Rabu, 04 September 2013

Pembangunan Gedung Dibale 2 Gunakan Prinsip Green Building

Siaran Pers
Humas & Protokol Setda Kota Depok
Selasa, 3 September 2013

Walikota Depok H Nur Mahmudi Isma'il meninjau pembangunan Gedung Dibaleka 2 yang berlokasi di Jl. Margonda Raya No.54 Depok, Selasa (3/9). Peninjauan siang itu, didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota Depok Hj. Ety Suryahati, Asisten Ekbangsos, dan Kepala OPD. Disana, Walikota dan jajarannya disambut oleh Pimpinan Proyek, Hari Subagyo. Sebelum terjun langsung mengelilingi gedung bertingkat 10 ini, Hari Subagyo sempat menjelaskan tentang House Keeping Plan dan progres yang telah terjadi dalam pembangunan kontruksi gedung dibale 2 ini. "Pembangunan gedung ini memiliki nilai yang sangat strategis karena menyangkut masyarakat banyak, yaitu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Waktu pembangunan kami upayakan sampai akhir tahun ini" papar Hari, seraya menambahkan pelaksanaan pembangunan selama 375 hari dengan 300 orang pekerja.

Hari melanjutkan, posisi pembangunan saat ini sudah dilantai 10, dan atapnya nanti menggunakan baja dan genteng. Untuk lantai 1 - 3 sudah mulai proses finishing, seperti pemasangan kramik. Nantinya dilantai dasar direncanakan untuk food court yang juga dilengkapi dengan ruang untuk merokok dan ruang menyesui. Dilantai 2 akan ditempati oleh Disdukcapail, lantai 3 diisi oleh Disnakersos, lantai 4 untuk Disdik, lantai 5 ditempati oleh Dinkes, lantai 6 untuk Dinas Lingkungan Hidup & Perindustrian, dilantai 7 akan diisi oleh Dinas Koperasi, UMKM, dan Pasar, serta Kesbang Linmas. Lantai 8, direncanakan akan menjadi kantor untuk BKD, dan lantai 9 untuk kantor Dispora, Pemberdayaan Perempuan. Sedangkan dilantai 10, terdapat ruang serbaguna dan sekretariat, papar Hari.

Usai mendengarkan paparan Hari, Walikota memberikan beberapa saran. Yang pertama yang menjadi sorotan orang nomer satu di Kota Belimbing adalah ruang merokok, yang pada rencana awal terletak ditengah disetiap lantainya. Walikota meminta untuk dicarikan tempat lain (bukan ditengah ruangan) yang paling dekat dengan luar ruangan/gedung, karena bila terletak didalam, maka sirkulasi ac masih berputar dan akan mengganggu. "Seharusnya diruang khusus merokok, memiliki ac tersendiri, sehingga tidak berhubungan dengan ruang lainnya. Banyak yang asal memenuhi ruang untuk merokok, tetapi desainnya tidak memenuhi standar, sehingga akhirnya, orang yang tidak merokok turut menghirup asap rokok secara tidak langsung, karena sirkulasi ac yang sama. "Yang paling utama yang harus dipenuhi oleh ruang khusus untuk merokok adalah ruang tersebut bisa  terekspose dengan udara terbuka, sehingga tidak berhubungan dengan sirkulasi ac" papar Walikota.

Pemimpin Kota Belimbing juga menjelaskan, pembangunan gedung dibale 2 ini, akan diprioritaskan untuk kantor OPD yang berlokasi diluar lingkungan Balaikota (yang masih kontrak). Pembangunan gedung ini menggunakan prinsip-prinsip manajemen gedung yang baru, yaitu green building, sistem pengendalian banjir, pengolahan lingkungan, dan pemenuhan hak gender. Gedung baru ini juga bisa menjadi gedung yang layak anak, karena dilengkapi dengan ruang menyusui, penitipan anak, dan sebagainya, harap Walikota yang meminta kepada Hari untuk menambahkan ruang penitipan anak.

"Untuk pengelolaan food court, semoga bisa memperbaiki kualitas makanannya dan memiliki standar sanitasi, dengan kata lain, prinsip sanitasi dan kesehatan harus dipegang oleh pengelola food court. Tak hanya itu, menu yang disajikan nanti juga harus memiliki standar pola pangan harapan (PPH) dan beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA). Green building juga harus mengadopsi prinsip penggunaan listrik yang hemat" tutur Walikota menambahkan. 

Sekretaris Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Kota Depok, Wijayanto mengatakan, pihaknya sudah memikirkan konsep green building seperti yang diinginkan Walikota, yang di mulai solar cells, energi listrik, pencahayaan dan siarkulasi udara, penghijauan, sanitasi, serta pengolahan sampah. 


Hari Subagyo pun menyatakan, untuk pemasangan solar cells, bisa dilakukan dan diterapkan, karena masih ada 2 ruang kosong diatap yang bisa digunakan untuk tempat solar cells. Hari juga mengatakan, bahwa gedung ini telah menggunakan prinsip hemat energi, dengan menggunakan 1 saklar untuk menyupalai beberapa lampu. Pantauan diakhir dengan berkeliling gedung untuk memantau langsung sejauh mana progres yang telah dilakukan, sehingga di 2014 nanti sudah bisa digunakan. (olas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar