Jumat, 19 Juli 2013

Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Kamis, 18 Juli 2013




Walikota Depok Tegaskan Tidak Ada Penggusuran Master (Masjid Terminal)




Masjid Terminal ( Master ) beberapa waktu belakangan ramai menjadi perbincangan. Isu akan adanya penggusuran merupakan akibat adanya salah penafsiran, dan terbatasnya informasi yang simpang siur dimasyarakat.

Kamis, (18/7) Kedatangan Walikota Depok H.Nur Mahmudi Isma'il, menjawab tanda tanya besar akan kepedulian terhadap sekolah anak-anak jalanan tersebut. H. Nur Mahmudi Isma'il dalam wawancaranya dengan TV One menegaskan " bahwa tidak ada penggusuran Sekolah Master (Masjid Terminal), sekolah ini akan tetap berdiri dan dipertahankan, bahkan Pemerintah sangat mendukung agar sekolah, dan pengelola terus meningkatkan kualitas. " Nur memberi semangat kepada anak-anak didik di sekolah ini, Pemerintah Kota Depok juga menyediakan beasiswa ke perguruan tinggi bagi anak yang berprestasi, bahkan kalau perlu sampai ke Eropa, "tuturnya.

Didampingi Kadisnakersos Diah Sadiah, dan Kadisdik Herry Pensila, Walikota hadir disekolah ini, menyapa, dan meyakinkan Keberadaan Master bersama-sama kita jaga, agar anak-anak yang tidak mampu tetap dapat menuntut ilmu demi menggapai cita-cita.

Sekolah ini didirikan atas inisiatif seorang kepala sekolah, ide dilahirkan dari seorang Guru PNS Kota Depok pada tahun 2000, bersama Pak Nur Rohim selaku ketua Yayasan Bina Insan Mandiri, akhirnya berdirilah master hingga saat ini. Sekolah berbahan bangunan, peti kemas ini mempunyai murid hingga ribuan, bahkan ada alumninya yang sudah menjadi mahasiswa perguruan tinggi negeri, UNJ, dan UNDIP. Master mempunyai dua sistem pendidikan yaitu sekolah terbuka, serta sekolah paket.

Isu penggusuran sesungguhnya kesalahan penafsiran masyarakat, karena Pemerintah Kota dalam hal ini justru, merekolasikan masjid dan ruangan paud, ketempat lebih luas, dan lebih nyaman di sebelah belakang master. " Ini dikatakan Nur Mahmudi sambil memperlihatkan Masjid baru bagi Master, yang keadaannya hampir selesai.

"Intinya Pemerintah Kota sangat mendukung keberadaan Master yang juga membantu mengurangi angka anak putus sekolah. Kami tidak mungkin menggusur sekolah yang sangat bermanfaat bagi sesama ini." Walikota justru akan mendukung sekolah yang telah menjadi percontohan di Jawa Barat agar terus berkembang dan meningkat mutunya.


Beberapa keterampilan atau keahlian juga diajarkan kepada anak-anak disekolah ini. Pada saat yang bersamaan, beberapa siswa yang mengikuti pelatihan keterampilan membuat kue memamerkan kue hasil buatannya. Kue kering diantaranya berupa nastar, kue coklat, kue kacang, dan sagu keju. Walikota mengapresiasi kemauan dan kemampuan anak-anak didik tersebut. Tak tanggung-tanggung 6 buah kue sagu keju diborong Beliau.
6 buah dengan harga 300 rb rupaiah dibayarkan cash oleh Nur Mahmudi, plus 100 rb sebagai penyemangat agar adik-adik tersebut semakin mahir membuat kue. Bahkan Beliau menyarankan agar berinovasi membuat kue berbahan dasar tepung singkong atau casava. Pemerintah Kota melalui Disnakersos bersedia bekerjasama melakukan pembinaan kepada adik-adik tersebut agar membuat inovasi kue berbahan dasar tepung casava.
 
( Endang/tomo/agung )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar