Jumat, 22 November 2013
Kamis, 21 November 2013
Jalan Margonda Terus Dipercantik, dan Dibangun Pengantisipasi Banjir
Siaran Pers
Humas dan Protokol
Setda Kota Depok
Kamis, 21 November
2013
Jalan Margonda Raya di Kota Depok
merupakan jalan utama menuju Kota DKI Jakarta. Jalan ini dipergunakan oleh
masyarakat Kota Depok sekaligus tempat kebanggaan Kota, atau etalase Kota
Depok. Disebut etalase karena, memang disini menjadi pusat bisnis, perkantoran,
kuliner dan mall-mall. Jika cuaca ekstreem dan sedang tidak bersahabat, musim
penghujan datang, memang beberapa waktu lalu Margonda sempat tergenang banjir.
Tetapi kini masyarakat perlu
tersenyum, karena Pemerintah Kota Depok terus berupaya mencari solusi air
tergenang di Margonda, dikala hujan deras. Namun, Pemerintah mengajak membudayakan,
membiasakan membuang sampah ditempatnya. Sampah-sampah yang dibuang
sembarangan, dapat menyumbat aliran air hujan ke gorong-gorong dan drainase,
dan pada akhirnya dapat menyebabkan air tergenang kemudian banjir.
Jelang makan siang, Walikota
Depok H. Nur Mahmudi Isma`il, menyempatkan diri untuk meninjau pembangunan
gorong-gorong, drainase, dan utility box di sepanjang Margonda. Nur Mahmudi
Isma`il, MSc tak segan turun langsung meninjau, dan memastikan pembuatan
gorong-gorong, memastikan bentuk serta susunan dibuat dengan benar.
Ditengah cuaca terik, Beliau
sambil mengarahkan beberapa orang yang sedang mengerjakan utility box dan
drainase tersebut.
Nur Mahmudi Isma`il, mengatakan “Kita
sedang membangun, memperbaiki jalan Raya
Margonda, membangun Utility Box, menyempurnakan Trotoa, 2 meter, sepanjang Margonda akan di hotmix,
dan akan dilakukan penyeimbangan jalan. Penghijauannya, juga akan dilakukan,
Etalase Kota Depok yaitu Jalan Margonda Raya akan terus diperindah.
Pemkot Depok sejak tahun 2011,
terdiri dari 791 bangunan di Margonda dan
harus mundur 10 meter, hampir 150 bangunan sudah mundur, selebihnya harus
menyesuaikan. Mereka harus mundur, hal tersebut untuk kepentingan parkir di
perusahaan atau usaha mereka, hal tersebut dimaksudkan agar bisnis mereka tetap
lancar dan mobil pelanggang yang parkir tidak mengganggu jalan raya.
“Utility box akan digunakan untuk
PAM, Telkom, Kabel IT, dll. Kontraktor harus berkomitment, agar membuat Drainase yang baik dan harus
memiliki tali air yang bagus yang sempurna.
Insya Allah ini dapat
mengantisipasi banjir, targetnya 2 tahap, sekitar 40 sampai 50 persen tahun ini,
dan tahap 2 di tahun 2014. Kita akan selesaikan sabaik mungkin demi memberikan
yang terbaik kepada maysarakat Kota Depok,” tuturnya
Usai meninjau jalan Walikota melakukan santap siang beras ODNR di Resto Simpang Raya, Margonda salah satu resto yang mendukung program One Day No Rice dengan menyediakan beras dari jagung. Kebetulan di resto tersebut Walikota bertemu dengan Bupati Takalar Sulawesi Selatan yang sedang berkunjung ke Depok. Rombongan sekaligus, diperkenalkan dengan beras ODNR dan melakukan santap siang bersama dengan beras ODNR dan manu nasi padang. (Endang)
Usai meninjau jalan Walikota melakukan santap siang beras ODNR di Resto Simpang Raya, Margonda salah satu resto yang mendukung program One Day No Rice dengan menyediakan beras dari jagung. Kebetulan di resto tersebut Walikota bertemu dengan Bupati Takalar Sulawesi Selatan yang sedang berkunjung ke Depok. Rombongan sekaligus, diperkenalkan dengan beras ODNR dan melakukan santap siang bersama dengan beras ODNR dan manu nasi padang. (Endang)
Aparatur Pemkot Depok Mengikuti Sosialisasi Reformasi Birokrasi Pelayanan Publik
Siaran Pers
Humas dan Protokol
Setda Kota Depok
Kamis, 21 November
2013
Kamis (21/11) Bertempat di aula
lantai 1 Balaikota Depok Aparatur Pemerintah Kota Depok mengikuti Sosialisasi
Reformasi Birokrasi Pelayanan Publik. Nara sumber dihadirkan disini untuk
memberikan materi mengenai Reformasi Birokrasi Pelayanan menuju Good
Governance. Nara sumber pada acara ini merupakan Deputi Bidang Pelayanan Publik
Kementerian PANRB Mirawati Sudjono, Ak, M.Sc, CFrA.
Seluruh aparatur yang mewakili
seluruh OPD, termasuk Camat, Lurah dan Dinas Kesehatan Kota Depok hadir disini
untuk menyimak, dan mendengarkan materi yang dibawakan oleh Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian
PANRB Mirawati Sudjono, Ak, M.Sc, CFrA.
Beberapa hal yang disampaikan
adalah kondisi Birokrasi di Indonesia, bagaimana menjadi aparatur Pemerintah
yang baik, bagaimana menghindari korupsi, program percepatan reformasi
birokrasi dalam peningkatan pelayanan public, rencana aksi, beberapa pandangan
dan pengetahuan kepada aparatur bahwa
korupsi itu benar- benar buruk, menanamkan moto “Melayani dengan hati bukan
melayani dengan sesuka hati”.
Kepala Inspektorat Daerah Kota
Depok Ibu Farah mengatakan semoga
melalui acara yang diselenggarakan oleh Inspektorat Daerah Kota Depok ini mampu
memberikan wawasan lebih kepada para aparatur mengenai Reformasi Birokrasi agar
dapat mengimplementasikannya, demi untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat.
Sementara itu, Walikota Depok H.
Nur Mahmudi Isma`il, M.Sc mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Deputi Bidang
Pelayanan Publik Kementerian PANRB Mirawati Sudjono, Ak, M.Sc, CFrA yang telah
meluangkan waktunya dan bersedia memberikan materi dalam acara ini, begitu juga
kepada Inspektorat yang telah melakukan upaya-upaya pelaksanaan reformasi
birokrasi ataupun melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakannya.
“Keberagaman para hadirin,
bertujuan agar informasi mengenai Reformasi Birokrasi Pelayanan menuju Good
Governance ini, dapat dirasakan oleh seluruh tingkatan. Pengetahuan dan
penyadaran kembali memang perlu, atau harus dilakukan agar tidak mencoreng
citra pelayanan public.
“Para aparatur Pemerintah Kota harus mempunyai tanggung jawab dan harus terus
menginstrospeksi diri dalam melaksanakan tugas. Ketulusa juga perlu ada ketika
aparatur Pemerintah Kota memberikan pelayanan kepada masyarakat. Masyarakat
merupakan mitra Pemerintah Kota Depok, “tuturnya.
Pemaksimalan fungsi PPID harus
terus dilakukan, begitu juga layanan hotline Kota Depok terus terbuka dalam
menerima berbagai saran, masukan dan ucapan apresiasi dari masyarakat Kota
Depok,” tuturnya.
Semoga melalui sosialisasi yang
diikuti oleh para peserta, dapat berdampak baik dan meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat, dan semakin hari- semakin baik, “ tuturnya. (Endang)
Audiensi Wakil Walikota dengan Pemadam Kebakaran dari Belanda
Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Kamis, 21 November 2013
Bertempat diruang kerjanya, Wakil Walikota Depok H. M Idris Abdul Shomad menerima tamu dari Belanda, yaitu Mr Theo Deen dan Mr Flinn Deen. Kedatangan mereka didampingi oleh perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri, Kamis (21/11). Pihak Kementerian Dalam Negeri sempat menginformasikan bahwa kunjungan mereka ke Depok adalah untuk melakukan penjajakan terhadap kondisi pemadam kebakaran dibeberapa daerah, termasuk jakarta. Sehingga nantinya akan melakukan pelatihan dan pendidikan SDM tentang masalah kebakaran.
Senada, Wakil Walikota Depok H M Idris Abdul Shomad
juga mengatakan bahwa kunjungan ini baru penjajakan untuk mengetahui
kondisi Damkar di Depok, sehingga nantinya bisa saling membantu dan
lebih meningkatkan profesionalitas pemadam kebakaran.
Mr Theo
mengatakan bahwa kedatangannya kesini ingin mengetahui lebih banyak
tentang pengelolaan, mekanisme, prosedur, serta sistem pemadam kebakaran
di Depok, sehingga nantinya akan kami kenalkan dan terapkan disana.
Kami juga ingin mengetahui keadaan disini, dimulai dari jumlah
penduduknya, hingga apakah para penduduk saling membantu bila terjadi
kebakaran.
Dalam audiensi yang berlangsung sekita 1 jam ini,
banyak hal yang ditanyakan oleh Mr. Theo Deen dan Flinn Deen,
diantaranya apa penyebab yang sering beresiko terhadap terjadinya
kebakaran, bagaimana cara memadamkannya, adakah pembelajaran kepada
masyarakat tentang kebakaran, apakah ada alat-alat pemadam kebakaran
dirumah-rumah warga, dan sebagainya.
Wakil Walikota menjelaskan
bahwa rata-rata kebakaran terjadi karena adanya hubungan arus pendek
(konsleting) serta kepadatan penduduk. "Ketika rumah yang dihuni sudah
lebih dari 10 tahun, maka sangat jarang sekali ada kontrol kelistrikan
dari penghuninya, karena bisa saja ada kabel yang dimakan tikus atau
sudah harus diganti karena termakan oleh usia. Hal lain adalah, tidak
adanya pemahaman dan pemeriksaan instalasi listrik yang rutin sehingga
dapat menyebabkankonslet dan menimbulkan kebakaran" jelas Wakil Kota
Depok.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Yayan Ariyanto juga
menginformasikan bahwa Dinas Damkar gencar melakukan sosialisai dan
pembelaajaran tentang kebakaran, bahkan pengenalan tentang kebakaran pun
dilakukan mulai dari TK. "Setiap sosialisasi, kami tak bosan-bosan
mengingatkan kepada warga untuk menyiapkan apar dirumahnya sebagai alat
pemadam kebakaran. Untuk ditempat-tempat usaha dan gedung-gedung
perkantoran, kami juga mewajibkan untuk melengkapi alat-alat pemadam
kebakaran lain, seperti alarm. Kami juga mengadakan pengecekan setiap
tahun. Kami juga telah memberdayakan masyarakat untuk menjadi satuan
atau relawan kebakaran dan kami juga menggandeng PLN sebagai pemeriksa
kelistrikan untuk memeriksa instalasi listrik setiap tahun. Hal tersebut
dilaukuan untuk meminimalisir terjadinya kebakaran di Kota Depok.
Terkait
dengan berita yang berkembang saat ini (penyadapan), Wakil Walikota
mengatakan kita harus mengedepankan unsur praduga tidak bersalah dan
tamu harus diterima dengan penghormatan, tidak boleh saling curiga.
"Kami secara resmi menerima arahan dari Kemendagri untuk menerima tamu
perushaan Belanda, jadi sesuai dengan arahan tersebut, kami menerima
mereka dengan baik. Terkait dengan apakah akan terjalin hubungan
bilateral dengan Belanda, Wakil Walikota mengatakan semua itu diserahkan
saja kepada Kemendagri, jelas Wakil kota Depok kepada awak media. Wakil
Walikota juga menegaskan bahwa selama audiensi, belom sampai pada
penawaran-penawaran teknologi. Kunjungan hari ini adalaha hanya
penjajakan ingin mengetahui bagaimana sistem pemadam kebakaran di kota
Depok. (olas)
Janga Abaikan Hak Suara, Karena Satu Suara Akan Menentukan Nasib Bangsa di Masa Mendatang
Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Kamis, 21 November 2013
Rapat
Koordinasi Dan Sosialisasi Penyamaan
Persepsi Pelaksanaan Pemilu Tahun 2014 Tingkat Kota Depok dengan tema “Menuju Pemilu Indonesia Tahun 2014 yang
Lebih Baik” digelar di Gedung Sekarpeni, Jl. Siliwangi, Pancoran
Mas, Kamis (21/11) pagi. Rakor dan Sosialisasi yang digagas oleh Kantor
Kesbangpol ini dihadiri oleh Dandim 0508, Kasat Intel Polresta Depok, KPUD,
Panwaslu, Danramil, Kapolsek, PPK, PPL, dan Linmas se-Kota Depok.
Kepala
Kantor Kesbangpol menginformasikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 200 peserta
perwakilan dari setiap Kelurahan di Kota Depok. Kegiatan ini merupakan upaya
untuk menyamakan persepsi antara penyelenggara pemilu, pengamanan, dan unsur
terkait, termasuk masyarakat untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pemilu
yang jujur, adil, dan sukses tanpa ekses. “Tujuan lain dari penyelenggaraan
acara ini adalah untuk meningkatkan partisipasi pemilih, serta meningkatkan
netralitas TNI, POLRI dan dukungan pengamanan saat pemilu belangsung. Semoga
dengan acara ini, penguatan persamaan persepsi dapat terwujud” ujar Syafrizal
seraya menambahkan, dengan acara ini, diharapkan juga terjadi penyebarluasan
pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu 2014 mendatang.
Dalam
sambutannya, Wakil Walikota Depok H. M Idris Abdul Shomad menginformasikan
bahwa tahun 2014 nanti, bangsa Indonesia akan melaksanakan dua kali hajat
nasional pesta demokrasi, yakni pemilihan umum anggota legislatif dan pemilihan
umum presiden/wakil presiden. Kegiatan lima tahunan yang mesti kita lakukan
guna memilih para wakil rakyat dan kepala negara dengan wakilnya. Keberadaan lembaga penyelenggara pemilu serta
partisipasi aktif masyarakat
mempunyai peranan yang penting dalam membangun kesadaran masyarakat akan hak
dan kewajibannya dalam pelaksanaan pemilihan umum tahun 2014.
“Semoga
para peserta dapat menjadi ‘duta KPU’ dalam
memberikan informasi kepada masyarakat agar mereka sadar akan pentingnya peran dan
kontribusinya dalam menggunakan haknya dalam memberikan suaranya di TPS-TPS
yang ada untuk memilih wakil-wakil kita di DPR RI, DPD dan DPRD yang kita
yakini dapat memberikan kontribusi yang besar dalam pembangunan.
Semoga pemilu 2014 nanti akan semakin baik dan berkualitas, penuh dengan segala macam prestasi dan
mendatangkan kebaikan bagi masyarakat. Kuncinya adalah
jangan mengulangi kesalahan yang sama dan perbaikan harus
digagas, dengan memeriksa
kembali pengalaman dimasa silam. Mari bersama wujudkan pemilu tahun 2014 yang
lebih baik dari pemilu sebelumnya”
ajak Wakil kota Belimbing.
Wakil Walikota
juga meminta masyarakat untuk berperan aktif dalam mewujudkan warga
Kota Depok menjadi pemilih yang semangat serta berpartisipasi aktif dalam
pelaksanaan pemilu tahun 2014, karena akan memberikan peranan
yang positif bagi perubahan demokrasi. Untuk meningkatkan partisipasi
masyrakat, kami akan mengadakan Sosialisasi Pemilu Legislatif dan Pemilu
Presiden Tahun 2014 yang di laksanakan sebanyak 8 kegiatan, untuk RW di seluruh
kecamatan yang terdapat di Kota
Depok, dan 3 kegiatan untuk pemilih
pemula.
Hal tersebut merupakan wujud komitmen pemerintah dalam
mendukung suksesnya pemilu 2014, sehingga dalam
pelaksanaan nanti pemilih yang aktif datang ke TPS untuk menggunakan hak
suaranya dapat meningkat dibandingkan pada pemilu 2009 yang lalu dan masyarakat
akan antusias terhadap pelaksanaan pemilu tahun 2014.
Diakhir acara,
Wakil Walikota juga mengatakan pentingnya pendekatan komunikasi persuasif
kepada pemilih pemula, dan itu terus kami lakukan dengan menginstruksikan
Lurah/Camat diberbagai event. Seperti halnya event olahraga, kegamaaan atau
sebagainya yang melibatkan para pemuda. Dalam event tersebut, para Lurah/Camat
jangan pernah bosan untuk mengingatkan para pemuda untuk berpartisipasi aktif
dalam Pemilu. “Bila mereka (pemuda/masyrakat) memiliki pilihan untuk seorang
pemimpin yang idealis bagi mereka, maka bertindaklah, ikutdalam memilih, jangan
didiamkan/tidak digunakan hak pilihnya. Jangan mengabaikan kesempatan, apapun
hasilnya nanti, karena 1 suara akan menetukan nasib bangsa di masa mendatang.
Memilih adalah sebuah pilihan, begitu juga dengan golput (tidak memilih),
jangan sampai menyesal dibelakang” tegas Wakil Walikota. (olas)
Selasa, 19 November 2013
Rapat Paripurna Pandangan Umum Fraksi-Fraksi Terhadap Raperda APBD Kota Depok TA 2014
Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Selasa, 19 Nopember 2013
Rapat
Paripurna Pandangan Umum Fraksi-Fraksi Terhadap Raperda Apbd Kota Depok TA 2014 Dan Jawaban Walikota Depok Terhadap Pandangan Umum
Fraksi-Fraksi Dprd Kota Depok Tentang Raperda Apbd Kota Depok Ta 2014 dilaksanakan di ruang rapat paripurna DPRD Kota Depok.
Wakil Walikota Depok H. M Idris Abdul Shomad mengatakan,
dalam Rapat Paripurna sebelumnya pada hari Senin, 11
November 2013, telah disampaikan Nota Keuangan dan Rancangan
Peraturan Daerah Kota Depok tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kota Depok Tahun 2014. Untuk itu, pandangan fraksi-fraksi DPRD terhadap Raperda
tersebut pada hari ini, Selasa (19/10), kami sambut dengan baik dan akan
kami jadikan masukan bagi penyempurnaan perencanaan daerah saat ini dan yang
akan datang.
Rapat Paripurna tersebut dihadiri oleh Ketua, para Wakil
Ketua dan Anggota DPRD Kota Depok, Muspida, para Kepala Lembaga Instansi Vertikal Kota Depok, dan Sekretaris Daerah
Kota Depok beserta Seluruh Pimpinan OPD Kota Depok. (olas)
Senin, 18 November 2013
Sidang Paripurna dalam Rangka Penyampaian Nota Keuangan dan Raperda Kota Depok Tentang RAPBD Tahun 2014
Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Senin, 18 November 2013
Rapat Paripurna DPRD Kota Depok Dalam Rangka
Penyampaian Nota Keuangan Dan Raperda Tentang APBD Kota Depok
Tahun Anggaran 2014
diselenggarakan di DPRD Kota Depok, Senin (18/11) siang. Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2014 merupakan
suatu proses yang tidak terpisahkan dari rangkaian kegiatan rencana tahunan
daerah guna merumuskan kembali Rencana Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan yang merupakan penjabaran lebih
lanjut dari Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang sudah disepakati
antara Walikota Depok dan DPRD Kota Depok.
Dalam penyusunan APBD Tahun
Anggaran 2014, Pemerintah Kota Depok perlu melakukan sinkronisasi kebijakan
pembangunan dengan 11 (sebelas) Prioritas Nasional dan 3 (tiga) Prioritas
Lainnya serta 10 (sepuluh) Common Goals
Prioritas Provinsi Jawa Barat yang tentunya disesuaikan pula dengan dinamika kebutuhan
dan karakteristik Kota Depok sendiri. Sebagai instrumen kebijakan untuk meningkatkan
pelayanan umum, maka APBD diupayakan dapat mencerminkan kebutuhan riil
masyarakat sesuai dengan potensi masing-masing daerah serta dapat memenuhi
tuntutan terciptanya anggaran daerah yang berorientasi pada kepentingan dan
akuntabilitas publik.
Berdasarkan rencana pendapatan dan penerimaan pembiayaan daerah, APBD Tahun Anggaran 2014 ini akan dipergunakan untuk membiayai 9 (sembilan)
Prioritas Pembangunan Tahun 2014 yang merupakan penjabaran dari pelaksanaan
urusan wajib dan urusan pilihan
pemerintahan daerah serta dalam rangka pencapaian target kinerja
RPJMD sebagaimana tertuang dalam KUA dan PPAS Tahun 2014, yaitu:
Prioritas I. Peningkatan
kualitas pelayanan publik,
Prioritas II. Peningkatan
tatakelola pemerintahan dan reformasi birokrasi,
Prioritas III. Pengembangan
potensi ekonomi lokal dan investasi daerah,
Prioritas IV. Optimalisasi
pendapatan dan pembiayaan pembangunan daerah,
Prioritas V. Pembangunan infrastruktur dasar daerah,
Prioritas VI. Peningkatan
penataan ruang dan lingkungan hidup perkotaan,
Prioritas VII. Pengembangan
kreativitas, inovasi dan prestasi,
Prioritas VIII. Peningkatan
kualitas kehidupan keluarga, berbangsa dan beragama,
Prioritas IX. Peningkatan kesehatan, kesejahteraan sosial dan penanggulangan kemiskinan.
Dalam Paripurna, Walikota Depo H. Nur Mahmudi
Isma’il sempat menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kota Depok Tahun Anggaran 2014, yaitu:
A. Pos
Anggaran Pendapatan Daerah
Pada Rencana APBD Tahun Anggaran 2014 ini diusulkan Pendapatan Daerah Sebesar Rp. 1.777.503.719.845,52, jumlah tersebut mengalami peningkatan
sebesar 14,51% dari
Pendapatan Daerah pada APBD Murni TA 2013. Pendapatan Daerah ini bersumber
dari pos :
1. Pendapatan Asli
Daerah (PAD) sebesar Rp. 566.909.078.179,42)
2. Dana Perimbangan
sebesar Rp.923.704.064.665,00
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp. 286.890.577.001,10.
B. Pos
Anggaran Belanja Daerah.
Kebutuhan Pos Anggaran Belanja
Daerah diusulkan sebesar Rp.
1.955.153.719.845,52, mengalami kenaikan s sebesar 7,60%, dari anggaran Belanja Daerah pada APBD Murni Tahun Anggaran 2013. Pada
Rancangan APBD Tahun 2014 ini proporsi Belanja Langsung lebih besar dari
Belanja Tidak Langsung, yaitu sebesar 64,95 % dari total Belanja Daerah. Secara ringkas komposisi Belanja Daerah pada
Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut :
1. Belanja Tidak Langsung Rp. 685.325.424.356,52;
2. Belanja Langsung Rp. 1.269.828.295.489,00.
Belanja
Daerah difokuskan pada upaya untuk mengatasi permasalahan dan tantangan serta
isu-isu strategis Tahun 2014, diantaranya: peningkatan sarana/parasana
pendidikan, kesehatan, terminal dan transportasi, jalan/jembatan dan drainase; sarana
perdagangan; peningkatan sarana/prasarana
RPH dan Balai Benih Ikan serta pembangunan/rehabilitasi Gedung Kelurahan; optimalisasi layanan persampahan;
pengembangan Depok Kota Bersih dan Hijau (green
city) melalui konservasi dan peningkatan kualitas lingkungan hidup;
pembangunan taman kota; penertiban bangunan liar dan PKL; pengembangan
kewirausahaan pemuda; fasilitasi usaha mikro; pengembangan Industri kreatif dan
Pengembangan Kelurahan Layak Anak; Fasilitasi Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga/ Posyandu/Posbindu; pembangunan posyandu; gratis SPP pendidikan SDN,
SMPN, SMAN, SMKN dan pengembangan Wajib Belajar 12 tahun; pelayanan
puskesmas 24 jam; bantuan gratis rawat inap DBD di kelas III; peningkatan produksi pangan/penganekaragaman konsumsi pangan; peningkatan kualitas
sumberdaya aparatur; pengembangan Depok
Cyber City, pelayanan PBB/BPHTB on-line;
peningkatan kerjasama daerah dan
Rencana Aksi Daerah (RAD) pencegahan/pemberantasan korupsi; pembentukan Unit Layanan Pengadaan (ULP); bantuan pembangunan
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), serta pelayanan santunan kematian bagi warga
yang memiliki resiko sosial.
C. Pos Anggaran Pembiayaan Daerah
Pos Anggaran Pembiayaan merupakan
pos penyeimbang surplus/defisit anggaran. Pada Rancangan
APBD Tahun Anggaran 2014 terjadi
defisit anggaran yaitu : jumlah Pendapatan Daerah dikurangi
jumlah Belanja Daerah sebesar Rp.177.650.000.000. Namun
demikian defisit ini dapat ditutupi melalui penerimaan pembiayaan sebesar Rp.
200.000.000.000,00 yang berasal
dari estimasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA).
Untuk
pengeluaran pembiayaan, direncanakan akan dialokasikan untuk
pembentukan Dana Cadangan Pemilukada Kota Depok Tahun 2015 sebesar Rp. 10.000.000.000,00 dan Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah
Daerah kepada PDAM Tirta Asasta sebesar Rp.
12.350.000.000,00.
Dengan
memperhatikan posisi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan seperti yang telah
disampaikan sebelumnya, ini berarti total defisit belanja masih dapat
ditutupi, sehingga azas
keseimbangan anggaran dapat tetap dijaga
dalam Rancangan APBD Tahun Anggaran 2014 ini.
Walikota juga mengajak untuk bersama-sama memahami bahwa Tahun 2014 juga merupakan tahun transisi sebelum memasuki
era baru dalam pengelolaan keuangan, yaitu akan diterapkannya pengelolaan
keuangan berbasis akrual secara penuh mulai Tahun 2015. Oleh karena itu, sangat
diharapkan keseriusan kita untuk dapat menggunakan anggaran Tahun 2014 dengan
sebaik-baiknya, agar kita siap untuk memasuki era baru di tahun berikutnya. Selain
dari pada itu, Tahun 2014 juga merupakan tahun terakhir sebelum kita memasuki
Era Masyarakat Ekonomi ASEAN yang berlaku mulai Tahun 2015. (olas)
Langganan:
Postingan (Atom)