Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Selasa, 12 Nopember 2013
Usai meresmikan Klinik Pratama dan Pojok Laktasi, Walikota Depok H.
Nur Mahmudi Isma’il melihat demo masak yang diperagakan oleh chef Gofur di aula
lantai 1 Balaikota. Demo masak diselenggarakan dalam rangka Peringatan Hari
Kesehatan Nasional di Kota Depok. Chef yang berasal dari Hotel Aston Jakarta
ini memasak berbagai varian menu yang berbahan dasar jagung, ubi, dan singkong.
Menuutnya, sajian dengan bahan dasar seperti itu memiliki nilai gizi yang
tinggi dan mengenyangkan, jadi bisa digunakan sebagai pengganti karbohidrat. “Dengan
bahan dasar lokal sepert singkong, jagung, dan ubi ungu, kita juga membuat
masakan internasioal bercitarasa khas Indonesia. Menu kali ini yang saya buat
adalah Fettuccine Singkong, Potato Gnocchi, dan Mashed Cassava. Kita
harus menambahkan jinten atau bubuk kayu manis untuk menetralkan rasa dan tetap
memiliki cita rasa khas Indonesia” tutur Gofur sambil memasak.
Gofur juga menjelaskan tentang bagaimana pembuatan nasi
jagung. Tak hanya masakan internasional, Gofur juga membuat serta membocorkan
resep sup dan puding ubi ungu serta lumpia isi singkong sebagai varian makanan
yang bisa dinikmati. Walikota Depok menghaturkan terima kasih kepada Gofur atas
ikhtiar dan keberaniannya dalam memperkenalkan menu-menu seperti ini. “Menu
seperti ini sangat bagus karena dapat meminimalisir kadar glikemik indeks dan
menyehatkan. Kita menganggap bahwa di Amerika makanan pokoknya adalah roti/gandum/pasta.
Padahal, setelah dilakukan pendataan, 9 bagian dari makanan mereka adalah
jagung dan hanya 1 bagian atau 10% mengkonsumsi makanan dari gandum/roti. Untuk
itu, mari kita sehatkan Indonesia dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung
glikemik indeks yang rendah seperti ini” tutur Walikota sekaligus meminta Gofur
untuk mengembangkan menu-menu berbahan dasar lokal dan bisa terus berkolaborasi
dengan Dinas Kesehatan Kota Depok dan membentuk tim untuk melahirkan menu-menu
yang glikemik indeksnya rendah dan jauh dari nasi/padi serta terigu.
Dalam kesempatan itu, Walikota juga memberikan apresiasi dan haturkan
terima kasih atas kekompakan, ketulusan, dan keikhlasan para pegawai dan mitra-mitra
kesehatan di Kota Depok atas dedikasinya, sehingga kualitas pelayanan di Kota
Depok berjalan baik, dan termasuk diantara daerah yang tidak mengecewakan,
serta memiliki banyak indikator yang membanggakan. Indikator yang membanggakan
antara lain adalah rendahnya kematian ibu dan bayi, dimana di Kota Depok,
aangka kematian ibu sekitar 60 orang per 100 ribu orang, dan secara nasinal
memiliki target 292 orang per 100 ribu orang. Begitu juga dengan angka kematian
bayi/anak yang dibawah 4 orang, karena secara nasinal 27 anak yang meninggal
dari 1000 yang lahir. Itu artinya, Kota Depok telah jauh berada dari target
nasional karena telah memiliki angka yang rendah.
“Terima kasih atas indikator-indikator kesehatan kita yang sangat
baik. Indeks kesehatan kita dilihat dari IPM juga tinggi dan angka harapan
hidup kita juga menduduki peringkat 2 secara nasional, setelah Sleman” tutur
Walikota sekaligus menginformasikan bahwa tahun ini, Pemerintah kota Depok menambahkan
kapasitas Jamkesda sebanyak 183.791 dengan pelayanan yang lebih tinggi, yaitu
100 juta/orang/tahun. Hal itu dilakukan untuk menuju pelayanan jaminan
kesehatan nasional dengan kualitas yang lebih baik. Diakhir acara, Walikota
juga menghimbau untuk mengimplementasikan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
publik dan bagi para mitra kesehatan yang telah melakukan MoU dengan Pemkot
Depok, diharapkan bisa memberikan pelayanan yang memuaskan. Kuatkan soliditas
dan dedikasi, agar pekerjaan rumah yang tersisa bisa kita selesaikan dan
tingkatkan menjadi lebih baik, seperti halnya gizi buruk. Walaupun angka gizi buruk kita sudah jauh dibawah
nasional, namun kita harus tetap menyelesaikannya. (olas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar