Selasa, 07 Januari 2014

Komisi D DPRD Gorontalo Tertarik dengan Gerakan ODNR di Depok



Siaran Pers
Humas  dan Protokol Setda Kota Depok
Selasa, 07 Januari 2014

Setelah hampir 2 tahun gerakan One Day No Rice (ODNR) bergulir, tak sedikit yang turut meniru gerakan ini, hingga berguru langsung kepada  Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma’il. Selasa (7/1), Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Gorontalo Bapak Husainbeserta rombongannya bertandang ke Kota Belimbing ini untuk melihat secara langsung praktik ODNR di Kota Depok. Husai mengatakan bahwa kunjungan di Kota Belimbing ini sudah berlangsung sejak hari Senin lalu. “Pada hari Senin, kami sudah melakukan kunjungan ke BPMK terkait dengan Perda Kota Layak Anak. Setelah itu, kami juga berkunjung ke Diskominfo untuk belajar tentang Cyber City. Dan hari ini, kami datang ke Balaikota untuk mendalami gerakan ODNR. Menurut kami, gerakan ini sangat menarik. Karena mengangkat kembali kearifan pangan lokal, menggali kreasi dan inovasi tentang pangan lokal. Karena itu, kami ingin mengetahui lebih dalam tentang ODNR, sehingga nantinya bisa kami terapkan disana” jelas Husain seraya menambahkan, bahwa disana juga memiliki makanan khas yang berbahan dasar jagung.

Pada kesempatan itu, orang nomer satu di Kota Depok memaparkan tentang revolusi mindset ODNR untuk menuju Indonesia Sehat dan Sejahtera. “ODNR adalah salh satu metode dan respon dari ajakan nasional untuk melakukan diversifikasi pangan. ODNR adalah pelanjut dari sekian banyak kebijakan dan program yang ada. Kami gigih menggaungkan gerakan ini, karena gerakan ini perlu pemahaman dan perubahan mindset, seperti ga makan nasi ga nendang dan ga makan nasi ga makan. Kita harus mendorong mindset bangsa kita agar tidak malu dan merasa nyaman makan jagung, sagu, dan 77 jenis karbohidrat lainnya, karena Indonesia merupakan negara kaya yang memiliki jenis keragaman hayati. Mari kita intropeksi diri kita agar bangsa ini bangkit dari keterpurukan dengan mengembangkan potensi yang ada” ajak Walikota.

Prinsip orang makan sehat adalah boleh makan apa saja, namun jangan berlebihan. Petunjuk umumnya, lihat badan kita, apakah kegemukan atau kekurusan?. Setelah itu, lakukan cek darah untuk mengetahui kadar gula, kolesterol, dan lain sebagainya. Dengan begitu, kita bisa menentukan menu makan kita. Menu makan yang sehat dan proporsional adalah beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA). “Di Indonesia, yang dilihat sebagai makanan pokok hanayalah gandum, beras, dan jagung. Padahal masih banyak yang lain. Jagung adalah jenis karbohidrat terbaik dari ketiganya. Karena jagung paling sehat dan memiliki glikemiks indeks yang rendah. Jangan minder kalau sudah biasa makan jagung. Ayo kembalikan budaya makan pangan lokal, karena inti ajakan gerakan ODNR adalah gerakan perubahan pola makan, yaitu 1x makan nasi dan 2x makan jagung atau karbohidrat lainnya” ajak Walikota.

Menanggapi paparan Walikota, Ketua Komisi D DPRD Gorontalo memberikan apresiasi dan mengaku paparannya sangat luar biasa. “Ajakan ini sangat relevan dengan kondisi di Gorontalo, karena disana banyak produksi bahan pangan selain beras. Ajakan ini sangat tepat untuk mengembalikan kepada masyarakat Gorontalo agar kembali mengkonsumsi makanan non beras. Karena dulu, kami makan makanan khas Gorontalo yang terbuat dari jagung selama 6 hari dalam seminggu dan hanya 1 hari makan nasi dalam seminggu. Kunjungan ini sangat luar biasa, ajakan Walikota Depok untuk mengajak kita masyarakat Indonesia untuk makan pangan non beras sangat relavan untuk menuju Indonesia Sehat dan Sejahtera. Kami akan mendorong eksekutif di Gorontalo melalui DPRD untuk bisa menyamakan program-program yang disampaikan oleh Walikota Depok. Dan perubahan mindset yang disampaikan sangatlah masuk akal bagi kami dan menggugah kami untuk mulai mencobanya” ujar Husain. (olas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar