Jumat, 20 September 2013

ODNR Solusi Turunkan Kemiskinan dan Kurangi Pengangguran

Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok

Yogyakarta - Gerakan One Day No Rice (ODNR) yang dicetuskan Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma'il dinilai menjadi solusi menurunkan angka kemiskinan yang ditargetkan Pemerintah Pusat sesuai amanah MDGs (Millenium Development Goals). Tak hanya itu, gerakan makan sehari tanpa nasi ini juga mampu mengurangi pengangguran karena ada peluang terbukanya lapangan pekerjaan. "Gerakan ODNR jika diterapkan dalam skala nasional dapat menurunkan angka kemiskinan. Karena konsumsi beras padi di dalam negeri menurun dan disubtitusi ke produk pangan lokal. Dengan demikian, permintaan akan pangan lokal meningkat, produksinya pun harus ditingkatkan. Ini akan berdampak pada terbukanya lahan pekerjaan bagi banyak orang," ujar Prof. Ahmad Suryana, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian. Hal itu diungkapkan saat diskusi percepatan diversifikasi pangan melalui strategi ganda : peningkatan konsumsi dan penguatan bisnis kuliner pangan lokal, di Yogyakarta, Kamis, 19 September 2013.

Selanjutnya Suryana mengatakan, program serupa yang sedang dicanangkan adalah penyediaan pangan bagi rakyat miskin. Menurutnya, pada program raskin, bahan pokok yang diberikan tidak harus selalu beras padi. Namun beras tersebut bisa dikurangi jumlahnya dan ditambahkan dengan produk olahan pangan lokal. "Pengurangan konsumsi beras padi pada masyarakat tak mampu dengan mengurangi pasokan beras untuk rakyat miskin (raskin). Sisa kekurangan  pasokan itu diganti dengan pangan lokal sesuai dengan potensi daerahnya masing-masing. Contohnya, raskin yang diberikan itu awalnya 15 kg. Lalu diberikan beras padi 10 kg, sisanya 5 kg produk olahan pangan lokal bisa berupa  beras jagung, mocaf, tapioka, ubi kayu, dan sagu. Ini dapat dilakukan secara bertahap. Berikutnya berkurang bisa di bawah 10 kg," papar Suryana yang menyebut program tersebut Pangkin (Pangan untuk rakyat Miskin).

Lebih lanjut Suryana menjelaskan, agar pangan lokal tersebut dapat memenuhi kebutuhan pasar maka pangan lokal olahan harus dikembangkan menjadi industri. Efek domino yang didapatkan dari pengembangan pangan lokal tersebut adalah meningkatnya perekonomian daerah. "Ini harus dikembangkan secara nasional dan karena itu harus menjadi program pemerintah. Diversifikasi pangan ini juga akan membuat manusia Indonesia lebih sehat," paparnya. Suryana menambahkan, gerakan ODNR atau diversifikasi pangan itu dapat mengurangi konsumsi pangan beras namun tidak membuat produksi beras menurun. Pemerintah Indonesia tetap berupaya agar produksi beras padi di Indonesia surplus. Dengan kondisi itu maka Indonesia dapat mengekspor beras dan Indonesia pun mendapatkan devisa.

Hal serupa juga diungkapkan Deputi Bidang Pangan dan sumberdaya hayati Kementerian Koordinator Perekonomian RI, Diah Maulida. Ia mengungkapkan, ada tiga hal yang diharapkan dari diversifikasi pangan. Pertama terciptanya manusia sehat dan bergizi, menciptakan lapangan pekerjaan baru dengan tumbuh UKM pangan lokal serta membuat ketahanan pangan Indonesia tidak rapuh. "Diversifikasi pangan ini membuat ketahanan pangan kita lebih lengkap. Sehingga ketika ada gejolak terhadap komoditi beras maka ketahangan pangan tidak terganggu, karena ada pilihan atau alternatif lain yakni pangan lokal. Gerakan ODNR yang digagas Walikota Depok bisa mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran. Hitung-hitungan dan simulasi oleh Pak Nur Mahmudi cukup realistis jika diterapkan masyarakat Indonesia," tegasnya.

Sementara itu, Walikota Depok Nur Mahmudi Isma'il menjadi narasumber dalam diskusi yang digelar oleh Kementerian Koordinator Perekonomian RI. Ia menjelaskan, dengan mengurangi konsumsi beras padi sehari sekali dan mengonsumsi beras jagung, tapioka, ubi kayu, dan pisang dua kali dalam sehari maka akan menghemat beras padi 22 juta ton dalam setahun. Kemudian juga akan meningkatkan konsumsi pangan lokal menjadi setara 22 juta ton per tahun jika menggunakan asumsi jagung yang dimakan. "Dengan menghasilkan ekuivalen 22 juta ton per tahun pangan lokal maka akan membuka lahan pertanian 4,6 juta hektare dan menyerap 69 juta tenaga kerja. ODNR untuk membuat Indonesia lebih sehat dan sejahter," pungkasnya. (olas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar