Siaran Pers
Humas
Protokol Setda Kota Depok
Sabtu, 24
Agustus 2013
Wakil Walikota Depok H. M Idris Abdul Shomad menghadiri Rakorwil
Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) PW Kepulauan Riau di Asrama Haji Kota Batam,
Sabtu (24/8). Pembukaan Rakorwil yang ditandai dengan pemukulan gendang ini,
mengusung tema “Konsolidasi Dakwah Berbasis Rahmatan Lil 'alamin.” Ketua IKADI
Kepri Ust. Amiruddin Dahad mengatakan, bahwa SDM yang handal juga harus memiliki
rukiyah iman yang kuat. Kita harus adil dan bijaksana, termasuk pemerintah,
masyarakat, dan dunia usaha, sehingga bersama-sama dapat menangkap masa depan
yang kita banggakan, dengan mengoptimalkan potensi kita. Para da’i harus turut
andil dalam membangun bangsa dan negara yang sejahtera, berahlak mulia, dan
rahmatan lila’alamin, ujar Ust. Amiruddin.
Wakil Walikota Depok yang juga Sekjen PP IKADI menginformasikan bahwa rakorwil
ini dilakukan disetiap daerah di Indonesia, menjelang Musyawarah Nasional
(Munas) IKADI seluruh Indonesia yang akan diselenggarakan pada tahun depan. “Ini
merupakan daerah ke-5 yang menyelenggarakan rakorwil dari 32 daerah di
Indonesia. Rakorwil diselenggarakan untuk menguatkan konsolidasi dari sisi
kelembagaan dan sdmnya. Pengurusan IKADI bisa dikembangkan dari kreasi-kreasi
daerah namun tidak mengurangi arahan dari pusat. Rakorwil ini juga sebagai
bahan laporan pertanggungjawaban kepada Ketua IKADI pada Munas nanti” tutur
Wakil Walikota seraya menambahkan, perkembangan dakwah saat ini, secara umum
menggembirakan, dilihat dari pemenuhan target-target mensosialisasikan islam
sebagai agama rahmatan lil’alamin.
Dakwah yang kita lakukan berbasis masjid dan majelis ta’lim, karena
di majelis ta’lim belum ditangani oleh beberapa lembaga dakwah, dan masjid
sangat efektif untuk melakukan dakwah. Selain dakwah, IKADI juga harus
melakukan kerjasama eksternal dengan ormas dan menjalin kemitraan dengan
pemerintah, karena IKADI juga harus berpartisipasi membangun daerahnya. Banyak
hal-hal yang bisa kita jadikan landasan mengapa IKADI harus bermitra dengan
pemerintah, salah satunya karena dakwah dan pemerintah suatu hal yang tak bisa
dipisahkan, sebab agama dan pengusa adalah saudara kembar, karena pengusa/pemerintah
tidak boleh lepas dari agama, begitu sebaliknya. Selain itu, tujuan penyelenggaraan
pemerintah adalah untuk mensejahterakan masyarakat, tidak hanya dari segi fisik
dan materi, tetapi juga non fisik dan moral masyarakatnya, dan IKADI bisa turut
andil, papar Idris Abdul Shomad.
“Amanah PP IKADI juga menyebutkan untuk menghidupkan ekonomi berbasis
masjid untuk pemberdayaan masyarakat. Seperti yang telah dilakukan di
Jogjakarta yang sudah mengembangkan ekonomi di masjid, sehingga bisa mengayomi 4
RW dalam mensejahterakan kaum dhu’afa di daerahnya. Kebijakan dari PP IKADI
selanjutnya yang bisa diterapkan di daerah-daerah, adalah pengokohan silaturahim
dan bekerjasama dengan tokoh masyarakat.” tutur Sekjen PP IKADI menegaskan penting
membangun konsolidasi secara eksternal dan internal, serta harus selektif dalam
memilih da’i untuk menyebarkan islam sebagai agama rahmatan lil 'alamin, karena
IKADI sebagai organisasi profesional dakwah.
(olas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar