Siaran Pers
Humas dan Protokol
Setda Kota Depok
Jum`at, 18 Oktober
2013
Jum`at (18/10)
Sekolah Master (Masjid Terminal) di Kota Depok adalah sekolah yang mau
menampung anak- anak jalanan untuk dapat bersekolah secara gratis. Setiap
harinya sekolah ini semakin banyak diketahui oleh masyarakat, dan juga berbagai
pihak yang tergerak untuk memberikan bantuan. Beberapa perusahaan bahkan telah
menjadikan Master sebagai penyaluran bantuan dalam kepedulian sosialnya kepada
masyarakat, khususnya dibidang pendidikan. Turut hadir Walikota Depok H. Nur
Mahmudi Isma`il, MSc, Kadisnakersos Diah Sadiah, MSi, Jajaran Pengurus Bank
Danamon, Heny Gunawan Selaku Ketua Pelaksana Kegiatan I Bank Danamon, Lutfi Wahyu Research MDC
Development Bank Danamon, dan Hadirin lainnya.
Bank Danamon, melalui Danamon
pedulinya kali ini menyalurkan bantuan kepada sekolah Master (Masjid Terminal).
Bantuan yang diberikan Bank Danamon berupa Kontainer untuk membangun kelas baru
dan berupa peralatan kebersihan, serta alat pengolahan sampah organic (komposter),
dan lubang biopori kepada Yayasan Pok Lili.
CSR Bank Danamon ini, mengusung
tema “Ubah Perilaku dan Pola/ Gaya Hidup Untuk Selamatkan Lingkungan”. Tema ini
diangkat, sebagai rangkaian memperingati Bulan Kepedulian Lingkungan, sesuai
dengan arahan Kementerian Lingkungan Hidup RI.
Ketua Yayasan Bina
Insan Mandiri Bapak Nur Rohhim mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Bank
Danamon yang telah memberikan bantuan berupa fasilitas untuk belajar. “Semoga bantuan
tersebut dapat bermanfaat, bagi adik-adik di sekolah master, dan semoga membawa
keberkahan bagi Bank Danamon sendiri. Semoga Allah SWT memberikan kesuksesan
dan kemajuan kepada Bank Danamon”.
Beliau juga bersyukur bahwa makin
hari, semakin banyak pihak yang memberikan perhatian kepada Master.
“Semoga bantuan yang diberikan
mampu membangkitkan / menambah semangat belajar adik-adik, dalam upaya meraih
cita-citanya”, tuturnya.
Sementara itu
Heny Gunawan Selaku Ketua Pelaksana Kegiatan I
Bank Danamon mengatakan” Kegiatan CSR Bank Danamon kali ini mengusung
tema “Ubah Perilaku dan Pola/ Gaya Hidup Untuk Selamatkan Lingkungan”. Tema ini
diangkat, sebagai rangkaian memperingati Bulan Kepedulian Lingkungan, sesuai
dengan arahan Kementerian Lingkungan Hidup RI. Beberapa kegiatan lain juga
telah dilaksanakan di beberapa daerah di Indonesia, diantaranya: Lampung,
Bogor, Tanggerang, dll. Khusus di Kota Depok CSR disalurkan dalam bidang
pendidikan, dan memberikan bantuan kepada Sekolah Master. Semoga pembuatan
ruang kelas baru dari Kontainer nantinya akan bermanfaat bagi adik-adik di
sekolah master. Henny juga berharap kerjasama, dan bantuan tidak hanya berhenti
sampai disini. Semoga melalui sekolah Master dapat melahirkan generasi-generasi
muda yang sukses dan bermoral.
Lutfi Wahyu
Research MDC Development Bank Danamon mengatakan “kegiatan CSR ke sekolah Master
ini, dilakukan oleh Bank Danamon melalui danamon peduli, Bank Danamon
berkomitment dalam membantu masyarakat dan lingkungan. Lutfi berharap semoga bantuan
yang diberikan dapat bermanfaat bagi adik-adik di Master, dan bermanfaat bagi
lingkungan.
Sementara itu
Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma`il, MSc, dalam sambutannya mengucapkan
terimakasih atas bantuan yang telah diberikan oleh bank Danamon. “Target MDGS
2015 dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial, merupakan PR bagi kita semua.
Indonesia masih mengalami masalah kemiskinan, oleh karena itu kegiatan CSR
sangatlah berperan dalam upaya menanggulangi kemiskinan”.
“Kondisi miskin dalam sebuah
keluarga, kadang kala menyebabkan seorang anak tidak mempunyai biaya untuk
bersekolah. CSR yang dilakukan Bank Danamon, memberikan bantuan dalam bidang
pendidikan, yang diberikan kepada sekolah Master, sangatlah berperan dalam membantu
penambahan kapasitas ruang bagi anak-anak didik. Semoga penambahan ruang kelas dari container ini
akan dapat membantu anak-anak di sekolah master dalam melaksanakan kegiatan belajar.
Kemiskinan dapat timbul, karena pola hidup konsumtif, oelh karena itu,
anak-anak di sekolah Master ini, harus dididik dan ditanamkan agar tidak
menjadi konsumtif dalam hidupnya. Pola ketergantungan kepada beras dan terigu
juga harus dikurangi, dengan melaksanakan One Day No Rice.”.
“Bantuan alat-alat kebersihan, nantinya
harus dapat berpengaruhm dalam menciptakan lingkungan yang bersih, anak-anak
harus diajarkan, dan ditanamkan kecintaan kepada kebersihan. Membiasakan
membuang sampah pada tempatnya, mengeloa, dan memilah sampah.
“Semoga adik-adik di Sekolah
Master dapat merasakan manfaat dari bantuan yang telah diberikan, dan semoga
kelak adik-adik dapat menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara,” tutup
Nur Mahmudi. (Endang)