Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Senin, 2 September 2013
Mahasiswa
Turki dan Nepal yang menuntut ilmu di Tokyo University berkesempatan
baik, karena dapat mewawancarai secara langsung Walikota Depok.
Mereka yang mengambil penelitian kualitatif menggunakan metode wawancara dalam pengumpulan data.
Walikota
Depok H. Nur Mahmudi Isma'il, disela-sela kesibukannya Senin, (2/9)
bersedia menjadi nara sumber bagi dua mahasiswa asing ini.
Mereka
sudah jauh-jauh, dan tertarik meneliti Indonesia dalam hal tingkat
kesehatan. Mahasiswa wanita mempunyai ketertarikan pembuatan desertasi
dalam hal kesehatan mental, dan mahasiswa laki-laki tertarik untuk
membuat theis dengan meneliti HIV.
Mereka mewawancarai berbagai hal terkait kesehatan di Kota Depok khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Beberapa
hal yang ditanyakan diantaranya adalah bagaimana sebuah pengolahan
makanan yang sehat dan akan berdampak baik bagi kesehatan masyarakat.
Walikota
menjelaskan pada umumnya masyarakat lebih menyukai makanan yang
berbumbu pedas atau spicy. Indonesia kaya akan rempah-rempah yang
digunakan dalam penyajian masakan kaya akan rasa.
Sambung Nur
Mahmudi menjawab pertanyaan mahasiswa tersebut Depok tidak termasuk
daerah dengan musibah serangan penyakit, apalagi HIV.
Kota ini tergolong sehat.
Puskesmas
berperan penting dalam mempromosikan, mensosialisasikan, dan
menjalankan program kesehatan dari Pemerintah kepada masyarakat.
Pelayanan yang diberikan puskesmas diantaranya: poli umum, poli ibu
anak, poli lansia, KB, konsultasi aids, dst.
Kemudian Beliau menjawab lagi pertanyaan mengenai" apakah Depok masih suka terserang Malaria?
"
Masyarakat tidak ada yang terserang Malaria, namun jika serangan nyamuk
chikungunya, dan DBD masih dapat juga terjadi sesekali".
"Puskesmas
juga sering dan terus menerus mengedukasi masyarakat agar selalu
menjaga kondisi tubuh agar tetap vit, dan menjalankan pola hidup bersih
dan sehat, serta 3 M untuk menghindari serangan, dan memutuskan mata
rantai nyamuk tersebut."
Saat ini Depok sedang menjalankan pilot
project yang konsen terhadap lingkungan, Penciptaan Puskesmas PONET 24
Jam, Kota Layak Anak, dan Unit Pengelolaan Sampah sampai zero waste.
Terkait
service kesehatan gratis untuk masyarakat saat ini Depok telah
menjalankan sistem yang dinamakan Jamkesda untuk masyarakat miskin,
biaya kesehatan tersebut dibayarkan oleh Pemerintah senilai sampai
dengan (dicover Rp.100 juta untuk oprasi jantung).
Sedangkan
terkait keadaan lalu lintas dijalan raya, Depok termasuk rendah dalam
hal kecelakaan lalu lintas. Ini digambarkan bahwa angka tersebut sesuai
dengan data yang diperoleh dari Polda Metro Jaya, bekerja sama dengan
dishub. Depok pernah mendapatkan penghargaan karena kecilnya angka/
tingkat kecelakaan lalu lintas.
Kedua Mahasiswa ini saat ini
sedang menginap di salah satu Hotel di Pusat Jakarta. Walikota
merekomendasikan kepada mereka untuk mencoba hotel Santika baru yang
terletak di Margonda, dibelakang D'Mall. Hal ini dikarenakan agar mereka
menghemat waktu, dan mobilisasi dalam upaya pengumpulan data untuk
risetnya.
Tak lupa Beliau juga mengenalkan minuman berasal dari belimbing asli Depok.
Nur
Mahmudi Isma'il mengatakan "senang dapat menjadi nara sumber dalam
penelitian untuk sebuah karya ilmiah, terlebih lagi Mahasiswa ini datang
dari tempat yang jauh.
Sekaligus melalui jurnal yang dapat dibaca
oleh seluruh dunia. Nantinya dunia dapat melihat tingkat kesehatan
Indonesia sudah cukup baik.
Walaupun di Kota Depok masih suka terjadi
penyakit DBD dan Chikungunya, dan itu merupakan PR bagi Pemerintah, dan
harus diperangi bersama masyarakat, agar Depok selalu sehat lingkungan
dan masyarakatnya, "tutur Beliau.
Depok terpilih secara Random,
dari Bagian Negara Indonesia. Depok juga menjadi ketertarikan mahasiswa
ini dari bebagai faktor. Selain Kota nya yang unik, Kota yang dekat
dengan Ibu Kota Indonesia ini juga terus berkembang pesat. (Endang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar