Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adalah TBC) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang. Ini juga salah satu penyakit tertua yang diketahui menyerang manusia. Jika diterapi dengan benar dapat disembuhkan. Tanpa terapi tuberkulosa akan mengakibatkan kematian dalam lima tahun pertama pada lebih dari setengah kasus.
Pada tahun 2002, sepertiga
penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis dan menurut regional WHO
jumlah terbesar kasus ini terjadi di Asia Tenggara yaitu 33% dari seluruh kasus
di dunia.
Indonesia berada dalam peringkat ketiga terburuk di dunia untuk jumlah penderita TB. Setiap tahun muncul 500 ribu kasus baru dan lebih dari 140 ribu lainnya meninggal. Keterlambatan dalam menegakkan diagnosa dan ketidakpatuhan dalam menjalani pengobatan mempunyai dampak yang besar karena pasien Tuberkulosis akan menularkan penyakitnya pada lingkungan, sehingga jumlah penderita semakin bertambah.
Pengobatan Tuberkulosis
berlangsung cukup lama yaitu setidaknya 6 bulan pengobatan dan selanjutnya
dievaluasi oleh dokter apakah perlu dilanjutkan atau berhenti, karena pengobatan
yang cukup lama seringkali membuat pasien putus berobat atau menjalankan
pengobatan secara tidak teratur, kedua hal ini ini fatal akibatnya yaitu
pengobatan tidak berhasil dan kuman menjadi kebal disebut MDR ( multi drugs
resistance ), kasus ini memerlukan biaya berlipat dan lebih sulit dalam
pengobatannya sehingga diharapkan pasien disiplin dalam berobat setiap waktu
demi pengentasan tuberkulosis di Indonesia.
Penularan penyakit ini karena kontak dengan dahak atau menghirup titik-titik air dari bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi kuman tuberkulosis, anak anak sering mendapatkan penularan dari orang dewasa di sekitar rumah maupun saat berada di fasilitas umum seperti kendaraan umum, rumah sakit dan dari lingkungan sekitar rumah. Oleh sebab ini masyarakat di Indonesia perlu sadar bila dirinya terdiagnosis tuberkulosis maka hati hati saat berinteraksi dengan orang lain agar tidak batuk sembarangan , tidak membuang ludah sembarangan dan sangat dianjurkan untuk bersedia memakai masker atau setidaknya sapu tangan atau tissue.
Gejala respiratori ialah batuk
lebih dari 2 minggu, batuk bercampur darah. Bisa juga nyeri dada dan sesak
napas. Selanjutnya ada gejala yang disebut sebagai Gejala sistemis antara lain
Demam , badan lemah yang disebut sebagai malaise, keringat malam, anoreksia dan
berat badan menurun menjadi semakin kurus. Gejala respiratori sangat
bervariasi, dari mulai tidak ada gejala sampai gejala yang cukup berat
tergantung dari luas lesi, sehingga pada kondisi yang gejalanya tidak jelas
sehingga terkadang pasien baru mengetahui dirinya terdiagnosis Tuberkulosis
saat medical check up
Berangkat dari hal tersebut, Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma'I'll melakukan kunjungan ke rumah penanggulangan TBC Kampung Rawa di Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung. Turut hadir dalam kesempatan ini, Lurah Cipayung, Camat Cipayung serta Dinas Kesehatan Kota Depok.
Kunjungan ini sebagai gerakan awal bahwa Pemerintah Kota bersama seluruh aparatur akan bersungguh-sungguh mencegah, menanggulangi, memerangi TBC.
Berangkat dari hal tersebut, Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma'I'll melakukan kunjungan ke rumah penanggulangan TBC Kampung Rawa di Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung. Turut hadir dalam kesempatan ini, Lurah Cipayung, Camat Cipayung serta Dinas Kesehatan Kota Depok.
Kunjungan ini sebagai gerakan awal bahwa Pemerintah Kota bersama seluruh aparatur akan bersungguh-sungguh mencegah, menanggulangi, memerangi TBC.
Seiring dengan hal tersebut
Besok, Rabu 10 April Pemerintah Kota bersama seluruh Aparatur Pemerintah Daerah
Kota Depok akan memecahkan rekor MURI dengan gerakan serentak. Yaitu
bersama-sama memeriksakan diri, dan menjadi penyuluh TBC sukarela bagi
lingkungannya masing-masing.
Walikota mengatakan "kunjungan ini sebagai langkah penyadaran kepada masyarakat, agar memeriksakan dirinya di rumah penaggulangan TBC, Puskesmas, atau RSUD. Bagi masyarakat yang merasa dirinya, mempunyai ciri-ciri penderita, segeralah memeriksakan diri, agar tidak menularkan penyakit kepada orang-orang disekitarnya, " tutup Beliau. ( Endang)
Walikota mengatakan "kunjungan ini sebagai langkah penyadaran kepada masyarakat, agar memeriksakan dirinya di rumah penaggulangan TBC, Puskesmas, atau RSUD. Bagi masyarakat yang merasa dirinya, mempunyai ciri-ciri penderita, segeralah memeriksakan diri, agar tidak menularkan penyakit kepada orang-orang disekitarnya, " tutup Beliau. ( Endang)
Kepala bagian
Humas dan protokol
Setda Kota Depok
Diah Sadiah, S.Sos.MSi
NIP. 1968 0913 199603 2 005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar