Siaran Pers
Humas dan Protokol
Setda Kota Depok
Senin, 6 Januari 2014
Kenaikan harga gas LPG 12 kg membuat
kebutuhan masyarakat menjadi naik. Gas LPG juga menjadi bahan bakar utama bagi
pelaku-pelaku usaha, Ibu rumah tangga dan pelaku usaha tentu sangat merasakan
kenaikan ini. Karena Ibu rumah tangga dan pelaku usaha harus mengeluarkan biaya
lebih untuk pengeluaran gas.
Senin, (6/1) Walikota Depok H.
Nur Mahmudi Isma`il meninjau tempat pool Gas LPG, atau DIPO Gas LPG di
Cinangka, Sawangan Depok. “Kedatangan Saya adalah untuk melihat apakah
ketersediaan Gas LPG untuk masyarakat Depok cukup. Karena jika keberadaan Gas
LPG langka dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak di masyarakat. Tetapi setelah
mendengar penjelasan dari Kepala DIPO Gas LPG Cinangka Depok Udi Laksono,
diketahui bahwa biasanya kuota gas LPG 12 kg 60 ton, mengalami penurunan sampai
15 ton semenjak kenaikan harga, memang ada penurunan yang cukup signifikan dari
pengisian 12 kg tersebut. Berarti terjadi penurunan konsumsi gas LPG 12 kg di masyarakat,
”tuturnya.
“Kami menghimbau agar Pemerintah
mengevaluasi kenaikan gas LPG jangan
sampai mematikan pelaku umkm. Stabiltas rupiah sangat diperlukan, agar tidak
ada alasan, bahwa menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar membuat naiknya
harga LPG. Sebaiknya, masyarakat membeli Gas LPG dipangkalan, sehingga kenaikan
harga tidak terlalu tinggi. Karena harga resmi di tetapkan di pangkalan, atau
diagen resmi Gas LPG,” tuturnya.
M. atar Susanto Ketua Iswana
Depok mengatakan “jalur distribusi hanya sampai di pangkalan, dan hargannya
adalah 123900, jika ada penurunan dan
penetapan harga gas LPG 12 kg, maka Pertamina akan langsung menghubungi Iswana
Depok, dan kemudian akan diinformasikan ke Seluruh Depok. Mengenai pengawasan,
setiap agen diwajibkan memberikan rencana distribusi dan harus melaporkan
realisasinya diakhir bulan, jika ada agen yang tidak mematuhi aturan maka, akan
diblokir “tuturnya. (Endang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar