Selasa, 09 Juli 2013

Every Day No Car dengan Commuter Line


Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Selasa, 9 Juli 2013



Walikota Depok H Nur Mahmudi Isma’il menggunakan jasa angkutan kereta api saat pergi ke Jakarta, Selasa (9/7) siang, mengingat ini adalah hari Selasa, hari dimana dilaksanakannya ODNC di Kota Depok. Didampingi oleh Kadiskominfo dan Kasubag Humas Kota Depok, orang pertama di kota Belimbing ini menikmati Commuter Line (CL) dengan tarif progresif yang baru diimplementasikan awal Juli lalu. Setibanya di Stasiun Depok Baru, Walikota berbaur dan berbincang dengan para penumpang CL diperon Jakarta Kota.  

Setelah menunggu sekitar 15 menit, CL jurusan Tanah Abang pun tiba di stasiun Depok Baru. Walaupun siang hari, CL terlihat penuh dan tidak ada tempat duduk yang tersisa. Didaalam CL, Walikota dan rombongan berdiri bersama penumpang lainnya dan berbincang hingga stasiun yang dituju. Dalam kesempatan itu, Waalikota sempat memberi apresiasi kepada PT KAI yang telah melakukan perubahan tarif CL, sehingga bisa terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Namun, kemungkinan dari diberlakukannya tarif baru tersebut, terjadi pelonjakan penumpang dalam CL. “Seperti yang saat ini terjadi, padahal ini tidak berbarengan dengan jam berangkat ataupun pulang kerja, tapi CL tetap penuh. Saat ini, CL dibanjiri oleh para penumpang, yang dulunya penumpang ekonomi, sekarang beralih ke CL, karena tarifnya murah. Dengan keadaan seperti ini, sebaiknya PT KAI perlu memperpanyak rangkaian ataupun frekuensi CL, supaya setiap CL tidak terlalu disesaki oleh penumpang seperti ini, dan kenyamanan dalam CL tetap terjaga, serta harga yang semakin murah dan terjangkau” tutur Walikota.

Pemimpin Kota Belimbing juga menyarankan, agar tidak ada lonjakan penumpang ekonomi ke CL, PT KAI harus menghitung bagaimana tingkat ekonomis agar CL tetap nyaman, karena bagi penumpang CL yang biasa mendapat duduk akan kecewa karena tidak bisa lagi duduk gara-gara ada lonjakan penumpang. “Kalau merujuk pada negara-negara maju, seperti di Jepang yang juga produsen kereta, tingkat kepadatan seperti sekarang ini sudah biasa. Pejabat di Jepang pun sudah biasa berdiri didalam kereta. Di Jepang, juga ada kereta khusu (pasti dapat duduk), namun harganya lebih mahal disbanding kereta biasa. Apakah PT KAI akan juga meluncurkan kereta seperti itu? Karena yang sangat terasa, bila penumpang biasa duduk jadi tidak duduk” cerita Walikota.

“Secara makro, kebijakan PT KAI dengan tarif baru ini banyak yang teruntungkan, karena tarifnya menjadi murah dan sangat terjangkau. Namun ada 2 hal yang harus diperhatikan, yaitu perlu adanya tambahan pintu masuk/keluar sehingga proses antrinya lebih rendah, dan tambah rangkaian/frekuensi untuk mengatasi lonjakan penumpang, apalagi penumpang CL yang biasa menikmati CL dengan mendapat tempat duduk. Dengan tarif yang murah seperti ini, akan turut mensukseskan program One Day No Car (ODNC), bahkan tidak hanya sehari, tetapi bisa Every Day No Car, karena watu menjadi efisien, kemacetan berkurang, dan tingkat polusi rendah” tutur Walikota akhiri perjalannya di Stasiun Duren Kalibata.  (olas)

Kepala Bagian Humas Protokol
Setda Kota Depok
Diah Saduah S.Sos, M.Si

Tidak ada komentar:

Posting Komentar