Kamis, 04 Juli 2013

Jadilah Abang Mpok Depok Yang Berbudaya Lokal

Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Kamis, 4 Juli 2013



Walikota Depok H Nur Mahmudi Isma’il menerima Sekretaris Disporaparsenbud, Bapak Suparjono dan para Finalis Abang Mpok Kota Depok Tahun 2013 diruang kerjanya, Kamis (4/7). Suparjono menginformasikan bahwa sebelumnya telah ada 127 peserta yang mendaftar dan yang lolos sebagai finalis ada 15 pasang. “Kelimabelas pasang finalis ini telah mulai latihan pada tanggal 29 Mei, setiap hari dimulai pada pukul 17.00 – 22.00 wib, bertempat diaula lantai 1 Balaikota.

Mereka juga telah mengikuti masa karantina di Swangan Golf pada 28 – 30 Juni lalu. Untuk Gladi resik Final Abang Mpok akan dilakukan pada 5 Juli di Hotel Bumi Wiyata, sekitar pukul 14.00 wib. Tema yang digagas pada tahun ini adalah kreatif berbudaya” ujar Suparjono sekaligus menginformasikan bahwa Final Abang Mpok akan digelar pada Sabtu malam, 6 Juli 2013 di Hotel Bumi Wiyata Kota Depok.

Walikota Depok menyambut baik kedatangan para finalis dan sempat menguji kemampuan serta kreativitas mereka dengan memberikan bebera pertanyaan, seperti; bagaimana cara untuk meningkatkan IPM di Kota Depok. Tak hanya itu, Pemimpin Kota Belimbing juga menguji pengetahuan mereka tentang pangan lokal dan sumber karbohidrat yang ada di Indonesia. “Indonesia memiliki 77 karbohidrat selain padi, seperti gembili, kimpul, sagu, dan yang lainnya. Semua itu ibarat mutiara yang terpendam, bila tidak digali maka tidak akan pernah muncul kepermukaan. Sebagai anak muda, seharusnya menggali potensi pangan yang ada di Indonesia. Kenali dan pahami seluruh sumber karbohidrat yang ada di Indonesia, agar bisa mencintai budaya. Karena mengkonsumsi selain beras/padi, merupakan salah satu budaya makan orang Indonesia sejak dulu” himbau orang nomer satu di Kota Depok, yang juga menantang seluruh finalis untuk mengkonsumsi nasi hanya satu kali dalam sehari sebagai bentuk kreativitas.
Bukannya melarang makan nasi, tetapi ganti dengan sumber karbohidrat lainnya, seperti kentang, singkong dan yang lainnya, lakukan diversifikasi sebagai suatu hal yang kreatif. Karena 16% orang Indonesia terkena diabetes akibat pola makan yang salah, salah satunya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi nasi. “Belom bisa menjadi Abang Mpok Depok, bila belum cinta makan pangan lokal. Sebagai Abang Mpok, harus mengerti kesehatan, potensi lokal, dan harus berbudaya hidup sehat dan bersih. Dengan memahami pangan lokal, kreativitas dan ekonomi yang mandiri bisa diciptakan, sehingga kesejahteraan bisa diraih” tutur Walikota seraya berpesan, jadilah orang yang multi talented. Diakhir audiensi, Walikota berharap Abang Mpok bisa memunculkan budaya Depok yang lebih Atraktif, Konstruktif & Inovatif. (olas)

Kepala Bagian Humas Protokol
Setda Kota Depok
Diah Sadiah S.Sos, M.Si

Tidak ada komentar:

Posting Komentar