Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Rabu, 05 Maret 2014
Bertempat diruang kerjanya, Waliota Depok H. Nur Mahmudi Isma’il beraudiensi
dengan Lembaga Pendidikan Pribadi, Rabu (5/3) pagi. Tujuan audiensi yang
dipimpin oleh Bapak Ali dari Lembaga Pendidikan Pribadi ini, adalah untuk
meminta kritik dan saran atas majalah yang baru pertama kali diterbitkan di
Indonesia. Ali menjelaskan tentang Majalah Mata Air yang merupakan majalah
gabungan dari sains dan spiritual. “Kami berharap, Walikota Depok dapat
menginformasikan tentang keberadaan majalah ini di Kota Depok, karena majalah
seperti ini belum ada di Indonesia. Majalah ini sudah beredar di 7 negara dan
telah dibahasakan sesuai dengan bahasa negara tersebut, seperti Perancis,
Turki, Jerman, Rusia, Arab, dan Inggris” harap Ali.
Karena ini baru perdana di Indonesia, jadi isi dari artikel lokalnya
baru 1 artikel. Kedepannya nanti, akan ada 80% artikel. Jadi intinya adalah berbagai
artikel dari berbagai negara ada dalam majalah ini dan diterbitkan dalam bahasa
Indonesia. Untuk artikel dari Indonesia, kami juga akan bahasakan sesuai tempat
diterbitkanya majalah ini, seperti di Perancis berarti dalam bahasa Perancis. “Terima
kasih kepada Bapak Walikota Depok yang mau beraudiensi dengan kami dan bersedia
memberikan kritik dan sarannya setelah membaca dan mempelajari majalah kami”
ujar Ali.
Walikota mengatakan sangat senang dengan hadirnya majalah seperti ini,
karena inti dari majalah ini adalah berbagi ilmu lintas negara. Dalam kesempatan
itu, Walikota juga sempat memperkenalkan beras One Day No Rice (ODNR) yang bisa
digunakan sebagai bahan utama makanan pokok pengganti nasi/beras ataupun
gandum. “Nilai glikemiks indeks didalam gandum masih tinggi dibanding jagung
dan casava. Beras ODNR ini menyehatkan karena mengandung glikemiks indeks yang
rendah dan meminimalisir diabetes” papar Pemimpin Kota Belimbing melanjutkan penjabaran
revolusi mindset.
Menanggapi paparan Walikota, Ali mengatakan bahwa apa yang telah
dipaparkan Walikota sangat bagus dan bisa dituangkan dalam sebuah artikel yang
mungkin saja dapat dituangkan dalam majalah ini. Beras jagung dan casava yang
tadi dijelaskan, secara ilmiah merupakan sebuah pelajaran yang menurut saya
menarik, baru dan bermanfaat. “Kajian ilmiahnya bagus. Dan bila artikel tersebut
nanti bisa masuk dalam majalah kami, akan kami terbitkan di Turki dalam bahasa
Turki. Karena sangat bagus. Apalagi di Turki makanan pokoknya gandum/roti. Jadi
biar kita (di Turki) mengetahui bahwa ada beras jagung dan casava yang bisa
diubah menjadi makanan pokok. Kesimpulannya,
dari penemuan ini, kita juga bisa merubah pola makan dan mengurangi konsumsi
gandum/roti di negara Eropa, khususnya di Turki” ungkap Ali. (olas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar