Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Rabu, 2 Oktober 2013
Sejak ditetapknnya tanggal 2 Oktober
2009 sebagai Hari Batik Nasional, Kota Depok terus menggali potensi dan kreasi,
sehingga mampu menciptakan 11 motif batik yang desainnya merupakan simbol dan
ciri khas yang mengandung muatan batik nasional dan lokal (Kota Depok itu
sendiri). Ke-10 motif batik merupakan hasil dari Lomba Desain Batik Khas Depok
yang digagas oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota
Depok, Hj. Nur Azizah Tamhid, pada tahun 2007 lalu. Lomba tersebut, diikuti
oleh 223 peserta dan menghasilkan 345 motif batik, yang akhirnya terpilih 10
motif batik dari 10 peserta lomba. Semua motif
batik memiliki makna yang tentunya berbeda sesuai dengan "kekhasan"
yang ingin ditampilkan. Tapi yang pasti, pada umumnya motif dan corak batik
Depok mengandung simbol-simbol Kota Depok dan ikon Kota Depok. Seperti, motif
ikan hias (manfish), yang memang khas berasal dari Kota Depok utamanya di
daerah Kecamatan Sawangan, dan motif Belimbing, karena Belimbing sebagai ikon Kota Depok.
Kekhasan Batik Depok
didominasi oleh simbol-simbol Kota Depok seperti lambang Kota Depok Paricara
Dharma, Gong si Bolong, Topeng Cisalak, tanaman hias, ikan hias dan lain
sebagainya. Bila
dilihat dari segi warna dasar, ke-10 motif batik tersebut berwarna kuning
keemasan, merah marun, orange, biru, dan biru tua, yang melambangkan suatu
kewibawaan, keteduhan, ketenangan, dan keberanian. Bila dilihat dari segi motif
dan simbol, ada beberapa macam; yaitu (1) Paricara
Dharma, yang merupakan semboyan Kota Depok, yang merupakan amanah semua
komponen masyarakat Depok, yang mengutamakan pengabdian yang baik, benar dan
adil. (2) Simbol Sayap, yang berarti
mengayomi, mengangkat tinggi harkat, martabat dan derajat masyarakat Depok pada
umumnya. (3) Simbol Buah Belimbing dan Ikan
Memphis, melambangkan keunggulan Kota Depok. (4) Simbol Mega Mendung, memberi arti tingginya cita-cita dan semangat
yang sejuk. Dan (5) Jembatan panus, Margonda, Gedung Tua dan Gong Sibolong serta Topeng
Cisalak, yang menunjukan bahwa masyarakat Depok tak akan pernah
meninggalkan dan akan selalu menghormati sejarah dan budaya para pendahulunya.
Untuk motif batik yang
ke-11, dinamakan batik ODNR, karena bermotif berbagai variant karbohidrat yang
dapat dikonsumsi sebagai pengganti nasi dan memiliki indeks glikemik yang
rendah, seperti jagung, kentang, singkong, ubi, talas, dan sagu. Dalam motif batik
ini, menyiratkan bahwa karbohidrat itu tidak selalu berasal dari padi. Batik
ODNR ini diluncurkan pada 2 Mei 2013 lalu, sebagai akumulasi dari langkah
bertahap diversifikasi pangan dan sebagai hadiah HUT ke-14 Kota Depok. Batik
ini juga digagas oleh Dekranasda Kota Depok. Untuk yang ingin memiliki
batik Depok, bisa datang langsung ke Sekretariat
kantor PKK dan Dekranasda Kota Depok, yang beralamat di Gd. Balaikota, Jl.
Margonda Raya No. 54. Atau bisa juga ke UKM Center di ITC Depok. (olas)
Berikut beberapa motif batik depok:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar