Siaran
Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Kamis, 28 November 2013
Jika berkunjung ke Kota Depok terlebih lagi dengan tujuan ingin berwisata kuliner, jangan heran, karena banyak restoran di Kota Depok yang menyediakan nasi ODNR atau nasi jagung. Nasi ODNR (One Day No Rice) adalah nasi yang terbuat dari jagung, yang telah diolah sedemikian rupa sehingga bentuk dan rasanya menyerupai nasi dari padi. Restoran-restoran tersebut menyediakan ODNR untuk mendukung program Pemerintah Kota yang melaksanakan ODNR setiap hari selasa, namun resto- resto ini menyediakan nasi jagung setiap hari.
Tak ketinggalan Warteg timbul, warteg favorite yang laris dikunjungi para karyawan kantor di sekitar Margonda No.54 ini juga menyediakan nasi jagung.
Kamis (28/11), usai melaksanakan berbagai kegiatannya, Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma'il, ingin secara langsung makan di warteg timbul ini, dengan nasi jagung. Beliau memilih lauk ikan tongkol balado, serta tumis sayuran untuk pendamping nasi jagung ini.
" Saya mengapresiasi kepada para pemilik rumah makan yang ikut serta mensosialisasikan ODNR agar masyarakat lebih merasakan betul One Day No Rice, dan mengetahui nasi jagung. Karena dengan menjalankan ODNR kita telah melakukan cara bijak untuk hidup sehat, dan meningkatkan ketahanan pangan nasional. Masakan di warteg timbul ini, cukup bersih dan lezat, sehingga menambah nikmat, ketika mendampingi nasi jagung, " tuturnya.
Sementara itu ada beberapa pengunjung lain yang mengatakan bahwa tidak ada bedanya dengan nasi biasa yang terbuat dari padi, hanya saja agak sedikit keras.
Pemilik Warteg Timbul, Iwan Purnama mengatakan cukup senang dapat menjual nasi ODNR kepada para pelanggannya. Kami menyediakan nasi ODNR setiap hari, meskipun nasi ODNR pada awalnya diadakan di warteg ini, dalam rangka mendukung gerakan satu hari tanpa nasi, yang dicanangkan Pemerintah Kota Depok pada hari Selasa. Tidak ada kesulitan berarti dalam memasak nasi jagung ini, hanya saja membutuhkan lebih banyak air, jika dibandingkan memasak nasi biasa yang terbuat dari padi", tuturnya. (Endang)
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Kamis, 28 November 2013
Jika berkunjung ke Kota Depok terlebih lagi dengan tujuan ingin berwisata kuliner, jangan heran, karena banyak restoran di Kota Depok yang menyediakan nasi ODNR atau nasi jagung. Nasi ODNR (One Day No Rice) adalah nasi yang terbuat dari jagung, yang telah diolah sedemikian rupa sehingga bentuk dan rasanya menyerupai nasi dari padi. Restoran-restoran tersebut menyediakan ODNR untuk mendukung program Pemerintah Kota yang melaksanakan ODNR setiap hari selasa, namun resto- resto ini menyediakan nasi jagung setiap hari.
Tak ketinggalan Warteg timbul, warteg favorite yang laris dikunjungi para karyawan kantor di sekitar Margonda No.54 ini juga menyediakan nasi jagung.
Kamis (28/11), usai melaksanakan berbagai kegiatannya, Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma'il, ingin secara langsung makan di warteg timbul ini, dengan nasi jagung. Beliau memilih lauk ikan tongkol balado, serta tumis sayuran untuk pendamping nasi jagung ini.
" Saya mengapresiasi kepada para pemilik rumah makan yang ikut serta mensosialisasikan ODNR agar masyarakat lebih merasakan betul One Day No Rice, dan mengetahui nasi jagung. Karena dengan menjalankan ODNR kita telah melakukan cara bijak untuk hidup sehat, dan meningkatkan ketahanan pangan nasional. Masakan di warteg timbul ini, cukup bersih dan lezat, sehingga menambah nikmat, ketika mendampingi nasi jagung, " tuturnya.
Sementara itu ada beberapa pengunjung lain yang mengatakan bahwa tidak ada bedanya dengan nasi biasa yang terbuat dari padi, hanya saja agak sedikit keras.
Pemilik Warteg Timbul, Iwan Purnama mengatakan cukup senang dapat menjual nasi ODNR kepada para pelanggannya. Kami menyediakan nasi ODNR setiap hari, meskipun nasi ODNR pada awalnya diadakan di warteg ini, dalam rangka mendukung gerakan satu hari tanpa nasi, yang dicanangkan Pemerintah Kota Depok pada hari Selasa. Tidak ada kesulitan berarti dalam memasak nasi jagung ini, hanya saja membutuhkan lebih banyak air, jika dibandingkan memasak nasi biasa yang terbuat dari padi", tuturnya. (Endang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar