Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Kamis, 21 November 2013
Bertempat diruang kerjanya, Wakil Walikota Depok H. M Idris Abdul Shomad menerima tamu dari Belanda, yaitu Mr Theo Deen dan Mr Flinn Deen. Kedatangan mereka didampingi oleh perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri, Kamis (21/11). Pihak Kementerian Dalam Negeri sempat menginformasikan bahwa kunjungan mereka ke Depok adalah untuk melakukan penjajakan terhadap kondisi pemadam kebakaran dibeberapa daerah, termasuk jakarta. Sehingga nantinya akan melakukan pelatihan dan pendidikan SDM tentang masalah kebakaran.
Senada, Wakil Walikota Depok H M Idris Abdul Shomad
juga mengatakan bahwa kunjungan ini baru penjajakan untuk mengetahui
kondisi Damkar di Depok, sehingga nantinya bisa saling membantu dan
lebih meningkatkan profesionalitas pemadam kebakaran.
Mr Theo
mengatakan bahwa kedatangannya kesini ingin mengetahui lebih banyak
tentang pengelolaan, mekanisme, prosedur, serta sistem pemadam kebakaran
di Depok, sehingga nantinya akan kami kenalkan dan terapkan disana.
Kami juga ingin mengetahui keadaan disini, dimulai dari jumlah
penduduknya, hingga apakah para penduduk saling membantu bila terjadi
kebakaran.
Dalam audiensi yang berlangsung sekita 1 jam ini,
banyak hal yang ditanyakan oleh Mr. Theo Deen dan Flinn Deen,
diantaranya apa penyebab yang sering beresiko terhadap terjadinya
kebakaran, bagaimana cara memadamkannya, adakah pembelajaran kepada
masyarakat tentang kebakaran, apakah ada alat-alat pemadam kebakaran
dirumah-rumah warga, dan sebagainya.
Wakil Walikota menjelaskan
bahwa rata-rata kebakaran terjadi karena adanya hubungan arus pendek
(konsleting) serta kepadatan penduduk. "Ketika rumah yang dihuni sudah
lebih dari 10 tahun, maka sangat jarang sekali ada kontrol kelistrikan
dari penghuninya, karena bisa saja ada kabel yang dimakan tikus atau
sudah harus diganti karena termakan oleh usia. Hal lain adalah, tidak
adanya pemahaman dan pemeriksaan instalasi listrik yang rutin sehingga
dapat menyebabkankonslet dan menimbulkan kebakaran" jelas Wakil Kota
Depok.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Yayan Ariyanto juga
menginformasikan bahwa Dinas Damkar gencar melakukan sosialisai dan
pembelaajaran tentang kebakaran, bahkan pengenalan tentang kebakaran pun
dilakukan mulai dari TK. "Setiap sosialisasi, kami tak bosan-bosan
mengingatkan kepada warga untuk menyiapkan apar dirumahnya sebagai alat
pemadam kebakaran. Untuk ditempat-tempat usaha dan gedung-gedung
perkantoran, kami juga mewajibkan untuk melengkapi alat-alat pemadam
kebakaran lain, seperti alarm. Kami juga mengadakan pengecekan setiap
tahun. Kami juga telah memberdayakan masyarakat untuk menjadi satuan
atau relawan kebakaran dan kami juga menggandeng PLN sebagai pemeriksa
kelistrikan untuk memeriksa instalasi listrik setiap tahun. Hal tersebut
dilaukuan untuk meminimalisir terjadinya kebakaran di Kota Depok.
Terkait
dengan berita yang berkembang saat ini (penyadapan), Wakil Walikota
mengatakan kita harus mengedepankan unsur praduga tidak bersalah dan
tamu harus diterima dengan penghormatan, tidak boleh saling curiga.
"Kami secara resmi menerima arahan dari Kemendagri untuk menerima tamu
perushaan Belanda, jadi sesuai dengan arahan tersebut, kami menerima
mereka dengan baik. Terkait dengan apakah akan terjalin hubungan
bilateral dengan Belanda, Wakil Walikota mengatakan semua itu diserahkan
saja kepada Kemendagri, jelas Wakil kota Depok kepada awak media. Wakil
Walikota juga menegaskan bahwa selama audiensi, belom sampai pada
penawaran-penawaran teknologi. Kunjungan hari ini adalaha hanya
penjajakan ingin mengetahui bagaimana sistem pemadam kebakaran di kota
Depok. (olas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar