Sabtu, 24 Agustus 2013

Kota Layak Anak Tidak Identik Dengan Banyaknya Kasus Kekerasan Pada Anak

Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Sabtu, 24 Agustus 2013

Sabtu (24/8) pagi, Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma’il bertandang ke Panto Sosial Bina Remaja, yang terletak di Jalan Juanda Gg. Kramat Benda, Kelurahan Bhakti Jaya. Kedatangan Pemimpin Kota Belimbing kesana bertujuan untuk melihat kondisi seorang anak yang ditemukan oleh Polresta Depok dan diserahkan kepada Disnakersos Kota Depok, yang berinisial N.

Saat ditemukan anak ini relatif mengalami bekas-bekas kecelakaan, ada luka dan lebam dibeberapa posisi, seperti ditelinga, lututm tangan, dan sebagainya. Dari kondisi ini, pihak Disnakersos segera melakukan penindaklanjutan. Untuk saat ini, minimal 2 hal yang akan kami lakukan, pertma sudah pasti pengobatan tehadap luka-luka yang ada, dan dilanjutkan dengan penelusuran apa yang terjadi dengan luka tersebut. Setelah melakukan kordinasi, alhamdulillah dalam tempo yang tidak terlalu lama dan setelah bertemu dengan RT/ RW setempat, kami menemukan posisi orang tua anak tersebut, papar Walikota.

“RW menyatakan betul bahwa anak ini ada orang tunya, ayahnya adalah ayah kandung dan ibunya adalah ibu tiri. Bila dilihat dari profesi ibunya yang sebagai perawat, masalah ini potensial untuk diselesaikan. Mungkin karena sedang ada emosi sehingga terjadi kekerasan. Berita yang menyebutkan anak ini kabur dari rumah, itu tidak benar, karena anak ini diantar ketempat ayahnya oleh Pakde dan Budenya, jadi dia tidak kabur sendiri dari rumah. Namun, dia belum ingat kapan tepatnya kejadian kekerasan itu terjadi” sambung Nur Mahmudi, menambahkan anak ini awalnya ditemukan di depan Ramayana Depok oleh satpam setempat dan diantar ke Polresta.

Pemerintah Kota Depok melaksanakan 2 hal penting, yaitu melanjutkan visum untuk status anak tersebut, kemudian rehabilitasi kesehatan dan sosial. Kami telah melakukan penangan secara sigap, baik Disnaker maupun RSUD. Ada dokter Diana dari RSUD yang akan konsentrasi terhadap proses penyembuhan serta pemulihan  psikologi antara anak dan orangtuanya, sehingga dihari kemudia kami akan mencoba untuk mengembalikan anak tersebut kepangkuan orang tuanya. Kami akan mempertemukan anak tersbut dengan orangtuanya, tetapi setelah ada kejelasan status hasil dan berkoordinasi dengan kepolisian, ungkap orang pertama di Depok.

Pemimpin Kota Belimbing menjelaskan terkait dengan salah satu program unggulan kota Depok, yaitu Kota Layak Anak (KLA), yang berkaitan dengan masalah ini. KLA tidak identik dengan problema kenakanalan, kekerasan dan kezaliman anak. Seperti yang pernah dikatakan oleh Menteri, yang diperlukan adalah sistem yang ada dalam penyelesaian dan kesigapan menangani masalah-masalah anak, baik di level masyarakat, lembaga, maupun pemerintah, dan mitra-mitra pemerintah, untuk selalu sigap menangani dan melindungi anak-anak tersebut dari terjadinya kenakalan, kekerasan, dan kezaliman. Kita harus siap dan sigap melindungi hak mereka. Wujud kepedulian sistem seperti itulah yang kita kembangkan, tutup Walikota kembali menegaskan KLA tidak identik dengan banyaknya kasus, tetapi kesigapan sistem disemua level untuk menangani kasus kekerasan dan kezaliman terhadap anak, dan APBD kami siap untuk itu. (olas)




Kamis, 22 Agustus 2013

Halal Bihalal Idul Fitri 1434 H Tingkat Kota Depok Dirangkai Tasyakuran Kemerdekaan RI Ke-68




Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Kamis, 22 Agustus 2013


Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma`il beserta Ibu,  Wakil Walikota Depok KH. Idris Abdul Somad beserta Ibu, Sekretaris Daerah, Unsur Muspida, Perwakilan Instansi Vertikal,  Ketua DPRD Kota Depok, Perwakilan Anggota DPRD Kota Depok, Ketua TP PKK Kota Depok Ibu Nur Azizah Tamhid, MA, Ketua MUI Kota Depok KH. Dimyati Badruzzaman, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Para pegawai Pemerintah Kota Depok, PWRI, Perwakilan Siswa dari beberapa sekolah di Kota Depok,  sejak pukul 09.00 WIB sudah berkumpul dilapangan Balaikota Depok untuk melaksanakan Halal bihalal Idul Fitri 1434 H tingkat Kota Depok yang dirangkai juga dengan tasyakuran HUT ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Halal bihalal ini dilaksanakan tidak hanya sebagai kegiatan rutin tahuna saja, tetapi bertujuan untuk memperkokoh kekeluargaan dan persudaraan. Sesuai dengan tema yang diusung dalam acara ini yaitu” Dalam suasana fitri kita perkokoh kekeluargaan dalam membangun Kota Depok yang maju dan sejahtera”.

Hal tersebut senada dengan yang dikatakan oleh Asisten Ekbangsos Eka Bahctiar, SE, MM selaku ketua panitia, “ Halal Bihalal dilaksanakan agar meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, dan mempererat tali persaudaraan, serta ukuwah Islamiah”. Dalam kesempatan ini juga Tasyakuran Kemerdekaan RI Ke-68 dilaksanakan bertujuan untuk mempertahankan rasa nasionalisme, dan patriotisme, serta sebagai wujud rasa syukur karena Indonesia telah merdeka selama 68 tahun.

Sementara itu Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma`il dalam sambutannya mengatakan” Rasa Ketuhanan Yang Maha Esa harus ditanamkan dan harus ada di dalam setiap diri individu, karena setiap manusia sangatlah dilarang menyekutukan Allah SWT. Hal-hal seperti anak dibawah umur yang digauli oleh dukun palsu tidak akan terjadi lagi, kalau genrasi muda hanya percaya kepada Allah SWT dan tidak ada selain dariNya,” tuturnya.
Para hadirin diantaranya adalah siswa- dan siswi dari beberapa sekolah di Kota Depok. Oleh karena itu Beliau dapat menyampaikan himbauan larangan merokok kepada anak-anak muda tersebut. Adik-adik tersebut juga himbau agar mengingatkan para guru, orangtua, dan teman mereka agar berhenti merokok demi kebaikan bersama.

Nur Mahmudi juga menginformasikan “ dalam rangka meningkatkan interaksi dan komunikasi dengan seluruh masyarakat Kota Depok. Maka Pemerintah Kota Depok menyediakan call centre 021- 500664, masyarakat dapat menghubungi nomor tersebut dan memerikan apresiasi ataupun melakukan segala pengaduan”, tuturnya.
Tak lupa masyarakat diingatkan, barang siapa yang menemukan selebaran kertas pada balon udara yang dilepaskan pada saat Launching Call Centre 17 Agustus 2013 lalu, maka orang tersebut akan mendapatkan hadiah sebesar Rp. 500 ribu rupiah, tak hanya itu, Walikota juga akan menambahkan sedkit hadiahnya.
Tak hanya itu Pemerintah Kota juga bekerjasama dengan KPK yaitu dengan membentuk Unit Pengendali Gratifikasi. Dalam hal pelayanan kepada masyarakat tidak boleh dikenaka biaya selain biaya resmi yang tertera diperda. Seperti contoh, masyarakat yang akan masuk (menjadi warga Depok, akan dikenakan biaya 100 ribu rupiah, namun jika keluar Kota Depok tidak dikenakan biaya apapun, biaya tersebut resmi.

“Pemkot juga mempunyai program, tertib setu, tertib danau, tertib air, terti drainase, tertib lingkungan, tertib mendirikan dan kepemilikan bangunan, tertib social, tertib tidak merokok”, tutupnya.

Ceramah pertama disampaikan oleh Ustad Abadi Idrus yang berisikan: rasa syukur karena dosa-dosa yang telah berguguran bagi mereka yang melakukan ibadah secara sungguh-sunguh dan penuh dibulan Ramadhan.
“Kemerdekaan Indonesia harus kita pertahankan bersama, dan harus diisi dengan amal ibadah yang baik agar Indonesia tak hanya merdeka, tetapi maju dan sejahtera”.
“Ustad juga berpesan agar berbuatlah ihsan, islam dan iman, menjaga hablumninawloh, dan hablumninannas. Perbedaan hendaknya tidak menjadikan sebuah perpecahan dan konflik, para umat sebaiknya berbuat baik untuk agama, “ pungkasnya.

Ceramah kedua disampaikan oleh Ustad Subqi Al-Buchori
Ceramah disampaikan Beliau secara ringan dan membuat para hadirin tidak mengantuk. Beliau mengatakan bahwa islam itu menenangkan jiwa, Para umat islam rajin-rajinlah membaca Al-Quran agar memperoleh keberkahan. “Solat dan beryukur, serta hadirnya Hari Raya Idul Fitri juga merupakan keberkahan yang melimpah dari Allah SWT”, tuturnya. (Endang)


Pendidikan Milik Seluruh Warga Depok

Siaran Pers
Humas Protokol
Kamis, 22 Agustus 2013



Saat menghadiri Halal Bihalal PGRI se-Kota Depok yang digelar di GOR Kartika Kostrad Cilodong, Walikota Depok H Nur Mahmudi Isma’il sempat berbincang dengan salah satu warganya yang bernama ibu Romlah (35). Perbincangan terjadi sesaat sebelum Walikota mengakhiri sambutan dalam acara yang dimotori oleh PGRI Kota Depok. Diatas panggung, Romlah yang bertempat tinggal di Rt. 3 Rw. 12 Mampang ini, mengucap rasa syukur sekaligus menghaturkan terima kasih kepada Walikota, Dinas Pendidikan, dan Kepala Sekolah SMPN 2 Depok. “Alhamdulillah, anak saya bisa bersekolah di SMPN 2 Depok tanpa dipungut biaya sepeser pun. Terima kasih karena Pemkot kasih kesempatan dan kemudahan bagi anak saya, Risa Wahyumilah, untuk sekolah di sekolah negeri. Kalau tidak ada program dari Pemkot, anak saya tidak bisa sekolah karena kurang biaya” ujar Romlah yang memiliki 3 orang anak.

Saat mendaftar ke SMAN 2, saya menggunakan kartu Jamkesda dan SKTM serta tak lupa selalu berdo’a dan meminta kepada Allah SWT agar anak saya bisa masuk ke SMA tersebut. Saya terus berusaha mencoba agar Risa bisa melanjutkan sekolah, walau banyak yang bilang di SMA 2 itu mahal karena sekolah RSBI dan saya tidak akan sanggup membayar biayanya. Saya tidak mengerti apa itu RSBI, yang saya mau, anak saya sekolah di negeri. Alhamdulillah pa RT, pa RW mendukung saya dan setibanya disana, guru-guru di SMAN 2 juga menginformasikan kalau Pemkot Depok memberikan kuota untuk siswa miskin di sekolah. “Alhamdulillah, kepala sekolah dan gurunya juga tidak meminta biaya apapun, malah membantu saya hingga akhirnya Risa bersekolah disana saat ini” cerita Romlah menambahkan Dinas Pendidikan juga sangat membantu dalam mengurus segala persyaratan. 

“Untung saya tidak mendengarkan kata orang dan terus maju sehingga Risa bisa terus sekolah. Terima kasih Pemkot Depok, kalau tidak dibantu anak saya tidak bisa sekolah, karena saya tidak bekerja dan ayahnya  (bapak Wahyu) bekerja sebagai satpam di Kebun Jeruk, Jakarta” ujar Romlah yang tak henti-hentinya mengucap syukur dan terima kasih. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini, Pemkot Depok memprioritaskan Sekolah Negeri untuk menerima siswa tidak mampu tanpa melihat nilai NEM, masing-masing sekolah memberikan kuota 20 persen.

“Hal itu kami lakukan karena pendidikan dimiliki oleh seluruh warga depok dan anak-anak adalah generasi penerus yang berhak mendapat pengajaran dan pembelajaran tanpa memandang status mampu dan tidak mampu. Mereka yang kurang mampu tau bahkan tidak mampu harus tetap sekolah dan harus difasilitasi dan diberi pelajaran yang sama. Tidak adil bila memperlakukan mereka yang tidak mampu namun memiliki kepintaran atau sebaliknya. Kita harus bantu mereka, baik yang dhua’fa karena ekonomi maupun, dhua’fa karena jaringan/kapasitas, karena mereka semua adalah tanggung jawab kita, tidak ada alasan apapun bagi mereka untuk tidak sekolah” jelas Walikota seraya menambahkan sebagai pendidik, harus bertanggung jawab dan ikhlas mengangkat derajat anak-anak yang kurang/tidak mampu. Semoga bersama-sama kita bisa membimbing agar anak-anak bisa terus sekolah dan terbebas dari belenggu kemiskinan, kemalasan, dan sistem pendidikan, harap Pemimpin Kota Belimbing sebelum meninggalkan GOR Kartika Kostrad Cilodong,  Rabu (21/8) siang. (olas)


Rabu, 21 Agustus 2013

Guru Bermartabat dan Kuat, Pendidikan Bermutu

Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Rabu, 21 Agustus 2013

Halal Bihalal PGRI se-Kota Depok yang digelar di GOR Kartika Kostrad Cilodong pada Rabu (21/8) pagi, mengusung tema “Melalui Halal Bihalal, Kita Wujudkan Tali Silaturahmi Untuk Meningkatkan Guru yang Bermartabat dan Kuat Menuju Pendidikan yang Bermutu”. Halal Bihalal yang menghadirkan Ust. Samsul Yakin sebagai penceramah, dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Depok, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Ketua PGRI Prov. Jawa Barat, Ketua PGRI Kota Depok, Muspida Kota Depok, Seluruh Mitra Lembaga Pendidikan se-Kota Depok. Ketua Panitia Halal Bihalal Djunaedi Chandra melaporkan hampir ada 6000 anggota PGRI di Kota Depok, dan yang sudah terdaftar di PGRI sekitar 4000 orang. Untuk itu, dalam kesempatan ini, Saya mengundang untuk menjadi anggota PGRI, ajak Djunaedi. “Guru adalah tonggak semua pejabat, tidak ada pejabat tanpa guru. Untuk itu, setelah kembali fitrah, mari kita kembali pada kinerja yang lebih baik lagi dari sebelumnya” ujar Djunaedi.

Ketua PGRI Kota Depok, Eman Hidayat, mengatakan acara ini merupaka ajang silaturahmi keluarga besar seluruh Dinas Pendidikan dan PGRI Kota Depok. Mari bersyukur karena kita masih bisa memberi pengabdian dan bersyukur karena tahun ini siswa miskin ditanggung seluruhnya oleh pemerintah. Kami turut mengentaskan siswa yang putus sekolah di Kota Depok, dengan terjun langsung ke RT/RW untuk mencari data anak yang putus sekolah. Dinas Pendidikan juga memiliki gerakan peduli siswa yang melibatkan siswa untuk mendata teman-teman dilingkungannya yang tidak bersekolah, yang nantinya data tersebut disampaikan kepada Disdik sehingga anak tersebut bisa kembali bersekolah. “Guru adalah pembentuk jiwa dan pembangun masyarakat.Mari kita siapkan anak-anak yang unggul, yang berdaya saing tinggi, dan berahlak mulia” ajak Eman Hidayat.

Kepala Dinas Pendidikan di Kota Depok Herry Pansila mengatakan silaturahmi ini bertujuan untuk mewujudkan guru yang bermartabat dan kuat dengan output menghasilkan manusia yang berkualitas yang dapat sukses menghadapi masa depan yang tidak menentu. Tugas berat kita saat ini adalah mensukseskan kurikulum 2013, yang saat ini baru 30% akan dijalankan sekolah-sekolah dengan kurikulum yang baru. “Kurikulum ibarat sebuah jalan atau rute yang dapat menghantarkan kepada sebuah tujuan. Kegiatan ini juga untuk konsolidasi mempererat persaudaraan antar guru antar sekolah untuk mewujudkan kurikulum 2013, sehingga nantinya anak-anak bisa survive, memiliki sikap, dan keahlian” tutur Herry Pansila. Ketua PGRI Prov Jabar Edi Parmadi menghaturkan terima kasih kepada Pemkot Depok yang telah perhatian terhadap pendidikan di Kota Depok. Dengan acara ini, mari kita tingkatkan kinerja untuk mutu pendidikan yang lebih baik, ujar Edi Parmadi.Senada, Ketua DPRD Kota Depok Rintis Yanto juga berharap peningkatan kinerja dan menjadikan tahun ini sebagai tahun kebangkitan pendidikan di Kota Depok.

Walikota Depok H Nur Mahmudi Isma’il berharap, semoga acara ini dapat mewujudkan guru yang bermartabat dan kuat. “Arah dari tema tersebut adalah pendidikan yang bermutu, untuk itu kata-kata tersebut harus benar-benar dipahami dan dievaluasi, sehingga silaturahmi ini melahirkan guru yang kuat dan menghasilkan pendidikan yang bermutu” ujar Walikota menambahkan rona terwujudnya tema tersebut sudah bisa terlihat dari kehadiran PGRI yang mencapai 5000 orang lebih.

“Murid dijadikan sebagai potensi bangsa melalui peranan para guru, sehingga dapat dilahirkan kualitas pendidikan yang bermutu. Terima kasih kepada PGRI yang telah berinisiatif turut melaksanakan proses pendataan secara langsung, dan terima kasih kepada Kadisdik yang telah berkolaborasi dengan seluruh tenaga pendidik sehingga anak yang kurang mampu bisa bersekolah dan mendapat perlakuan secara adil” tutup Walikota. (olas)


Wakil Walikota bersama DBMSDA tinjau lokasi pasca banjir di Mutiara Depok dan Pondok Sukmajaya Permai


Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Rabu, 21 Agustus 2013


Beberapa waktu lalu warga di salah satu perumahan di Depok mengalami musibah banjir jelang hari raya Idul Fitri 1434 H. Pemerintah Kota merasa prihatin dan sangat berempati atas musibah tersebut. Beberapa faktor penyebab, memang disebabkan karena letak perumahan tersebut yang dialiri sungai kecil dari setu disekitarnya. Oleh karena itu untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan buruk, sebaiknya warga harus mempunyai kesadaran yang tinggi akan pentingnya menjaga kebersihan, dan tidak membuang sampah disungai.

Rabu, (21/8) Wakil Walikota Depok KH. Idris Abdul Somad, bersama Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air H. Enco Kuryasa, melakukan peninjauan di 5 titik pasca banjir di Perumahan Mutiara Depok, dan di Pondok Sukmajaya Permai.
Kondisi rumah dan kali di perumahan ini, masih terlihat sampah kecil dan puing-puing tanggul akibat banjir. Satgas banjir dari DBMSDA Pemkot terlihat sedang membersihkan sungai dari sampah dan puing tanggul di perumahan ini. Saat meninjau lokasi, ternyata ada salah satu Anggota DPRD Kota Depok yang juga termasuk salah satu warga diperumahan ini, Ibu Endah.

Anggota DPRD Kota Depok ini, lalu menghampiri Wakil Walikota, dan mengucapkan atas kunjungan Wakil Walikota, dan langkah yang akan diambil Pemkot. Warga memang sudah mengeluarkan surat terkait musibah yang mereka hadapi. Kedatangan Wakil Walikota bersama Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air melegakan warga setempat, karena mereka akhirnya tau, bahwa aka nada langkah pasti, untuk memperbaiki tanggul dan bibir sungai yang sedikit longsor.
Pembangunan akan segera dilakukan meskipun ada beberapa titik perbaikan yang harus melalui proses dan prosedur lelang terlebih dahulu. Warga diharapkan agak sedikit bersabar, karena anggaran tersebut harus melalui proses tersebut dan mengikuti peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

H. Enco Kuryasa mengatakan ”langkah-langkah DBMSDA, melibatkan Adpem, setelah lokasi ini ditinjau, akan dibuatkan berita acara,  koordinasi juga akan segera dilakukan dengan BWCC. Namun langkah dan pembangunan akan segera dilakukan demi memberikan kondisi yang lebih baik kepada warga, apabila sudah ada SK Penetapan “, tuturnya.

Sementara itu, Wakil Walikota KH. Idris Abdul Somad mengatakan ”lokasi ini memang menjadi perlintasan sungai Ciliwung, dan dekat dengan setu, sebaiknya kedepannya dilakukan rehabilitasi sungai. Penertiban bangunan yang menghalangi jalannya air akan dilakukan dan akan segera dibangun turap-turap di pinggir sungai, “tutur Beliau. (Endang)



Senin, 19 Agustus 2013

Wakil Walikota Kunjungi Wilayah Pondok Jaya

Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Senin, 19 Agustus 2013


 
Wakil Walikota Depok H. M Idirs Abdul Shomad mengunjungi beberapa lokasi rumah yang terkena banjir di Kelurahan Pondok Jaya, Cipayung, Depok, beberapa waktu lalu. Disana, Wakil Walikota yang didampingi oleh Kadis BMSDA dan Camat Cipayung, berkeliling lokasi dan berbincang dengan warga sekitar.

Sebelumnya, Wakil Walikota sempat terjun langsung meninjau banjir saat malam takbiran, karena ingin memastikan segera dilakukannya penanganan dan evakuasi. Dalam musibah itu, terdapat 9 titik banjir. Namun, lokasi kunjungan hari ini tidak termasuk dari 9 titik tersebut, karena harus kordinasi lintas wilayah. Selain disebabkan karena hujan deras, banjir terjadi akibat luapan Situ Cibereum di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor, yang mengalir ke arah Kali Baru, serta penyempitan kali akibat pembangunan rumah di Garis Sepadan Sungai (GSS).

Untuk mengatasinya, diperlukan normalisasi sungai tersebut (dari wilayah bogor). Kami sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor dan sudah laporan ke Bakorwil untuk segera ditindaklanjuti. Normalisasi akan dilakukan, namun, terkait dengan hal-hal yang diperlukan untuk normalisasi, diselesaikan sendiri oleh daerah masing-masing. Hal-hal yang diselesaikan oleh daerah masing-masing sendiri antara lain, seperti bila ada yang melanggar GSS. Kami juga sudah meminta agar tahun ini bisa dilakukan pengamatan secara cermat oleh Pemkan Bogor, namun Pemkab Bogor meminta waktu setelah pemilukada selesai agar suasana kondusif tetap terjaga, jelas Wakil Walikota.

Diakhir kunjungan, Wakil Kota Belimbing sempat memberikan bantuan berupa uang 10 juta rupiah dari PMI kepada Lurah Pondok Jaya. “Bantuan ini untuk para korban banjir, semoga bermanfaat, bagikan secara proporsional sesuai kerusakan yang dialami” tutur Wakil Walikota. (olas)


Apel Pagi di Rangkai dengan Pembacaan sambutan HUT Propinsi Jawa Barat



Menghadiri Ulang Tahun Oi Ke-14 di Kediaman Iwan Fals Luwinanggung