Rabu, 26 Juni 2013

KB Tidak Hanya Sediakan Alat Kontrasepsi, Tapi Juga Tingkatkan Kualitas Keluarga

Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Rabu, 26 Juni 2013

Walikota Depok H Nur Mahmudi Isma’il membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) KB dan Pengendalian Kependudukan kota Depok di aula lantai 1 Balaikota, Rabu (26/6). Rakerda dihadiri oleh Kepala Bidang Pengendalian Kependudukan Perwakilan BKKBN Prov Jabar Drs Yudi suryadi, Pimpinan RS, BPMK, Puskesmas, Pos KB, PLKB, dan Penggerak Desa, serta Camat di Kota Depok.

Yudi Suryadi menginformasikan bahwa pertambahan penduduk di Jawa Barat pada 30 tahun kedepan akan terus meningkat secara drastis. Pertumbuhan penduduk tersebut akan sangat berdampak pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Untuk itu, kita harus benar-benar efektifkan program KB ini dan siapkan sarana serta prasarana agar IPM di Jawa Barat dapat terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk. “Motto 2 anak lebih baik, kini telah berubah menjadi 2 anak cukup. Semoga dengan motto tersebut, kita dapat berkomitmen untuk meningkatkan kualitas IPM. Terima kasih untuk Kota Depok karena program-program KB di tahun 2012 telah mencapai sasaran secara maksimal” ujar Yudi sekaligus mengajak untuk meningkatkan aspek kuantitas dan kualitas pembangunan di Jawa Barat.

Walikota Depok menghimbau kepada puskesmas, pos kb, bidan, relawan, dokter, dan semua pemerhati kesehatan, untuk mulai memiliki pemahaman tentang KB. “KB bukan hanya sekedar memasang atau menyediakan alat kontrasepsi untuk semua akseptor saja. Tetapi juga beri pemahaman dan pengetahuan untuk memlihara dan mengembangkan kemampuan, sehingga bisa mengukur dan mengevaluasi tentang kemampuan diri, sehingga anak-anak atau keluarga menjadi berkualitas dan berkompeten. Karena tujuan KB adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan, derajat ekonomi, derajat kesejahteraan, dan meningkatkan kualitas pendidikan. Yang terpenting adalah kualitas, bukan hanya kuantitas. Dengan kualitas yang baik, maka IPM akan meningkat. Bentuk karakter keluarga yang berkualitas, agar dapat memberikan kontribusinya dalam pembangunan” tutur Walikota.

“Jangan hanya menjual alat kontrasepsi, tapi tingkatkan kualitas. Rancang kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan pencerahan tentang tujuan KB, manajemen keluarga, merawat bayi (asi eksklusif), dan masih banyak lagi, yang orientasinya adalah kualitas dan karakter. Jangan biarkan pola pembangunan berorientasi pada perkotaan, tapi tumbuhkan dan perkokoh program-program pedesaan” tegas Walikota seraya menambahkan, sukseskan pula keluarga yang memiliki pola hidup bersih dan sehat.


Dalam Rakerda, Walikota juga sempat memberikan beberapa penghargaan, yaitu penghargaan kepada puskesmas yang melayani Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) terbanyak kepada Puskesmas Cimpaeun, penghargaan kepada Bidan Evi Risnawati Kelurahan Limo sebagai bidan yang melayani MKJP terbanyak, dan penghargaan untuk Yuli Hendarti sebagai penyuluh KB teladan. (olas)     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar