Press Release
Jum’at, 23 November 2012
Peningkatan
kualitas pendidikan di Indonesia lebih menekankan pada aspek memperbaiki dan
mengejar segi akademis, serta kurang
menyadari pentingnya kesehatan mental dan kecerdasan emosional peserta
didik serta pendidik. Indikasi ini terlihat dari maraknya sikap perilaku
peserta didik yang tidak mencerminkan budaya dan karakter bangsa, sehingga
sering terjadi tawuran pelajar, tindak kriminal oleh pelajar, kerusuhan, tindak
memeras pada teman, tindak kekerasan oleh pendidik, dan keteladanan kurang
didapat oleh peserta didik. Gerakan One
Day One Ayat (O-DOA) hadir sebagai solusi untuk mengatasi masalah
pendidikan tersebut.
O-DOA
adalah sebuah gerakan mengajak, membimbing dan melatih siswa untuk membaca dan
menghafal serta mengerti makna yang terkandung dalam satu ayat Al-Qur’an setiap
hari sehingga bisa berdampak pada perubahan perilaku religius peserta didik,
keimanan dan ketakwaan dan akhlaknya semakin baik. O-DOA mulai disosialisasikan
pada apel dan pembinaan para kepala sekolah se-Kecamatan Pancoranmas pada Kamis
( 27/9), dan mulai diaplikasikan disekolah masing-masing pada Senin (1/10) lalu
.
Launching Gerakan One Day One Ayat yang diluncurkan
di SDN Depok Baru 3, ditandai dengan pemukulan bedug oleh Wakil Walikota Depok
H M Idris Abdul Shomad, Jum’at (23/11). Dalam launching yang bertemakan, “Melalui
Gerakan One Day One Ayat Kita wujudkan Peserta Didik yang Religius dan
Berakhlaq Mulia”, juga dibagikan Mushaf Al-Qur’an dan Juz Amma kepada seluruh
sekolah di Kecamatan Pancoranmas, serta pemberian santunan kepada anak yatim.
Kepala UPT Pendidika Kecamatan Pancoran
Mas Eneng Sugiarti berharap gerakan O-DOA dpat berjalan lancar dan membawa
dampak positif bagi pembangunan pembinaan keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia
kepada peserta didik.
Wakil Walikota mengatakan, krisis moral
bangsa merupakan masalah karakter, semacam kegelapan dan dapat diterangi dengan
dengan al-qur’an, karena al-qur’an adalah cahaya kehidupan. “Jangan hanya
membaca dan menghapal al-qur’an saja, tetapi pahami isi kandungan ayat tersebut
supaya melekat. Sangat disayangkan bila kandungan ayat al-qur’an tidak dijalankan”
tutur Wakil Walikota yang merasa bangga karena ada siswa non muslim yang ikut
menghapal ayat al-qur’an.
“Al-Qur’an
adalah mukjizat, bukan untuk membuat sengsara. Jangan khawatir pelajar kita
akan terganggu karena menghapal al-qur’an. Karena banyak anak berprestasi yang
juga bisa, hapal, dan paham al-qur’an. Membaca, menghapal, dan memahami
al-qur’an tidak akan mengganggu seluruh kegiatan manusia” tutur Wakil Walikota
berharap keluarga besar Pancoran Mas dapat menyambut gembira, tulus, dan ikhlas
gerakan O-DOA ini. Jangan merasa berat dengan ini, kalau merasa berat berarti
masih meragukan kehebatan al-qur’an.
“Semoga
gerakan ini dapat ditularkan kepada Kecamatan lainnya. Buktikan manfaat dari
gerakan ini mampu membetuk karakter para generasi penerus sehingga menjadi
orang-orang besar yang menjunjung tinggi karakter dan nilai-nilai kebangsaan”
tutup Wakil Walikota dilanjutkan dengan pemberian juz amma kepada guru secara
simbolis. (ols)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar