Jumat, 10 Agustus 2012

Masyarakat Ilmuwan & Teknologi Indonesia (MITI) Siap Bantu Program One Day No Rice Walikota Depok


Februari lalu, MITI melakukan pertemuan dengan Walikota Depok, Dr Ir Nur Mahmudi Ismail. Pengurus MITI diwakili oleh Sekum MITI Dr Tjahjo Pranoto dan Ketua Bidang Pemberdayaan Industri dan Privat Dr Edi Sukur. Dalam pertemuan tersebut, terungkap Gerakan Sehari Tanpa Nasi atau One Day No Rice yang dilaksanakan di kota Depok merupakan salah satu upaya untuk menjaga ketahanan pangan nasional, karena beras telah menjadi komoditas pangan terbesar masyarakat Indonesia.

Nurmahmudi menjelaskan setiap tahunnya perbandingan ketersediaan dan konsumi beras warga Depok selalu defisit. “Bila program One Day No Rice ini berhasil maka akan mengurangi konsumsi beras sebesar kurang lebih 26 ribu ton per tahun. Jumlah yang cukup besar,’’ katanya.


Saat ini, tingkat konsumsi beras per kapita orang Indonesia per tahun mencapai 139 kg, sementara rata-rata konsumsi beras dunia per kapita per tahun hanya 60 kg. Oleh karena itu, pihaknya merasa perlu meningkatkan kesadaran dan perilaku masyarakat terhadap konsumsi pangan yang beragam, bergizi, berimbang, aman dan halal.

Gerakan diversifikasi pangan ini diharapkan dapat mengurangi kebutuhan beras nasional secara signifikan. Paradigma masyarakat Indonesia yang beranggapan bahwa belum makan kalau belum makan nasi harus diubah. Oleh karena itu, butuh upaya secara terus menerus untuk mencari aneka pangan lainnya dari bahan umbi-umbian, labu/waluh, kacang-kacangan dan sebagainya.

Dalam pertemuan inilah, MITI sebagai Lembaga yang proaktif berpikir dan berkarya konstruktif membantu masyarakat melalui program diversifikasi pangan akan bekerjasama Walikota Depok untuk mencari teknologi dan inovasi-inovasi pengganti bahan baku beras. Beberapa kajian atau penelitian yang dilakukan anggota MITI terungkap upaya membuat produk beras imitasi dari bahan baku non beras seperti umbi-umbian telah menghasilkan produk yang mirip beras, namun tak kalah dalam gizi dan rasa dengan beras asli.
Selain itu, MITI juga akan melakukan monitoring dan evaluasi dengan community development lokal dalam rangka penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal untuk mendorong terwujudnya pola konsumsi pangan beragam, bergizi, berimbang, aman dan halal. Tujuan utamanya adalah menciptakan ketahanan nasional, mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap konsumsi beras, dan meningkatkan stabilitas ekonomi. (sb: http://miti.or.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar