Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma’il menerima kedatangan Kepala
Kantor Ketahanan Pangan Kota Kendari, Ir. Nismawati Msi, Kamis (24/10) pagi. Kedatangan
Nismawati dalam rangka kunjungan kerja terkait dengan gerakan pangan non beras
dan terigu. Walikota menjelaskan bahwa kunjungan ini dilakukan untuk melihat
kondisi kota Depok dan langkah-langkah dalam upaya meyakinkan rumah makan yang
ada di Depok yang telah menerima, menyediakan, dan memasarkan produk non beras.
Hal itu dilakukan karena mereka akan membawa pengusaha Kendari untuk membuka industri
yang akan menyajikan makanan khas Kendari, seperti sinonggi, kapurung, kampuse,
dan masih banyak lagi, yang semuanya berbasis pada sagu, singkong, dan jagung.
Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kota Kendari, Nismawati
sempat menceritakan tentang awal mula ide tersebut berasal. “Ide tersebut
muncul saat Walikota Depok berkunjung ke Kendari saat Harganas, dan kami
menyajikan makanan khas kami yang terbuat dari non beras. Disana kami melihat
bahwa Walikota Depok sangat tertarik hingga akhirnya terjadi kesepakatan untuk
menjalin hubungan kerjasama/MoU antara Walikota Depok dan Walikota Kendari.
Kedatangan kami kesini untuk melihat kemungkinan tempat untuk membuka restoran
pangan non beras khas Kendari di Kota Depok” jelas Nismawati.
Kami juga
terisnpirasi dengan gerakan ODNR yang digagas oleh kota Depok, sehingga kami
disana juga mengawalinya dimulai dari PNS setiap hari Senin. Walikota Kendari
juga membuat himbauan kepada masyarakat untuk makan nasi sekali saja dalam
sehari. Alhamdulillah, masyarakat disana sangat merespon dengan cepat dan
positif tentang himbauan dari Walikota Kendari. Hal tersebut dikarenakan kami
telah melakukan sosialisasi, baik tentang pangan lokal itu sendiri sampai dengan kandungan
gizinya. Selain itu, makan Sinonggi telah menjadi budaya disana, karena
Sinonggi merupakan makanan khas beberapa suku daerah di Sulawesih
Tenggara. Sinonggi berbahan utama dari sagu dan sudah bisa dijumpai di beberapa
rumah makan dan restoran di Kendari.
Nismawati melanjutkan,
gerakan ODNR merupakan gerakan yang bagus, sebagai upaya mengembangkan pangan
lokal. Apalagi sekarang sudah banyak lahan sawah yang dialihkan fungsinya untuk
gedung perumahan dan perkantoran. Selain itu, dengan gerakan ini juga dapat
menjaga, melestarikan, dan membesarkan makanan-makanan tradisoinal/khas daerah
yang berbahan dasar non beras. Seperti halnya sinonggi, yang bahan bakunya melimpah,
karena tanaman sagu banyak di kembangkan oleh masyarakat daerah ini. Di Kendarii, konsumsi berasnya terbilang rendah, yaitu 87 kg/kapita/th, hal itu
disebabkan karena sumber pangan lokal yang terus dikembangkan dan makanan khas
yang membudaya/ belum luntur. Ayo kita terus kembangkan dan populerkan pangan
lokal berbasis non beras, ajak Nismawati. (olas)
Pelantikan Hj. Elly Farida Sebagai Ketua FKMT ( Forum Komunikasi Majelis Taklim) Kota Depok 2013-2018
Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Kamis, 24 Oktober 2013
Bertempat di Aula MUI Kota Depok, Kamis (24/10) Hj. Elly Farida dilantik sebagai Ketua FKMT ( Forum Komunikasi Majelis Taklim) Kota Depok 2013-2018. Pelantikan dilakukan oleh Kasi bimas Islam, Kemenag Drs, H. Supiyanto.
Pelantikan ketua FKMT ini mengusung tema "Optimalisasi Peran Muslimah dalam pembangunan keagamaan di masyarakat".
FKMT merupakan organisasi yang bergerak dibidang sosial keagamaan dan da'wah. Melaksanakan pembinaan dengan teknis keorganisasian dan kekeluargaan. Tujuannya adalah menjalin komunikasi dan mempererat silaturahmi antar anggota majlis Ta'lim di Kota Depok.
Wakil Walikota Depok KH. Idris Abdul Somad, MA turut hadir dan dalam sambutannya, mengatakan bahwa " Peran wanita muslimah sangatlah berarti dalam keluarga dan masyarakat, wanita harus berperan sebagai seorang ibu, dan seorang istri yang mendukung suami dalam hidupnya, untuk hal-hal yang positif. Seorang istri juga harus menjalankan perannya sebagai masyarakat dan melakukan sosialisasi dengan masyarakat lainnya di dalam hidup", tuturnya.
"Beliau berharap FKMT harus dapat bersinergi dengan organisasi lain agar dapat membangun karakter masyarakat Kota Depok yang kuat dan religius, " pungkasnya. (Endang)
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Kamis, 24 Oktober 2013
Bertempat di Aula MUI Kota Depok, Kamis (24/10) Hj. Elly Farida dilantik sebagai Ketua FKMT ( Forum Komunikasi Majelis Taklim) Kota Depok 2013-2018. Pelantikan dilakukan oleh Kasi bimas Islam, Kemenag Drs, H. Supiyanto.
Pelantikan ketua FKMT ini mengusung tema "Optimalisasi Peran Muslimah dalam pembangunan keagamaan di masyarakat".
FKMT merupakan organisasi yang bergerak dibidang sosial keagamaan dan da'wah. Melaksanakan pembinaan dengan teknis keorganisasian dan kekeluargaan. Tujuannya adalah menjalin komunikasi dan mempererat silaturahmi antar anggota majlis Ta'lim di Kota Depok.
Wakil Walikota Depok KH. Idris Abdul Somad, MA turut hadir dan dalam sambutannya, mengatakan bahwa " Peran wanita muslimah sangatlah berarti dalam keluarga dan masyarakat, wanita harus berperan sebagai seorang ibu, dan seorang istri yang mendukung suami dalam hidupnya, untuk hal-hal yang positif. Seorang istri juga harus menjalankan perannya sebagai masyarakat dan melakukan sosialisasi dengan masyarakat lainnya di dalam hidup", tuturnya.
"Beliau berharap FKMT harus dapat bersinergi dengan organisasi lain agar dapat membangun karakter masyarakat Kota Depok yang kuat dan religius, " pungkasnya. (Endang)
Sekretaris Daerah Sambut Baik Kedatangan Perwakilan Warga Pasir Putih Terkait Penyampaian Aspirasi Tentang Perluasan Lahan TPA
dan Protokol Setda
Kota Depok
Rabu, 23 Oktober 2013
Sekretaris Daerah Kota Depok H.
Ety Suryahati, MSi, Rabu (23/10) bertempat di ruang kerjanya, menyambut
kedatangan perwakilan warga Pasir Putih Kecamatan Sawangan, Depok. Audiensi
dilakukan Sekretaris Daerah dengan LPS, LPM, Karang Taruna, dan perwakilan
masyarakat dari Pasir Putih Kecamatan Sawangan Depok. Tujuan mereka melakukan
audiensi adalah ingin menyampaikan dan menyalurkan aspirasi mereka terkait,
penolakan warga setempat atas rencana perluasan pembangunanan TPA dikelurahan
Pasir Putih, Kecamatan Sawangan Depok.
Peserta audiensi berjumlah
sekitar 12 orang, Ketua LPM daerah ini, Bapak Sanusi menyampaikan pernyataan
sikap warga pasir putih yang berisi: Menolak keras rencana perluasan lahan
TPA, menolak negosiasi, sikap menolak
perluasan tidak dapat diganggu-gugat.
Sekretaris Daerah Kota Depok Hj.
Ety Suryahati, MSi, menyampaikan rasa senang dapat beraudiensi dengan para
perwakilan warga dari Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan Depok.
Ety Suryahati mengatakan
“beberapa hal yang telah disampaikan akan menjadi bahan masukan dalam rangka
pengelolaan sampah, dan akan dijadikan bahan evaluasi. Sekretaris daerah
berharap semoga silaturahmi Pemerintah Kota dengan warga dapat berjalan dengan
lancar. Dalam hal ini, Pemerintah Kota telah menangkap keinginan warga, dan
akan mengevaluasi, dan akan membahas bersama leading sektor terkait,
bersama DPRD.
Pada prinsipnya, masalah sampah
merupakan tanggung jawab Pemerintah bersama masyarakat untuk menyelesaikannya.
Penyelesaian masalah sampah, telah tertuang di dalam perda Kota Depok dan
merupakan amanah untuk dilaksanakan. Demi terciptanya lingkungan bersih dan
masyarakat yang sehat. TPA dan Pengelolaan sampah dilakukan untuk menyelesaikan
sampah melalui pemilahan, pengolahan, dan daur ulang. (Endang)
Rabu, 23 Oktober 2013
Wakil Walikota motivasi atlet Kota Depok dalam Porpemda di Cianjur Jawa Barat
Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Selasa, 22 Oktober 2013
Wakil Walikota Depok, H. Idris Abdul Shomad hari ini berangkat menuju Kota Cianjur untuk melihat sekaligus memotivasi atlet dalam kejuaraan PORPEMDA ke-9 Tingkat Provinsi Jawa Barat. Setelah dibuka oleh Sekda Provinsi Jabar Wawan Ridwan pada hari Senin, 21 Oktober 2013 pertandingan hari ini dimulai dengan cabang olahraga Gerak Jalan.
Sebanyak 179 atlet Kota Depok hari ini akan bertanding melawan Kota/Kabupaten lain di Jawa Barat. Wawali berkesempatan memberikan motivasi kepada atlet gerak jalan putra dan putri Kota Depok sebelum bertanding di lapangan Istana Kepresidenan Cipanas.
Wawali melanjutkan perjalanan dengan mengunjungi cabang olahraga Bola Volley yang bertempat di GOR Panembong, pertandingan bolla volley putri antara Kota Depok vs Kabupaten Bandung Barat.
Dalam pertandingan cabang olahraga futsal di GOR Rajawali, Wawali bersama Walikota Bogor menyaksikan pertandingan antara Kota Depok vs Kota Bogor.
Setelah melihat pertandingan futsal, Wawali mengunjungi pertandingan basket di Villa Lotus, antara Kota Depok vs Kuningan.
Kepada para atlet yang akan bertanding, Wawali berpesan untuk dapat menjunjung tinggi sportivitas agar menghasilkan hasil yang terbaik, jaga kesopanan dan nilai-nilai moralitas agar nama baik Kota Depok tetap terjaga. (dw)
Wawali, Idris Abdul Shomad saat memberikan arahan kepada peserta gerak jalan |
Wawali bersama tim bola volley putri Kota Depok |
Atlet Tenis Meja Kota Depok vs Kabupaten Bandung Barat |
Tim Futsal Kota Depok vs Kota Bogor |
Wakil Walikota Depok bersama Walikota Bogor menonton pertandingan futsal |
Wawali bersama atlet basket Kota Depok |
Wawali bersama Kepala Dinas memberikan semangat kepada atlet Kota Depok |
Dokumentasi Bagian Humas & Protokol Kota Depok
Selasa, 22 Oktober 2013
Wakil Walikota Membuka Kursus Pembina Mahir Lanjutan (KML) di Mes TNI AU Cimanggis
Siaran Pers
Humas dan Protokol
Setda Kota Depok
Selasa, 22 Oktober
2013
Para Pembina dari SD dan SMP di
Kota Depok mengikuti Kursus Pembina Mahir Lanjutan yang dibuka oleh Wakil
Walikota Depok KH. Idris Abdul Somad, MA pada Senin Sore (21/10), di Mes TNI AU
Cimanggis.
Pembina merupakan sebutan untuk
guru Pramuka/ Kakak Pengajar, dan Pembimbing suatu kegiatan Pramuka di sekolah.
Para Pembina ini diberikan pelatihan,
pembekalan ilmu, dan segala hal yang dapat menambah pengetahuan mereka, untuk
diterapkan kembali saat menjadi Pembina Pramuka bagi adik-adik di sekolah.
Nantinya ilmu yang didapat akan
diajarkan kembali kepada anak-anak didiknya. Kegiatan Kepramukaan merupakan
kegiatan positif yang baik bagi anak sekolah. Pramuka merupakan kegiatan
menyenangkan, yang mengajarkan kedisiplinan, ketangguhan, kecintaan pada tanah
air (nasionalisme), Patriotisme, kebersamaan, kerjasama, ketangguhan,
kemandirian, dan pendidikan informal yang tidak didapat sepenuhnya dari mata pelajaran
pokok.
Waki Walikota, KH. Idris Abdul
Somad, MA mengatakan ” Pendidikan formal terbatas pada ruang lingkup sekolah, terbatas
ruang – ruang kelas. Penanaman nilai-nilai
normative, terbatas dari sisi pengetahuan,
sedangkan Pramuka dapat bersinergi untuk mengajarkan pendidikan informal, dapat
melalui kegiatan kegiatan menarik, yang menimbulkan ketertarikan dan tantangan
bagi anak-anak didik. Penerapan kurikulum 2013, disinergikan dari kegiatan ini.
Kegiatan ekskul, seperti rohis, dan yang
lainnya, sangat baik untuk pilihan bagi anak-anak disekolah, dan menanamkan
nilai-nilai positif dan bagian dari karakter building. Pramuka yang
terintegrasi dengan pendidikan formal merupakan suatu keharusan, tidak
disarankan berjalan sendiri-sendiri. Dari sisi yuridis, Pramuka merupakan organisasi
masyarakat yang ada di dalam undang-undang. Oleh karena itu harus difasilitasi
dan dimasukan kedalam kegiatan pemerintahan, melalui Disporaparsenbud, dan Kebangpol,
baik dalam sebuah kegiatan muapun dalam bentuk materi, “tuturnya
“Harapannya tidak sekedar rutinitas
saja, tetapi juga outcome yang dihasilkan dapat dirasakan dalam masyarakat,
tidak sekedar output, tetapi diharapkan akan menghasilkan dominasi warga yang
berkarakter, untuk meminimalisasi warga
yang tidak berkarakter (berbuat kejahatan),”tutup Idris. (Endang)
Senin, 21 Oktober 2013
Audiensi Wakil Walikota dengan Kemenpan dan RB
Audiensi Wakil Walikota Depok H. M Idris Abdul Shomad dengan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi diruang kerja Wakil Walikota di Lantai 2 Balaikota, Senin (21/10) pagi.
Audiensi yang dilakukan terkait dengan urgensi Wakil Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah, untuk mendapatkan informasi yang tepat dan akurat, mengenai kedudukan, tugas, dan fungsi Wakil Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
Jadikan Masjid Sebagai Pusat Syi'ar di Kota Depok
Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Senin, 21 Oktober 2013
Dengan mengucap basmallah, Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengurus DKM
Tingkat Kota Depok yang diselenggarakan di MUI Kota Depok, dibuka secara resmi
oleh Wakil Walikota Depok H. M Idris Abdul Shomad, Senin (21/10) pagi. Kegiatan
yang mengusung tema “Melalui Pemberdayaan Masyarakat, Kita Tingkatkan Kapasitas
Pengurus DKM Kota Depok” ini, diikuti oleh 170 orang peserta yang terdiri dari
Ketua DKM, Remaja Masjid, dan Ibu-Ibu Majelis Ta’lim se-Kota Depok, serta
perwakilan siswa dari setiap sekolah di Kota Depok.
Ketua Panitia, Ahmad Syarifudin mengatakan bahwa maksud dan tujuan
diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas keimanan dan
ketakwaan kepada Allah SWT, mengembangkan syi’ar islam di Kota Depok, dan
mempererat ukhuwah islamiyah serta tali persaudaraan kita.
Wakil Walikota menginformasikan bahwa kegiatan ini diadakan setiap
tahun sebagai media silaturahmi untuk memperkuat ukhuwah kita dan sebagai
sarana untuk memberikan spirit dan semangat untuk melanjutkan kerja-kerja
saudara-saudara di DKM masing-masing. “Dengan kegiatan ini, semoga juga dapat
menambah wawasan baru dan semangat baru untuk menjadikan Masjid sebagai pusat
syi’ar di Kota Depok. Karena masjid mempunyai peranan yang strategis dalam
membantu terlaksananya pembangunan di Kota Depok. Apalagi di Kota Depok ini
dipimpin oleh saudara kita sesama muslim, sehingga seluruh programnya tidak
lepas dari agama atau ajaran islam” tutur Wakil Kota Belimbing.
Seperti halnya 4 program andalan Kota Depok, yaitu Depok Kota Tertib
dan Disiplin, Depok Kota Bersih dan Hijau, serta Depok Kota Layak Anak, yang
semuanya itu tidak bisa lepas dari prinsip-pinsip dan nilai-nilai islam. Begitu
juga dengan Depok Cyber City, karena islam tidak menolak kemajuan teknologi.
Islam harus mewarnai dan menjadi garda terdepan dalam kemajuan teknologi, papar
Wakil Walikota seraya melanjutkan dengan mengulas sedikit cerita tentang
perjuangan nabi Ibrahim yang ingin membangun sebuah negara, yang mengedepankan
pendidikan moral dan keagamaan. “Kita harus mencontoh nabi Ibrahim yang selalu
mengedepankan pendidikan moral, keagamaan, ahlak, dan kemanusiaan. Terima kasih
atas terselenggaranya acara ini, semoga kegiatan ini berjalan sukses dan
memberikan keuntungan moral bagi kita semua” tutup Wakil Kota Depk. Kegiatan
tersebut dilanjutkan dengan Sarasehan yang menghadirkan 2 narasumber, yaitu Prof.
Dr. KH. Dedi Mulyasana dan Ust. H. Raza M. Syarif. (olas)
Langganan:
Postingan (Atom)