Humas Setda Kota Depok
Press Release
Senin, 21 januari 2013
Musrenbang Tingkat Kecamatan Bojongsari digelar di gedung P4TK, dengan
mengusung tema “Melalui Musrenbang Tingkat Kecamatan Bojongsari Kita Wujudkan
Depok Yang Maju dan Sejahtera”. Musrenbang dihadiri oleh Walikota Depok H Nur
Mahmudi Isma’il,Kepala Bappeda Kota Depok, Camat beserta Lurah se-Bojongsari,
Anggota DPRD Dapil Bojongsari, Ketua LPM/ RT/ RW, Tokoh Masyarakat, Tokoh
Agama, dan PKK se-Kecamatan Bojongsari. Camat Bojongsari Yudi Suparyadi melaporkan bahwa Musrenbang
Kecamatan ini merupakan kelanjutan dari Musrenbang Kelurahan. “Musrenbang
Kelurahan terakhir dilaksanakan pada 4 Januari lalu” ujar Yudi, Senin (21/1).
Rekap anggaran kegiatan fisik tahun 2013 di Kecamatan Bojongsari
adalah sebesar 30.482.500.512, yang akan digunakan untuk pembangunan jalan
lingkungan (5.353.700.000), pembangunan jalan dan jembatan (6.550.000.000),
penataan drainase/ kali (3.100.000.000), pembangunan ruang kelas baru/ rehab
(3.646.322.848), pembangunan unit sekolah baru SMAN 10 Bojongsari
(8.280.002.664), dan pembangunan gedung kecamatan/ kelurahan (3.552.475.000).
Yudi berharap seluruh kegiatan fisik tersebut dapat berjalan lancar sehingga
manfaatnya bisa dirasakan masyarakat dengan cepat. “Terima kasih kepada RT/ RW/
Warga Bojongsari atas partisipasinya sehingga Bojongsari menduduki peringkat
ke-3 se-Kota Depok dalam pemasukan PBB per 31 Desember 2012” ungkap Yudi.
Anggota DPRD Dapil Bojongsari Mad Arif menghimbau LPM untuk
memperhatikan dan memahami tupoksinya sehingga bisa memberikan usulan yang
sesuai ddengan kebutuhan warga di wilayahnya. Terkait dengan musibah jebolnya
tanggul, Mad Arif meminta agar perbaikan tanggul tersebut harus terealisasi
pada tahun ini. “Semoga Musrenbang ini berjalan lancar, jaga keutuhan dan
kesatuan, karena itu merupakan kunci keberhasilan” tutur Mad Arif.
Kepala Bappeda Kota Depok Misbahul Munir memaparkan, Musrenbang ini
merupakan Musrenbang ke-4 yang telah dilaksanakan. Musrenbang dilaksanakan
sesuai dengan landasan hukum yang berlaku, tidak asal dilaksanakan saja. Untuk
itu, masyarakat diharapkan benar-benar mengikuti kegiatan ini dan berikan
usulannya agar bersama-sama bisa wujudkan kesejahteraan. “Ada 4 pendekatan
perencanaan pembangunan daerah; (1) Teknokratik, menggunakan metode kerangka
berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran. (2) Partisipatif, paling
tidak melibatkan sekitar 30% wanita karena pembangunan juga harus responsif
gender. (3) Politis, memenuhi janji kepala daerah terpilih. (4) Bottom-up dan top-down, secara berjenjang untuk menjaring aspirasi masyarakat.
Walikota Depok mengatakan sebagian warga menganggap musrenbang ini
hanya sebuah kegiatan formalitas yang akhirnya tidak dilakukan, dan hanya
ceremonial saja. “Pahami bahwa Musrenbang adalah bagian dari seluruh proses
pembangunan agar kita dapat menyikapi
dengan baik. Jadikan Musrenbang ini sebagai forum silaturahmi dan berdiskusi
untuk membuat sebuah usulan dan program pembangunan” himbau Walikota
menambahkan pahami segala hal tentang musrenbang agar musrenbang bukan hanya
kegiatan formalitas, tetapi memberikan gambaran kebutuhan akan suatu wilayah.
(ols)
Kepala Bagian Humas & Protokol
Setda Kota Depok
Diah Sadiah S. Sos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar