Sabtu, 23 Maret 2013

Menggali mutiara pangan Indonesia asli yang hilang melalui umbi- umbian



Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Sabtu, 23 Maret 2013




Luasnya makna budaya dan kuliner, seiring kurangnya kesadaran masyarakat Akan keanerkaragaman pangan asli Indonesia. Maka pemerintah mengajak seluruh masyarakat untuk mengurangi konsumsi bears dan terigu,demi mensukseskan diversifikasi pangan dan meningkatnya ketahanan pangan national. Berangkat dari hal tersebut Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid ( jalan Kemiri no.22 Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan mengadakan Sahid Healthy Local Food Festival yang dirangkaikan dengan acara 30 tahun Dies Natalis STP Sahid. Sahid Healthy Local Food Festival betujuan agar pemuda-pemudi Indonesia mau mengeksplor budaya, kuliner, keterampilan, kemampuan, dalam mengolah panganan lokal agar menjadi makanan yang memiliki citarasa Internasional.
Tema umbi-umbian diambil, karena tidak banyak negara yang memiliki kekayaan alam dengan keanekaragaman umbi-umbian seperti yang dimiliki Indonesia. Kekayaan alam Indonesia harus terus dijaga dan dilestarikan.
 Pemecahan rakor muri dengan 525 menu jenis olahan pangan berbahan dasar umbi-umbian akan menjadi puncak acara. Pemecahan rakor muri tersebut akan membuktikan bahwa betapa  kayanya jenis umbi-umbian Dan berbagai cara pengolahannya. Umbi-umbian seperti: singkong, ubi jalar, ungu,merah, putih, kuning, ganyong, garut, talas, gadung, kentang, ada juga berupa tepung mocat (modification cassava)  dengan pengolahan kukus, goreng, panggang, rebus, untuk mendampingi lauk pauk saat makan menggantikan beras, sebagai sumber karbohidrat. 525 menu tersebut disajikan secara menarik, kreatif, dan menggugah selera.
Tak ketinggalan, 23 Maret 2013, diadakan talkshow Dan clinic cooking, yang dikemas menarik dengan tema " Mengangkat umbi-umbian sebagai mutiara alam yang terpendam Dari bumi Indonesia". Dengan nara sumber dari berbagai profesi, antara lain Walikota Depok Dr.Ir.H. Nur Mahmudi Isma'il, Msc yang akan memberikan pencerahan melalui programnya one day no rice, rektor STP Sahid bapak Ir. Kusmayadi, Ibu Ambarwati, Prof Murdijati dari pusat kajian makanan tradisional Universitas Gajah Mada, tak ketinggalan akan hadir Ibu Dahlan Iskan menteri BUMN , mejelaskan mengenai kepedulian Ibu-ibu sebagai pendorong gerakan pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal. Sedangkan perananan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian mengulas tentang kebijakan diversifikasi pangan.
Bibong Widyarti salah satu penggiat gerakan Slow Food juga convivium leader slow food Jabotabek, mengulas tentang bagaimana makanan tidak hanya sebagai makanan akan tetapi merupakan bagian dari budaya, kesehatan, sosial dan lingkungan terutama umbi-umbian yang merupakan kekayaan asli Indonesia yang tidak terlihat.
Melalui acara dan talkshow tersebut diharapkan masyarakat diharapkan dapat menjadi momentum bertemunya banyak pihak. Masyarakat juga diharapkan dapat terpanggil terutama dalam hal mengkonsumsi pangan lokal selain beras dan terigu. ( Endang ).
   


       
Kepala bagian
Humas dan protokol
Setda Kota Depok
Diah Sadiah, S.Sos.MSi
NIP. 1968 0913 199603 2 005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar