Kamis, 09 Mei 2013

De'Expo Gelar Karya UMKM Kota Depok

Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Rabu, 8 Mei 2013

Dengan mengucap basmallah, Wakil Walikota Depok H M Idris Abdul Shomad membuka De'Expo Gelar Karya UMKM Kota Depok Tahun 2013 yang digelar di Depok Town Squere, dengan mengusung tema "Menuju UMKM Kota Depok yang Kreatif dan Maju". Pembukaan yang ditandai dengan pengguntingan pita ini, dihadiri oleh Ketua Asosiasi UMKM Kota Depok, Kepala OPD, Camat, dan Lurah se-Kota Depok, Bank BRI Cab Kota Depok, Rabu (9/5).

Ketua Panitia Herman Hidayat mengatakan bahwa De'Expo merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-14 Kota Depok yang jatuh pada 27 April lalu. " De'Expo ini akan diselenggarakan dari tanggal 8-12 Mei mendatang, dari jam 10.00 - 21.00 wib. De'Expo juga merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Depok dalam rangka membantu para pelaku usaha dalam kegiatan pemasaran" tutur Herman menginformasikan, tidak kurang dari 15 ribu UMKM yang ada di Kota Depok, yang rata-rata memiliki 2 kesulitan, yaitu keterbatasan permodalan dan pemasaran.

"Konteks kegiatan ini, adalah untuk membantu salah satu permasalahan mereka, yaitu pemasaran. Semoga dengan digelarnya De'Expo, UMKM di Kota Depok bisa berkembang lebih basar dan luas" harap Herman yang juga Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Pasar Kota Depok. Tahun ini merupakan tahun ke-3 terselenggaranya De'Expo dan kali ini menghadirkan lebih dari 74 stand yang terdiri dari kuliner, kerajinan tangan, fashion, dan dekranasda. 

Dalam acara pembukaan yang menyajikan pentas seni tarian betawi ini, Wakil Walikota memberikan piala dan hadiah kepada pemenang lomba UKM kreatif tahun 2013. Madu Mutiara Ibu dari Kecamatan Cimanggis menjadi juara pertama dengan jumlah nilai 810,6 dan mendapatkan uang sebesar Rp. 10.000.000,-. Kalista Warna (nilai 744,6) dari Kecamatan Cilodong menjadi juara kedua dan mendapatkan uang sebesar Rp. 7.500.000,-. Juara ketiga diraih oleh Salim Bakery dari Kecamatan Bojongsari dengan nilai 731,3 dan mendapat uang sebesar Rp. 5.000.000,-. Beberapa kriteria yang menjadi penilaian adalah berapa besar produk yang dipasarkan, berapa banyak tenaga kerja yang diserap, ketaatan membayar pajak, dan tertib pembukuan.

Awali sambutan, Wakil Walikota mengucapkan selamat kepada para pemenang dan berharap dapat terus meningkatkan inovasi yang berdaya saing. "Event ini merupakan sarana untuk mengenalkan sekaligus memasarkan produk-produk yang ada di Kota Depok. Ada beberapa pengusaha kita, yang telah menggelar karyanya di luar negeri, seperti di Abudabi, Hongkong, Jepang, dan masih banyak lagi. Ini menandakan, bahwa produk kita diminati oleh orang-orang luar negeri. Untuk itu, semoga event ini bisa menjadi ajang untuk meningkatkan kreatifitas di Kota Depok" tutur Wakil Walikota menambahkan, event ini juga merupakan upaya untuk meminimalisir permasalahan yang dihadapi, yaitu pemasaran.

Terkait dengan permasalahan permodalan, sebaiknya para stakeholder turut memperhatikan UMKM kita dengan menggaet CSR, sehingga masalah tersebut bisa diatasi."Kreatifitas merupakan modal untuk mendukung pembangunan di Kota Depok. Dengan kreatifitas kita bisa menjadi unggul dan dapat mewujudkan ekonomi yang mandiri. Event ini sangat strategis sebagai ajang sosialisasi dan pemasaran. Manfaat event ini dengan baik" pinta Wakil Walikota yang juga menghimbau  kepada seluruh seluruh elemen dan masyarakat di Kota Depok, untuk turut sosialisasikan hasil karya UMKM Kota Depok dan cinta produk dalam kota.

"Banyak sekali karya yang telah kita miliki, seperti sepatu, tas, batik, dan genta nada. Semoga De'Expo yang sengaja digelar ditempat keramaian (Detos) ini, dapat mengundang warga Depok sehingga mereka dapat mengenal dan mencintai produk kota Depok" tutur Wakil Walikota sekaligus menginformasikan bahwa banyak temannya yang berasal dari luar negeri yang menyukai genta nada kota Depok, yang dapat menghasilkan berbagai jenis irama dari beberapa daerah.

Diakhir pembukaan De'Expo juga disajikan pentas seni Rampak Bedug, sekaligus menjadi pengiring Wakil Walikota dan jajarannya, saat meninjau stand-stand yang ada di De'Expo. Sebagai informasi, tak hanya menghadirkan stand UMKM, setiap harinya, juga akan digelas kesenian dan seminar/diskusi untuk memeriahkan De'Expo. (Ols)

Rabu, 08 Mei 2013

MPR lakukan sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara demi kemajuan bangsa


Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Rabu, 8 Mei 2013



Rabu (8/5) Berangkat dari MoU yang telah ditandatangani oleh MPR bersama PGRI, akhirnya kegiatan sosialisasi empat pilar berbangsa dan bernegara dapat dilaksanakan di aula lantai 1 Balaikota Depok.
Hadir dalam acara ini Wakil Walikota Depok KH. Idris Abdul Somad, MA, Eman Hidayat, MM, Kadisdik Kota Depok Herry Pansila, Delegasi MPR RI, TB Sumanjaya, Perwakilan dari DPR RI: Harry Witcaksono, Erik Satria Wardana, Pengurus PGRI Kota, Cabang dan ranting se-Kota Depok.

Eman Hidayat, MM Ketua PGRI Kota Depok selaku ketua panitia, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan penyegaran kembali akan 4 pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Diharapkan melalui acara ini, akan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa, masyarakat, anak-anak didik agar lebih memahami dan menghayati landasan negara kita. Hadir 300 peserta yang terdiri dari:  guru; sd, smp, sma, dan sma, pengawas, kepala UPT, PGRI, BPMPS, dan dewan pendidikan.
Adapun pembiayaan dan akomodasi sepenuhnya dikeluarkan oleh MPR RI. Eman berharap agar para peserta harus bersungguh-sungguh mengikuti, dan menghayati, serta mensosialisasikan kepada anak didik dan masyarakat, tentang 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, Yaitu: Pancasila, UUD, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bhineka Tunggal ika.

Sementara itu Wakil Walikota mengatakan para peserta harus semangat untuk mengikuti acara ini. 4 Pilar tersebut harus dipahami, dihayati, dijaga dan diamalkan dalam kehidupan sehari hari.
PGRI lagi-lagi dihimbau agar bersungguh-sungguh mengikuti acara, agar dapat mensosialisasikan kembali dan mengajarkan kepada anak-anak didik di Kota Depok. Agar Anak-anak didik tersebut dapat memahami 4 pilar tersebut, sehingga tawuran pelajar dan segala bentuk perilaku yang bersifat konflik serta separatis akan terminimalisasi. 4 pilar tersebut adalah:  Pancasila, UUD, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bhineka Tunggal ika.

Wakil Walikota atas nama Pemerintah Kota Depok mengucapkan rasa terimakasih atas perhatian MPR RI terhadap dunia pendidikan dan upaya penanaman landasan negara kepada PGRI dan dunia pendidikan di Kota Depok.
“Berbuatlah yang terbaik untuk negara, Jangan kau tanya apa yang telah diberikan negara untukmu, tetapi renungkanlah apa yang telah kau berikan untuk negara!”, tuturnya.

Ketua Delegasi dari MPR RI, TB Sumanjaya menyampaikan rasa syukurnya, dapat melaksanakan MoU yang telah ditandatangani oleh MPR RI dan PGRI Kota Depok. “Acara ini bertujuan mensosialisasikan dan mengingatkan kembali akan pentingnya 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Pilar- pilar bangsa tidak semata-mata hanya disimbolkan melalui 4 hal tersebut, bahkan lagu kebangsaan, bahasa, bendera dapat dimaknai sebagai pilar bangsa, jika kita sadar akan kecintaan terhadap bangsa, dan betapa pentingnya persatuan dan kesatuan, serta etika dan moral yang patut dijungjung tinggi”, tuturnya. Penanaman da upaya mengingatkan kembali akan 4 pilar bangsa tersebut semata-mata adalah untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa, juga demi kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia. ( Endang)


Kepala bagian
Humas dan protokol
Setda Kota Depok
Diah Sadiah, S.Sos.MSi
NIP. 1968 0913 199603 2 005


Wakil Walikota Hadiri Pelantikan dan Pembukaan Musyawarah Kerja Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sawangan Periode 2013-2018


Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Rabu, 8 Mei 2013





Rabu (8/5) Pelantikan dan Pembukaan Musyawarah Kerja Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sawangan Periode 2013-2018 dihadiri oleh Wakil Walikota Depok KH. Idris Abdul Somad, MA. Turut hadir pula, Unsur Muspika, tokoh masyarakat, Bagian Sosial Setda Kota Depok, Anggota DPRD Dapil Sawangan Ibu Nur Komariah, dan Camat Sawangan.
Acara yang dilaksanakan di aula Kecamatan Sawangan ini, mengusung tema "Melalui Pelantikan dan Musywarah Kerja MUI Kita Tingkatkan Peran Strategis Ulama dalam Pembinaan Umat".




Berdasarkan keputusan dewan pimpinan MUI Kota Depok
No. 17/ SK/ MUI-Dpk/V/2013

Berikut adalah susunan pengurus Dewan Pimpinan MUI Kecamatan Sawangan Masa Bakti 2013-2018


Dewan Penasehat

Ketua: Dr.KH.A Dimyathi Badruzzaman, MA

Anggota: 1. Dr. KH.A. Damanhuri, MA
                2. Camat Sawangan
                3. Kepala KUA Sawangan


Pengurus Harian

Ketua: Drs. KH. Abdullah Syafii, MM
Wakil Ketua I: Drs. H. Mustofa
Wakil Ketua II: H. Jayadi, HM
Sekretaris: Jajat Sudrajat, S.ag
Wakil Sekretaris I: Ahamd Zulkifri, S.ag


Bendahara: Drs. HM Yunus
Wakil Bendahara:  Misar


Komisi-Komisi

Komisi dakwah, pendidikan dan ukuwah islamiyah:

Ketua: KH.A. Fakrudin Murodih, S.Ag
Anggota: 1.Hasan Sonhaji, Spd
                2. H. Mufrail
                3. H. Tajmaludin


Komisi pemberdayaan ekonomi umat
Ketua: Abdurrohim, Spdi
Anggota: 1.Jarkasih, Spd
                2. Kamaludin, S.Ag
                3. H. Asmat, Spd

Komisi pemberdayaan perempuan, remaja, dan keluarga

Ketua: Hj. Suharti Abdullah Ibrahim
Anggota: 1. Hj. Hamidah
                2. Hj. Asiyah
                3. Hj. Solihah Ismail

Komisi kerukunan umat beragama

Ketua: Drs. H. Kamaludin, MA
Anggota: 1. HM Sadeli Jamhari
                2. Sururi, S.Ag
                3. Sayifuddin, S,Ag, M.pd




Ketua MUI Kecamatan Sawangan yang baru, Drs. KH. Abdullah Syafii, MM
berharap dengan kepengurusan baru yang telah dibentuk dapat berperan dengan baik melakukan tugas dan melaksanakan amanah yang telah diberikan oleh masyarakat. Sesuai dengan tema yang diusung, marilah bersama-sama membina umat dengan mengajak kepada kebaikan dan mencegah hal-hal yang tidak terpuji dilingkungan masyarakat.

Hal tersebut senada dengan yang diutarakan oleh Ibu Nur Khomariah, anggota DPRD Kota Depok, dapil Sawangan.

Sementara itu, Wakil Walikota Depok KH. Idris Abdul Somad, MA dalam sambutannya, menjelasakan peran-peran MUI diantaranya adalah, Entitas kelembagaan berperan secara struktural dalam organisasi, menjaga kondusifnya sebuah keadaan menghindari konflik.

"Selanjutnya, tugas membina keorganisasisan yaitu menjaga hubungan baik dengan organisasi lain diluar MUI, seperti: program kemitraan termasuk dengan Pemerintah, bermitra dalam hal kebaikan. MUI boleh memberikan kritik yang membangun kepada Pemerintah, hal tersebut akan selalu diterima dengan baik oleh Pemerintah Kota Depok, pungkasnya.

"Sebagai ulama yang baik berbagai pendekatan secara positif dapat dilakukan untuk memberikan pencerahan, pengaharahan, dan pembinaan hal tersebut disadur dari cara sunan kali jaga pada Zaman dahulu, dalam berdakwah didalam suatu budaya mayarakat, "tuturnya.

Tak lupa Idris, mengucapkan terimakasih dan apresiasi atas perbaikan penyelegalan tempat bekas kegiatan aliran ahmadiah. Hal tersebut menunjukan bahwa para tokoh di Kec. Sawangan dan segenap element masyarakat masih terus melakukan pengawasan dan menjaga lingkungannya dari aliran-aliran sesat, serta mencegah keburukan dan mengajak kepada kebaikan. (Endang)




Kepala bagian
Humas dan protokol
Setda Kota Depok
Diah Sadiah, S.Sos.MSi
NIP. 1968 0913 199603 2 005

Selasa, 07 Mei 2013

Korupsi Itu Kemunkaran



Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Selasa, 7 Mei 2013


Wakil Walikota Depok H M Idris Abdul Shomad menjadi narasumber dalam seminar yang diadakan oleh Pemuda Muhammadiyah Kota yang diselenggarakan di aula Bank BJB Banten Kota Depok. Wakil KPK RI H M Busyro Muqoddas juga menjadi narasumber dalam diskusi yang mengusung tema “Menggagas Peran Masyarakat Dalam Mewujudkan Kota Depok Bebas Korupsi”, , Selasa (7/5) pagi. Ketua Pemuda Muhammadiyah Ali Wartadinata menginformasikan bahwa seminar yang dikemas dengan diskusi ini bertujuan untuk edukasi atau pendidikan untuk masyarakat, karena korupsi adalah sesuatu hal yang banyak mudharatnya (tidak menguntungkan/rugi).  Kami berharap, sebagai pemuda bisa  mengambil gerakan-gerakan dapat memberikan kontribusi bagi negara, khususnya Kota Depok, terutama gerakan bebas korupsi bukan bebas melakukan korupsi. “Semoga Pemuda Muhammadiyah bisa mewujdkan ydan mensukseskan pembangunan manusia yang berkualitas, berIntegritas, dan profesional” harap Ali.

Senada, H Idris Yahya dari MUI Kota Depok juga berharap dengan diskusi ini, masyarakat mengetahui tentang korupsi yang lebih banyak mudharatnya. “Kami dari MUI sangat menyambut baik dan mendukung kegiatan ini. Mari mulai dari diri kita sendiri untuk berbuat baik dan awali dengan langkah yang konkrit, bersama kita niatkan dan wujudkan gerakan untuk memberantas korupsi” ujarnya.

Awali materi, Busyro Muqoddas memaparkan tentang arti dan kinerja KPK, serta penanganan kasus-kasus dan besarnya jumlah aset dan kerugian keuangan negara yang diselamatkan. Wakil KPK RI juga memaparkan beberapa pengertian tentang korupsi, yang salah satunya dalam Al-Qur’an disebut sebagai risywah atau yang biasa dikenal dengan istilah suap. “Korupsi itu beranak pinak dan pasti ada regenerasinya. Para koruptur itu optimis dan serakahnya luar biasa. Mereka juga selalu bersinergis dan melakukan korupsi dengan khusyu” papar Busyro yang menginformasikan saat ini banyak sekali para koruptor yang masih muda.

“Apapun yang dhadapi, mari kita hadapi dengan kepala tegak. Para koruptor saja optimis, mengapa kita tidak? Mar berantas korupsi , karena masyarakat bisa terlibat dalam pemberantasan korupsi, dengan cara melaporkan kepada KPK sehingga kami bisa menindaklanjuti pengaduan dari masyarakat, tentunya dilengkapi dengan data dan fakta yang benar dan lengkap. Masyarakat juga bisa aktif untuk mengawasi dengan membentuk komunitas anti korupsi. Selain itu, sikap jujur dan tanggung jawab juga harus dikembangkan mulai dari lingkungan keluarga sebagai sarana untuk minimalisir tindak korupsi” tutur Busyro menambahkan sebagai besar korupsi di Indonesia itu adalah suap, dan siapapun yang menerima dan memberi suap itu dilarang. Lebih terhormat memberi daripada korupsi. Busyro juga menekankan betapa pentingnya pendidikan politik bagi masyarakat sehingga masyarakat bisa mengambil perannya.

“Tidak pernah ada edukasi politik bagi masyrakat sehingga rakyat menjadi lemah. Kalaupun ada pendidikan politik, biasanya hanya dilakukan menjelang Pemilu/Pimilukada saja, padahal seharusnya secara kontinyu dilakukan, sehingga masyarakat tidak dididik untuk menerima suap” tutur Busyro sekaligus menginformasikan bahwa KPK bukan pemerintah dan tidak bertanggungjwab kepada pemerintah, tetapi pada masyarakat, termasuk melalui DPR, dan yang terpenting tanggung jawab kepada Allah SWT. Berani jujur, Hebat!! Orang yang tidak jujur berarti tidak beragama, tutup Busyro.

Sebagai Sekretaris Umum Mui Kota Depok, KH M Idris Abdul Shomad memberikan materi tentang kajian literatur islam yang menyatakan bahwa korupsi adalah kemunkaran. Kemunkaran korupsi bisa dipahami dari teks-teks agama, antara lain Firman Allah yang tertera dalam QS Al Baqarah 188 dan QS Al Maidah 42. “Para penerima suap atau posisi potensial korupsi adalah penguasa, pejabat pemerintah, hakim, mufti, guru/dosen, dan saksi. Dalam kondisi apapun, seharusnya setiap muslim harus tetap istiqomah dan memegang prinsip waro’ (hari-hati) dari segala yang syubhat dan haram demi melaksanakan pesan Allah SWT yang tercantum dalam At-Thalaq 2-3” papar Wakil Walikota yang juga memberikan 3 dzikir untuk mencegah tindak korupsi.

“Gengsi dan kecerobohan merupakan hal-hal yang dapat mendorong untuk bertindak hal-hal yang tidak diinginkan/korupsi.  Korupsi dapat terjadi dimana-mana, termasuk di RT/RW, mari kita berkata dengan karya, jangan banyak kata, berbagi dengan hati, dan harus berani mengatakan tidak. Jujurlah pada diri sendiri dan yakin bahwa Allah sudah mempersiapkan rezeki bagi kita. Kedepankan nurani/kejujuran untuk memberantas korupsi” tutur Wakil Walikota menekankan jangan sampai nurani mati, agar mempersempit ruang gerak kejahatan/korupsi, karena kejahatan tidak bisa hilang 100%, karena setiap unsur/organisasi/diri manusia pasti memiliki unsur baik dan tidak baik.

“Korupsi itu adalah kemunkaran, dan Saya siap menjadi garda terdepan pemberantasan korupsi” ucap Wakil Walikota tegas dan lantang. Melihat banyaknya penanya dalam seminar yang dihadiri oleh Kepala BJB Banten Kota Depok, para Camat dan Lurah, OPD, LSM, dan Ormas di Kota Depok, Wakil Walikota menyatakan bahwa semangat mereka merupaka militansi masyarakat Kota Depok untuk memberantas korupsi. (ols)

Senin, 06 Mei 2013

Peringatan HUT Ke-63 Satuan Polisi Pamong Praja dan Satuan Perlindungan Masyarakat ke-51 di Kota Depok Tahun 2013


Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Senin, 6 Mei 2013


Senin (6/5) bertempat di Lapangan Upacara Balaikota Depok Peringatan HUT Ke-63 Satuan Polisi Pamong Praja dan HUT Ke-51 Satuan Pelindungan Masyarakat di Kota Depok, ditandakan dengan gelar pasukan. Wakil Walikota Depok KH. Idris Abdul Somad, MA selaku inspektur upacara melakukan pemeriksaan pasukan dengan mengelilingi lapangan upacara.

Hadir dalam acara ini Wakil Walikota beserta Ibu, Sekretaris Daerah, Perwakilan DPRD Kota Depok, Perwakilan Muspida, Para Asisten, Seluruh Kepala OPD, Perwakilan Anggota Satpol PP dari Provinsi DKI Jakarta, Perwakilan Satlinmas Kota Depok, Perwakilan Pol PP Bogor dan hadirin lainnya.


Wakil Walikota membacakan sambutan Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi dalam amanatnya menyampaikan apresiasi yang tinggi, ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus atas dedikasi para anggota Satuan Polisi Pamong Praja dan Satuan Perlindungan Masyarakat agar terus meningkatkan kualitas, profesionalisme, kompeten dan berintegrasi tinggi dalam melaksanakan tupoksi di lapangan.
“Dalam rangka revitalisasi kelembagaan dan SDM , tahun ini Kemendagri telah melakukan upaya nyata dalam rangka peningkatan kapasitas kelembagaan, sdm, anggaran serta sarana dan prasarana melalui dana dekonsenterasi untuk peningkatan kualitas SDM dan pencitraan Satpol PP untuk 29 Propinsi sebesar 13.800.000,000,- sehingga nantinya diharapkan terjadinya peningkatan kualitas dan kapasitas kelembagaan dan SDM Satuan Polisi pamong Praja di daerah untuk menunjang tugas pokok dan fungsi yang dapat dijadikan momentum meningkatkan citra dan wibawa pemerintah daerah di mata masyarakat”  kata Mendagri.
Mendagri sebagai pembina umum Satpol-PP dan Linmas juga meminta kepada para kepala daerah untuk lebih optimal memberdayakan dua lembaga tersebut untuk menjaga wibawa pemerintah daerah.

“Kemdagri, mempunyai peran dan tanggung jawab dalam menentukan arah kebijakan, di mana sebagai NKRI pemerintah pusat memiliki kewenangan untuk menjamin kebijakan nasional dapat efektif dan berjalan di seluruh wilayah Indonesia”.
“Keberadaan Satpol-PP pada awalnya adalah mengembalikan wibawa pemerintah daerah yang karut marut. "Pada HUT ke-63 tahun motto 'Praja Wibawa' harus dikembalikan lagi pada tujuan dasar”.

“Wibawa tersebut juga harus ditanamkan di hati dan jiwa anggota dan diimplementasikan di lapangan,  “, tutur Mendagri  dalam sambutannya.

Sebelum mengakhiri sambutan Wakil Walikota atas nama Pemerintah Kota Depok, mengucapkan selamat hari jadi ke -63 bagi Satuan Polisi Pamong Praja, dan hari jadi ke- 51 Satuan Perlindungan Masyarakat. Semoga Satpol PP Kota Depok dan Satinmas dapat selalu membawa motto mereka dalam menjalankan tugas menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan bersama unsur keamanan lain.
Memeriahkan peringatan ini, adik-adik dari Yaspen Tugu Ibu 1 Depok menampilkan Drumben Gita Swara Membahana di depan para hadirin, juga penampilan Karate Inkanas dari Satpol PP Kota Depok. (Endang)

Kepala bagian
Humas dan protokol
Setda Kota Depok
Diah Sadiah, S.Sos.MSi
NIP. 1968 0913 199603 2 005