Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Sabtu, 21 September 2013
Selain menitikberatkan untuk tidak menjadikan anak sebagai beban,
Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma’il, juga berpesan kepada para orang tua
untuk membelikan sesuatu yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak. Orang tua
jangan mengajarkan pemborosan dengan membelanjakan hal-hal yang memang
tidak/belum sesuai dengan kebutuhan anak. Namun, jangan pelit juga menjadi
orang tua, belikan apa yang menjadi kebutuhan anak. Jadilah orang tua yang
tidak pelit dan tidak boros, pengeluaran harus sesuai dengan pemanfaatannya.
Bila memang belum waktunya untuk memiliki sebuah barang/benda yang diinginkan,
ya jangan dibelikan, tutur Pemimpin Kota Belimbing dalam puncak peringatan Hari
Anak Nasional Tk. Kota Depok Th. 2013 di Cilodong, Sabtu (21/9) pagi.
“Jangan terlalu mengenalkan nilai-nilai pemborosan, kenalkanlah
nilai-nilai keagamaan, kenegaraan, dan kepahlawanan, agar anak-anak dapat
menegakan jiwa patriot yang benar. Jangan bangga bila anak-anak memiliki segala
yang mereka inginkan, namun ia tidak bisa memiliki kemampuan memilih mana yang
tepat bagi dirinya. Untuk itu, sebagai orang tua, harus mampu mengalokasikan pembiayaan bagi anak yang tepat
sasaran” himbau orang nomer satu di Depok, menambahkan, para orang tua
harus mampu mengajarkan nilai kesopanan dan disiplin, agar anak-anak memiliki
sikap yang benar.
Pemimpin Kota Depok melanjutkan, ada 31 jenis hak anak yang harus
dipenuhi, antara lain; hak identirtas diri, mengupayakan tersedianya lingkungan
yang nyaman, pengasuhan yang benar, dan kemampuan mengeskpresikan kemampuan.
Selain hak, harus disadari bahwa anak juga memiliki kewajiban, diantaranya
harus bisa mengekspresikan potensi dalam rangka memberikan kontribusi dalam
pembangunan Negara, dengan cara rajin belajar, memahami dan mengapresiasi
budaya-budaya kebangsaan serta keagamaan. Sebagai anak harus bisa mem-filter
budaya-budaya yang membahayakan bagi social kemasyarakatan dan yang
membahayakan bangsa.
Dalam kesempatan itu, Walikota Depok menghimbau
kepada para orang tua untuk mengenalkan singkong, ubi dan sumber karbohidrat
lainnya, agar anak-anak mengetahui bahwa ada banyak sumber karbohidrat.
“Pengenalan tersebut dimaksudkan, jangan sampai anak kecil hanya mengetahui
yang popular saja, padahal ada potensi yang lebih sehat, bila tidal dikenalkan,
maka mereka tidak akan kenal dan menganggap rendah, dan itu tidak boleh
terjadi, apalagi itu berasal dari bangsa kita sendiri. Kenalkan makanan yang
lebih sehat dengan cara yang benar” himbau Nur Mahmudi, yang juga menghimbau
para orang tua untuk membiasakan anak-anak menerapkan pola hidup bersih dan
sehat. (olas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar