Senin, 26 November 2012

Gerakan One Day One Ayat Hadir di Pancoran Mas





Humas Setda Kota Depok
Press Release
Jum’at, 23 November 2012

Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia lebih menekankan pada aspek memperbaiki dan mengejar segi akademis, serta kurang  menyadari pentingnya kesehatan mental dan kecerdasan emosional peserta didik serta pendidik. Indikasi ini terlihat dari maraknya sikap perilaku peserta didik yang tidak mencerminkan budaya dan karakter bangsa, sehingga sering terjadi tawuran pelajar, tindak kriminal oleh pelajar, kerusuhan, tindak memeras pada teman, tindak kekerasan oleh pendidik, dan keteladanan kurang didapat oleh peserta didik. Gerakan One Day One Ayat (O-DOA) hadir sebagai solusi untuk mengatasi masalah pendidikan tersebut.

O-DOA adalah sebuah gerakan mengajak, membimbing dan melatih siswa untuk membaca dan menghafal serta mengerti makna yang terkandung dalam satu ayat Al-Qur’an setiap hari sehingga bisa berdampak pada perubahan perilaku religius peserta didik, keimanan dan ketakwaan dan akhlaknya semakin baik. O-DOA mulai disosialisasikan pada apel dan pembinaan para kepala sekolah se-Kecamatan Pancoranmas pada Kamis ( 27/9), dan mulai diaplikasikan disekolah masing-masing pada Senin (1/10) lalu .

Launching Gerakan One Day One Ayat yang diluncurkan di SDN Depok Baru 3, ditandai dengan pemukulan bedug oleh Wakil Walikota Depok H M Idris Abdul Shomad, Jum’at (23/11). Dalam launching yang bertemakan, “Melalui Gerakan One Day One Ayat Kita wujudkan Peserta Didik yang Religius dan Berakhlaq Mulia”, juga dibagikan Mushaf Al-Qur’an dan Juz Amma kepada seluruh sekolah di Kecamatan Pancoranmas, serta pemberian santunan kepada anak yatim.

Kepala UPT Pendidika Kecamatan Pancoran Mas Eneng Sugiarti berharap gerakan O-DOA dpat berjalan lancar dan membawa dampak positif bagi pembangunan pembinaan keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia kepada peserta didik.

Wakil Walikota mengatakan, krisis moral bangsa merupakan masalah karakter, semacam kegelapan dan dapat diterangi dengan dengan al-qur’an, karena al-qur’an adalah cahaya kehidupan. “Jangan hanya membaca dan menghapal al-qur’an saja, tetapi pahami isi kandungan ayat tersebut supaya melekat. Sangat disayangkan bila kandungan ayat al-qur’an tidak dijalankan” tutur Wakil Walikota yang merasa bangga karena ada siswa non muslim yang ikut menghapal ayat al-qur’an.

“Al-Qur’an adalah mukjizat, bukan untuk membuat sengsara. Jangan khawatir pelajar kita akan terganggu karena menghapal al-qur’an. Karena banyak anak berprestasi yang juga bisa, hapal, dan paham al-qur’an. Membaca, menghapal, dan memahami al-qur’an tidak akan mengganggu seluruh kegiatan manusia” tutur Wakil Walikota berharap keluarga besar Pancoran Mas dapat menyambut gembira, tulus, dan ikhlas gerakan O-DOA ini. Jangan merasa berat dengan ini, kalau merasa berat berarti masih meragukan kehebatan al-qur’an.

“Semoga gerakan ini dapat ditularkan kepada Kecamatan lainnya. Buktikan manfaat dari gerakan ini mampu membetuk karakter para generasi penerus sehingga menjadi orang-orang besar yang menjunjung tinggi karakter dan nilai-nilai kebangsaan” tutup Wakil Walikota dilanjutkan dengan pemberian juz amma kepada guru secara simbolis. (ols)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar