Selasa, 26 November 2013

Transmigran Dari Depok Harus Menerapkan Prinsip Survival, Pola Hidup Bersih, dan Religius di Tempat Baru



Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Selasa, 26 November 2013


Tahun 2013 Kota Depok mendapat alokasi penempatan 10 (sepuluh) KK Calon Transmigran diunit pemukiman transmigrasi (UPT) Gajah Mati SP.7 Kabupaten Ogan Komiring Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan. Di daerah tersebut akan menempatkan 200 (dua ratus) KK yang terdiri dari 100 KK penduduk local dan 100 penduduk pendatang.
Penduduk pendatang sebanyak 100 (seratus0 kk terdiri dari:

  1. 50 KK dari Provinsi Jawa Timur
  2. 25 KK dari Provinsi Jawa Tengah
  3. 15 KK dari Provinsi DIY
  4. 10 KK dari Provinsi Jawa Barat
Bertempat di ruang Bougenvil Balaikota Depok, Selasa, (26/11) Para Transmigran dari Kota Depok berkesempatan beraudiensi dengan Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma`il jelang keberangkatan mereka ke Sumatera Selatan. 

Nur Mahmudi Isma`il memberikan beberapa pembekalan berupa nasihat, atau masukan-masukan kepada Transmigran, “ Ketika nanti berada ditempat yang baru, kalian harus memperkokoh kehidupan agama, sehingga tidak mudah tergoyahkan dengan hal-hal negative, beberapa pelajaran pengalaman dapat dilihat berdasarkan cerita pengalaman transmigran dari Depok yang terdahulu. Prinsip kekeluargaaan harus terus diterapkan, nilai-nilai sosial kemasyarakatan harus terus dilakukan dengan baik,”tuturnya.

 Nur Mahmudi juga menekankan, agar para transmigran ini, harus menerapkan Pola Hidup Bersih dab Sehat, Pola makan yang sehat, prinsip survival harus diberlakukan. Karena dengan menjaga pola hidup, dan menerapkan PHBS, kita telah menjalankan pepatah “lebih baik mencegah dari pada mengobati”. Dengan menjalani pola hidup bersih dan sehat, kita akan terhindar dari sakit, dan mencegah kita untuk kerumah sakit, “ tuturnya. Transmigran juga dihimbau untuk menanam toga, sehingga dapat memakai tanaman herbal, jika mereka memerlukannya untuk kesehatan. Mereka juga dipesankan agar menanam holtikultur, sehingga dapat digunakan untuk konsumsi sehari-hari serta jika berlebih, dapat dijual untuk menambah pendapatan keluarga, begitu juga dengan sumber protein, dapat dihasilkan dari beternak, ayam atau kambing.

“Keadaan atau kondisi di lingkungan tempat yang baru, pasti akan berbeda, hendaknya para transmigran harus dapat segera menyesuaikan diri dengan lingkungan iklim dan sosial, junjunglah nilai-nilai kesopanan dan saling menghargai,”tuturnya.

Salah satu Transmigran asal Tapos, Bapak Andi Irawan mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kota Depok, dan mengucapkan rasa syukurnya, karena dapat mengikuti program Pemerintah Transmigrasi tahun 2013. Andi juga senang, karena Walikota dapat memberikan pembekalan secara langsung kepada Ia dan 9 transmigran lainnya. “Semangat besar yang kami miliki menjadi modal awal bagi kami, kami juga bersyukur karena telah mengikuti pendidikan dasar umum ketransmigrasian selama 7 hai di Bandung. Kami memohon  doa restu dari Walikota, agar sukses ditempat yang baru dan kami akan menjaga nama baik Kota Depok” tutur Andi.

Bersamaan dengan itu, beberapa perusahaan terbaik penerima penghargaan tahun 2013, dalam hal mempekerjakan kaum perempuan, juga beraudiensi setelah para transmigran.  Mereka memberi semangat kepada para transmigran. Perusahaan-perusahaan ini, menyatakan mau mengetahui lebih jauh tentang penerapan ODNR di perusahaan. Mereka akan belajar dari perusahaan yang sudah lebih dulu menerapkan ODNR dan berhasil menerapkan diperusahaannya, seperti yang telah dilakukan oleh PT. Medifarmas Laboratories.  Hal tersebut dibenarkan Kadisnakersos Kota Depok Diah Sadiah, S.Sos, MSi.  Diah juga menginformasikan bahwa Apindo dan serikat pekerja di Depok berkoordinasi dengan baik, serta penetapan UMK Depok menjadi 2, juta 397 ribu rupiah. Diakhir audiensi secara simbolis Walikota memberikan bibit tanaman, dan gergaji kepada 10 transmigran. (Endang)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar