Senin, 30 September 2013

Nur Mahmudi Jadi Nara Sumber Talk show Cintai Negeri Beraksi Dengan inovasi

Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Senin, 30 September 2013


Talk show Cintai Negeri Beraksi Dengan inovasi diadakan oleh BEM UI sebagai rangkaian dari OIM 13 (Olimpiade Ilmiah 2013 Mahasiswa Universitas Indonesia ) juga diadakan dalam rangka membuktikan anak bangsa di dalam Asean Economic Community. Inovasi dilakukan untuk meningkatkan daya saing nasional dan Internasional. Beberapa prestasi dan sejumIah inovasi telah dilakukan oleh mahasiswa universitas Indonesia. Salah satunya Ardi Basar alumni fasilkom UI ini berhasil membuat aplikasi android. Software Developer at Badr Software, Aplikasi android
nama aplikasinya adalah SIKREMUT Kereta Komuter aplikasi ini menyediakan Jadwal kereta bagi pengguna comutter. Kehadiran Ardi sebagai salah satu nara sumber bertujuan menginspirasi dan memotivasi teman-teman mahasiswa di Universitas Indonesia. Ardi yakin adik-adik lainnya juga mampu menciptakan sebuah inovasi yang bermanfaat bagi diri, universitas dan masyarakat luas. Untuk dapat membuat sebuah inovasi kita memerlukan kemauan yang kuat, kegigihan, keuletan, rajin membaca dan belajar, serta tak lupa untuk selalu berdoa.


Selain itu, hadir Dr. Warsito. P Taruna innovator lain yang berhasil menciptakan sebuah alat dengan gelombang yang dinamakan  + + . Inovasi dari bapak Warsito P Taruno ini memberikan kabar gembira bagi para penderita kanker di negeri ini ataupun di sem]luruh dunia. Warsito P Taruno, menciptakan alat inovasi pengobatan kanker penemuannya dinamakan beyond c ++. Bahkan pada talk show ini, turut hadir salah satu pasien penderita kanker yang berhasil survive dan merasakan hasil treatment dari alat ini. Warsito mengatakan, untuk dapat menghasilkan inovasinya ini Beliau telah melakukan riset dilakukan lebih dari 20 thn

Sementara itu Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma`il menjelaskan pengalaman Inovasi di Pemkot Depok.

Nur Mahmudi mengucapkan terimakasih atas acara yang terselenggara oleh BEM UI, yang telah memprakarsai terwujudnya kompetitivenes Indonesia. Indonesia menduduki posisi 138 dari 148 negara dengan inovasinya. Kedudukan tersebut masih dibawah Brunei, Malaysia dan Singapura. Oleh karena itu generasi muda, anak anak Indonesia harus rajin belajar dan menekuni bidangnya, agar mampu menciptakan inovasi-inovasi yang mampu mengharumkan nama Indonesia di mata dunia nantinya. Dari 12 pilar daya saing salah satunya adalah inovasi. Oleh karena itu inovasi sangatlah perlu diciptakan.
Sambung Walikota, sebuah Inovasi tidk melulu sebuah metodologi atau alat, tetapi dapat dilakukan dari beberapa bidang. Beberapa inovasi dapat diciptakan berupa sosial enginering. Salah satu negara yang berhasil menciptakan inovasi berupa sosial engineering adalah negara Kuba. Kuba berhasil memusnahkan virus dbd di negaranya dengan sosial engineering,
Walikota berpesan kepada adik-adik Universitas Indonesia agar mampu menciptakan sebuah inovasi yang nantinya akan berhasil mengajak masyarakat menerapkan PHBS Perilaku hidup bersih dan sehat. Adik-adik juga ditantang agar berhasil melakukan ajakan kepada masyarakat agar melakukan Gertak TB. Sebuah gerakan yang telah dicanangkan oleh Pemkot Depok untuk memerangi virus TBC.

Tak ketinggalan Nur Mahmudi Isma`il menjelaskan inovasi Beliau dalam hal menemukan cara bijak dalam mengkonsumsi pangan. Bahwa mengkonsumsi pangan yang beragam selain sehat juga akan berdampak pada meningkatnya ketahanan pangan nasional. Jika Depok telah melaksanakan One Day No Rice setiap hari Selasa, maka Depok telah berkontribusi dalam ketersediaan bahan pangan beras sebesar 2 ton.

dua hal yang mendasari inovasi Beliau adalah karena perubahan masal pola makan, saat ini orang orang makan berdasarkan selera. Konsumsi beras dan terigu sangat tinggi, sehingga berdampak pada devisit ketersediaan beras. Beras menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya pangan indonesia. One Day No Rice tidak mengharamkan makan nasi/beras, tetapi gerakan ini merupakan cara bijak untuk mencapai hidup sehat, dan menyumbang ketersediaan pangan nasional. Hal ini dikarenakan ODNR menyarankan agar konsumsi beras dan terigu dikurangi.

Indonesia mempunyai 77 bahan pangan yang menjadi sumber karbohidrat. Namun dengan adanya padi sebagai bahan pangan nasional, patut disyukuri karena merupakan salah satu nikmat dari Allah SWT yang sangat besar.

Konsumsi karbohidrat berlebih dan terigu berlebih dapat meningkatkan resiko diabetes. Oleh karena itu, marilah kita lakukan ODNR sekali dalam seminggu, raih hidup sehat dengan memakan makanan dengan bijak, dan ikut berkontribusi dalam penyediaan bahan pangan nasional” tuturnya. (Endang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar