Selasa, 10 September 2013

Mari Wujudkan Tiga Unsur Ilmu


Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Selasa, 10 September 2013

Wakil Walikota Depok H. M Idris Abdul Shomad menghadiri Halal Bihalal dan Launching Pengajian Bulanan di Masjid Baiturrahman Jl. Tole Iskandar, Kecamatan Sukmajaya,  Selasa (10/10) pagi. Hadir dalam acara tersebut, Pimpinan Cabang Muslimat NU, Ibu Hj. Dewi Saripah beserta jajarannya, Ketua MUI Sukmajaya, Muspika, serta Alim Ulama dan Tokoh Masyarakat di Sukmajaya. Halal Bihalal diawali dengan Pelantikan Ranting Muslimat NU Kelurahan Abadijaya dan Mekarjaya oleh Hj. Dewi Saripah dengan pembacaan ikrar.

Hj. Dewi Saipah mengatakan, bahwa Muslimat NU tidak hanya sekedar dakwah, karena dakwah sesunggunya merupakan jati diri dan darah daging muslimat. Muslimat NU juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan aktif berpartisipasi dalam pembangunan. “Semoga pelantikan ranting Muslimat NU ini akan terus meningkatkan kinerja dan sumbangsihnya untuk Kota Depok, dan semoga dengan pelantikan ini Muslimat NU di Sukmajaya bisa bertambah besar dan menjadi contoh bagi wilayah lainnya. Selamat berjuang di jalan Allah, tetap eksis, dan berpartisipasi dalam pembangunan di Kota Depok” harap Dewi.

Awali sambutan, Wakil Walikota mengatakan bahwa Masjid Baiturrahman memiliki warna kubah yang berbeda dengan masjid lainnya, yaitu berwarna merah. “Di Depok, terkenal dengan masjid kubah emas, dan masjid ini hadir dengan warna yang berbeda, dan bisa disebut dengan Masjid Merah. Kalau dalam di Arab juga ada, namanya Al-Hamro, dan disana merupakan masjid yang bersejarah dan monumental, semoga Masjid Merah di Kota Depo ini juga bisa seperti itu” tutur Wakil Kota Depok, yang tak lupa haturkan terima kasih dan apresiasi kepada Muslimat NU yang telah berkiprah dengan program-programnya yang sangat konstruktif dalam mewujudkan SDM yang cerdas dan religius.

M. Idris Abdul Shomad melanjutkan, untu mewujudkan salah satu misi kota Depok, pemerintah wajib bermitra dengan ormas-ormas seperti ini, karena dengan pengajian yang menjadi agenda rutinnya, terdapat 3 unsur ilmu yang dapat diwujudkan. Ketiga unsur tersebut adalah; (1) Berasal dari kata ilmu itu sendiri (ilm) yan berarti orang yang mencari ilmu pasti mempunyai martabat dan kehormatan. (2) Lam, yang artinya orang yang berilmu memiliki sifat yang lemah lembut dan santun. Semakin berilmu maka akan semakin lembut dan santun. Bila orang yang berilmu sombong, maka ilmu yang dimiliki tida berkah. (3) Mim, ibarat garam, makanan tanpa garam itu tidak enak, begitu juga bila masyarakat Depok harus rajin menuntut ilmu agar enak/terang dalam kehidupan.

Untuk memiliki 3 unsur tersebut, ada 4 syaratnya, yaitu (1) Pikiran yang terbuka, artinya ikhlas jiwanya dalam menerima ilmu. (2) Punya guru yang terbuka dan berwawasan luas, bukan guru yang picik dan eksklusif. (3) Memiliki kitab yang shahih yang telah direkomendasi, jangan asal ceramah tanpa pegangan yang tepat. (4) Kalau menuntut ilmu jangan sepotong-sepotong, tetapi hrus terus menerus, serius, dan sungguh-sungguh, papar Wakil Walikota, seraya menceritakan sedikit tentang kesungguhan sahabat Rasul yang tuna netra, Abdullah bin Ummi Maktum, dalam menuntut ilmu. Dalam kesempatan itu, Wakil Kota Belimbing juga menjadi saksi penandatanganan berita acara launching pengajian bulanan Muslimat NU. (olas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar