Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Selasa, 27 Agustus 2013
Jakarta - Pemuda harus menjadi pelopor pencinta produk lokal dalam negeri agar problematika ketergantungan masyarakat terhadap produk impor bisa diatasi. Hal tersebut diungkapkan Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma'il saat menjadi keynote speaker pada halal bihalal dan refleksi kemerdekaan yang digelar DPD KNPI DKI Jakarta. Acara yang diselenggarakan di Gedung Joeang '45, Jakarta (27/08) ini, didominasi oleh kaum muda Jakarta dan sekitarnya.
Humas Protokol Setda Kota Depok
Selasa, 27 Agustus 2013
Jakarta - Pemuda harus menjadi pelopor pencinta produk lokal dalam negeri agar problematika ketergantungan masyarakat terhadap produk impor bisa diatasi. Hal tersebut diungkapkan Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma'il saat menjadi keynote speaker pada halal bihalal dan refleksi kemerdekaan yang digelar DPD KNPI DKI Jakarta. Acara yang diselenggarakan di Gedung Joeang '45, Jakarta (27/08) ini, didominasi oleh kaum muda Jakarta dan sekitarnya.
Tak hanya itu, Nur Mahmudi menjelaskan, Pemuda juga harus bisa menjadi pelopor dalam menemukan produk-produk inovatif dan direalisasikan dalam skala industri. Menurutnya, hal tersebut akan lebih bermanfaat untuk dalam negeri dan dunia internasional. "Tidak berhenti pada mencintai produk lokal, tetapi pemuda juga harus mengindustrikan produk ide-ide dan inovasi. Ini akan jauh lebih bermanfaat dan berdampak luar biasa pada bangsa ini," jelasnya.
Pemimpin Kota Belimbing mengungkapkan, banyak potensi-potensi inovasi yang diciptakan oleh rakyat Indonesia, baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri. Maka Ia berharap, para pemuda mampu mengadopsi temuan-temuan tersebut dan menjadikannya sebagai produk bermanfaat dan atau komersial dalam sebuah industri.
Nur Mahmudi mengingatkan, saat ini, kondisi rupiah yang merosot diiringi dengan ketergantungan warga yang konsumtif terhadap produk impor dapat membuat kondisi ekonomi bangsa Indonesia goyah. "Kalau kita tergantung penuh pada produk dan bahan baku impor, maka kita bisa mati kutu. Oleh karena itu, kreatifitas dan kepeloporan pemuda dalam mencintai dan mengindustrikan produk dalam negeri sudah menjadi kemestian. Dan ini bisa menjadi solusi bagi kekokohan NKRI," ujar Nur Mahmudi kembali menegaskan, dengan terciptanya industri produk-produk inovatif dalam negeri akan memperkuat ekonomi Indonesia. Sehingga hal ini membuat bangsa Indonesia tidak mudah terombang-ambing dengan pasokan dan rayuan produk-produk impor.
Ia melanjutkan, semangat kemerdekaan yang dipelopori oleh kaum muda pada masa Bung Karno, harus dinapaktilasi agar pemuda masa kini bisa merefleksikan arti kemerdekaan. "Meski nuansanya sangat berbeda dengan zaman kemerdekaan, tapi kita bisa merefleksikannya dengan kehidupan saat ini. Sebab, kemerdekaan RI merupakan wujud kombinasi antara ikhtiar seluruh bangsa indonesia dengan Rahmat Allah SWT. Maka itu, pemuda dan KNPI sebagai organisasi pemuda harus berani menjadi pelopor dengan terobosan-terobosan baru terhadap masalah yang ada," jelas Nur sekaligus berharap berbagai pihak harus bisa memfasilitasi pemuda dengan program pemberdayaan yang mampu mengembangkan potensi wirausaha, potensi pelopor sehingga pemuda bisa menjadi solusi negeri ini.
Hal senada juga diucapkan oleh Ketua DPD KNPI DKI Jakarta Dondi Revaldi. "Momen ini sangat penting, karena mengingat tahun 45, Bung Karno memproklamirkan kemerdekaan saat ramadhan. KNPI adalah organisasi berbasis pemuda, maka kami tak lepas dari mekanisme refleksi kemerdekaan dari masa lalu untuk masa Depan," jelas Dondi.
Dondi menjelaskan acara ini digelar dalam rangka memperkuat aktualisasi pemuda dalam khidmat NKRI. KNPI mengundang para pembicara yang secara ril memberikan kontribusi nyata pada republik ini. "Kami berharap Pak Nur Mahmudi dan pembicara lain bisa menjelaskan pengalamannya dan menghadirkan wacana untuk para pemuda, agar kami bisa mengaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya. (olas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar