Siaran Pers
Kamis, 2 Mei 2013
Seminar Nasional "Peranan Masyarakat Perkotaan Terhadap Peningkatan
Kualitas Gizi dan Kecerdasan Bangsa" yang bertempat di Hotel Bumi
Wiyata, secara resmi dibuka oleh Dirjen Bina Gizi Ibu dan Anak
Kementerian Kesehatan Slamet Riyadi dengan pemukulan gong, Kamis (2/5)
pagi. Dalam seminar yang diselenggarakan dalam rangka HUT ke-14 Kota
Depok ini, terdapat juga mini Depok Expo yang hadirkan produk-poroduk
UMKM Kota Depok. Tak hanya itu, disana juga bisa berwisata kuliner
dengan panganan khas Kota Depok.
Ketua Panitia M Fitiawan menginformasikan bahwa seminar ini diikuti oleh 1000 peserta yang berasal dari tenaga pendidik dan tenaga kesehatan se-Kota Depok dan juga perwakilffan dari Kota/Kabupaten di Jawa Barat. Seminar yang digelar dari pukul 08.00 - 16.00 wib ini, menghadirkan 4 narasumber dengan materi yang tentunya terkait oleh tema yang diusung, diantaranya Direktur Eksekutif APEKSI Dr. H. Sarimun Hadisaputra, DR. Minarto, Prof dr Fasli Jalal, dan Walikota Depok H Nur Mahmudi Isma'il.
"Dalam seminar yang bertujuan untuk meningkatkan peran masyarakat perkotaan dalam meningkatkan kualitas gizi ini, juga diluncurkan batik One Daya No Rice" ujar Fitriawan menambahkan pentingnya fungsi stimulasi pada anak untuk meningkatkan kualitas gizi dan kecerdasan anak. Semoga para peserta dapat manfaatkan seminar ini sebagai media pembelajaran sehingga bersama-sama bisa meningkatkan kualitas gizi dan kecerdasan anak.
Walikota Depok mengucapkan selamat datang kepada para nara sumber, tamu undangan, dan seluruh peserta. Walikota mengatakan, seminar ini merupakan upaya untuk menyadarkan bahwa gizi merupakan bagian dari prasyarat untuk meningkatkan kualitas SDM. "Perlu dipahami oleh seluruh pendidik, bahwa kita harus benar-benar memperhatikan kualitas kantin sekolah agar dapat menyediakan sumber pangan yang higienis, beragam, bergizi, dan terjangkau oleh siswa-siswi, sehingga anak-anak memiliki kualitas kesehatan yang baik" himbau Pemimpin Kota Belimbing
Dr. Slamet Riyadi memberikan apresiasi kepada Walikota Depok, karena biasanya Kepala Daerah tidak tertarik dengan upaya-upaya promotif seperti seminar ini. "Kalau saja, Walikota Depok bisa dikloning, maka 504 Kabupaten/Kota di Indonesia akan sukses dan maju" puji Slamet Riyadi. Selamat HUT ke-14 Kota Depok, semoga semakin sukses dan maju.
Tema seminar kali ini sangat relevan dengan upaya pemerintah pusat untuk percepatan pencapaian sasaran peningkatan gizi dan target MDG's 2015. Seminar ini sangat penting, karena pembinaan kesehatan (gizi), akan memberikan kontribusi yang besar dalam pembangunan nasional. Slamet optimis target MDG's bisa dicapai, karena angka gizi kurang terus berkurang. "Masyarakat perlu merubah gaya hidup dan pola konsumsi pangan dengan back to nature, jangan selalu konsumsi fastfood dan membiasakan makan diluar. Konsumsilah makanan yang bergizi, seimbang, dan beragam untuk meningkatkan kualitas gizi dan kecerdasan anak" tutur Slamet.
Terkait dengan peluncuran batik ODNR, Walikota mengatakan peluncuran ini sebagai promosi dalam wujud gambaran/batik. "Batik ini bermotif varian karbohidrat yang dapat dikonsumsi sebagai pengganti nasi dan memiliki indeks glikemik yang rendah. Beberapa karbohidrat yang menjadi motif batik tersebut adalah jagung, kentang, singkong, ubi, talas, dan sagu. Batik ini menyiratkan bahwa karbohidrat itu tidak selalu berasal dari nasi/padi" tutur Walikota yang menginformasikan bahwa ada 77 karbohidrat non padi yang bisa dikonsumsi setiap hari. Dalam seminar, juga diluncurkan Sekolah Maya, kerjasama antara Pemkot Depok dan Kemendikbud. Diakhir seminar juga ada 14 doorprize, diantaranya berupa 2 buah tv flat dan sepeda. (ols)
Ketua Panitia M Fitiawan menginformasikan bahwa seminar ini diikuti oleh 1000 peserta yang berasal dari tenaga pendidik dan tenaga kesehatan se-Kota Depok dan juga perwakilffan dari Kota/Kabupaten di Jawa Barat. Seminar yang digelar dari pukul 08.00 - 16.00 wib ini, menghadirkan 4 narasumber dengan materi yang tentunya terkait oleh tema yang diusung, diantaranya Direktur Eksekutif APEKSI Dr. H. Sarimun Hadisaputra, DR. Minarto, Prof dr Fasli Jalal, dan Walikota Depok H Nur Mahmudi Isma'il.
"Dalam seminar yang bertujuan untuk meningkatkan peran masyarakat perkotaan dalam meningkatkan kualitas gizi ini, juga diluncurkan batik One Daya No Rice" ujar Fitriawan menambahkan pentingnya fungsi stimulasi pada anak untuk meningkatkan kualitas gizi dan kecerdasan anak. Semoga para peserta dapat manfaatkan seminar ini sebagai media pembelajaran sehingga bersama-sama bisa meningkatkan kualitas gizi dan kecerdasan anak.
Walikota Depok mengucapkan selamat datang kepada para nara sumber, tamu undangan, dan seluruh peserta. Walikota mengatakan, seminar ini merupakan upaya untuk menyadarkan bahwa gizi merupakan bagian dari prasyarat untuk meningkatkan kualitas SDM. "Perlu dipahami oleh seluruh pendidik, bahwa kita harus benar-benar memperhatikan kualitas kantin sekolah agar dapat menyediakan sumber pangan yang higienis, beragam, bergizi, dan terjangkau oleh siswa-siswi, sehingga anak-anak memiliki kualitas kesehatan yang baik" himbau Pemimpin Kota Belimbing
Dr. Slamet Riyadi memberikan apresiasi kepada Walikota Depok, karena biasanya Kepala Daerah tidak tertarik dengan upaya-upaya promotif seperti seminar ini. "Kalau saja, Walikota Depok bisa dikloning, maka 504 Kabupaten/Kota di Indonesia akan sukses dan maju" puji Slamet Riyadi. Selamat HUT ke-14 Kota Depok, semoga semakin sukses dan maju.
Tema seminar kali ini sangat relevan dengan upaya pemerintah pusat untuk percepatan pencapaian sasaran peningkatan gizi dan target MDG's 2015. Seminar ini sangat penting, karena pembinaan kesehatan (gizi), akan memberikan kontribusi yang besar dalam pembangunan nasional. Slamet optimis target MDG's bisa dicapai, karena angka gizi kurang terus berkurang. "Masyarakat perlu merubah gaya hidup dan pola konsumsi pangan dengan back to nature, jangan selalu konsumsi fastfood dan membiasakan makan diluar. Konsumsilah makanan yang bergizi, seimbang, dan beragam untuk meningkatkan kualitas gizi dan kecerdasan anak" tutur Slamet.
Terkait dengan peluncuran batik ODNR, Walikota mengatakan peluncuran ini sebagai promosi dalam wujud gambaran/batik. "Batik ini bermotif varian karbohidrat yang dapat dikonsumsi sebagai pengganti nasi dan memiliki indeks glikemik yang rendah. Beberapa karbohidrat yang menjadi motif batik tersebut adalah jagung, kentang, singkong, ubi, talas, dan sagu. Batik ini menyiratkan bahwa karbohidrat itu tidak selalu berasal dari nasi/padi" tutur Walikota yang menginformasikan bahwa ada 77 karbohidrat non padi yang bisa dikonsumsi setiap hari. Dalam seminar, juga diluncurkan Sekolah Maya, kerjasama antara Pemkot Depok dan Kemendikbud. Diakhir seminar juga ada 14 doorprize, diantaranya berupa 2 buah tv flat dan sepeda. (ols)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar