Selasa, 12 November 2013

Ada Pojok Laktasi di Balaikota Depok



Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Selasa, 12 Nopember 2013

Bertepatan dengan Peringatan Hari Kesehatan Nasional Tahun 2013, Pemerintah Kota Depok menghadirkan Pojok Laktasi sebagai bentuk penyempurnaan kualitas pelayanan publik. Kehadiran Pojok Laktasi di Gedung Balaikota Depok berdasar pada Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Menteri Kesehatan, Nomor 48/Men.PP/XII/2008, PER.27/MEN/XII/2008, dan Menkes/PB/XII/2008 Tahun 2008 tentang Peningkatan Pemberian ASI selama waktu kerja di tempat kerja. Kehadiran Pojok Laktasi juga berdasar pada Keputusan Menteri Keehatan RI No.450/SK/MENKES/VIII/2004 tahun 2004 tentang ASI Eksklusif dan PP No.33 Tahun 2013 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif.

Pojok Laktasi merupakan ruang untuk menyusui atau memerah ASI bagi pegawai/ibu bekerja atau ibu yang melakukan aktivitas diluar rumah (meninggalkan bayi ditempat bekerja, fasilitas kerja, dan tempat-tempat umum sehingga bisa tetap memberikan ASI pada bayinya, baik secara langsung atau melalui ASI Perah (ASI P) karena ASI adalah makanan terbaik untuk bayi.

Selasa (12/11) pagi, Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma’il meresmikan Pojok Laktasi dan Klinik Pratama Rawat Jalan Pegawai di Gedung Balaikota, Jl. Margonda Raya No. 54. Keheadiran Pojok Laktasi ini juga merupakan cerminan kesungguhan Pemerintah Kota Depok dalam memenuhi persyaratan untuk mengembangkan kota Depok sebagai kota Layak Anak. Dengn ruang menyusui ini ada 2 hal yang ingin dicapai, yaitu (1) Seorang ibu yang bekerja, hanya mendapatkan hak cuti selama 3 bulan, namun harus tetap memenuhi hak anaknya untuk memberikan ASI, minimal 6 bulan secara eksklusif, hingga 2 tahun plus makanan tambahan. Untuk itu, kehadiran Pojok Laktasi ini akan memberikan kemudahan kepada para ibu sehingga bisa menyediakan ASI selama 2 tahun dan tetap bisa bekerja dengan baik. (2) Seorang anak yang ditinggal bekerja oleh ibunya tetap bisa menikmati ASI, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pemimpin Kota Belimbing melanjutkan, di Pojok Laktasi seorang ibu bisa melakukan 2hal, yaitu (1) memompa asinya lalu ditaruh dalam botol dan disimpan dalam freezer yang telah disiapkan. (2) Menyusui anaknya secara langsung dalam ruangan tersebut. Kami memperbolehkan untuk membawa anaknya asal ada pengasuh yang turut mendampingi, agar tidak mengganggu pekerjaan sang ibu. Bila tidak membawa anak, ya bisa melakukan hal yang pertama. Yang penting ASI tetap bisa diberikan kepada anak, baik langsung maupun tidak langsung. Dan ASI harus dikeluarkan, karena bila tidak nanti produksi ASInya akan berkurang.

“Untuk mewujudkan Depok Kota Layak Anak, diharapkan fasilitas-fasilitas publik/tempat-tempat yang mempekerjakan banyak wanita/ibu, diharapkan dan dihimbau untuk menyediakan ruang menyusui seperti Pojok Laktasi ini. Penyediaan ruang pun sangat mudah, hanya siapkan ruang tertutup agar ibunya nyaman dan sediakan freezer untuk menyimpan ASI” himbau Walikota.

Orang pertama di Depok juga menginformasikan bahwa di Kantor Baru (Gd. Baleka 2) nanti, kami juga akan menyiapkan ruang permainan atau penitipan anak bagi para pegawai yang kesulitan/tidak mempunyai pembantu. Hal itu kami lakukan agar pegawai tetap bisa bekerja sebagai mana mestinya, walaupun tidak memeiliki pembantu. Dengan adanya ruang permainan anak, maka  kualitas pelayanan publik pun dapat tetap dilakukan.

Dian Novita (29) adalah guru di SDN 5 Beji yang telah memanfaatkan Pojok Laktasi beberapa saat setelah peresmian. Dian merasa senang dan sangat terbantu dengan adanya Pojok Laktasi ini. “Keberadaan Pojok Laktasi ini sangat bagus dan membantu kami para ibu, karena walaupun kami harus bekerja, tetapi kami tetap bisa memberikan ASI kepada anak-anak. Sedih sekali rasanya bila tidak bisa memberikan ASI kepada anak. Untuk itu, kami sangat berterima kasih dan terus ditularkan kehadiran Pojok Laktasi ini agar pemberian ASI tetap bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja” tutur Dian usai memompa ASI di Pojok Laktasi untuk anaknya yang bernama Namara yang masih berumur 2,5 bulan. (olas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar