Kamis, 21 Maret 2013

Sosialisasi sensus pertanian tahun 2013, masyarakat Depok harus memberikan data yang akurat


Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Kamis, 21 Maret 2013


Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Pertanian memberikan kontribusi terbesar kedua  (14,7%) setelah industri (24,3%) dalam produk domestic bruto Indonesia tahun 2011. Dari 112,8 juta penduduk Indonesia yang bekerja pada Februari 2012, sector pertanian menyerap tenaga kerja terbanyak (36, 52). Sensus pertanian terdapat dalam undang-undang nomor 16 tahun 1997.
Kamis, (21/3) Badan Pusat Statistik Kota Depok melakukan sosialisasi sensus pertanian kepada Camat dan Lurah daerah terpilih, di aula lantai 1 Balaikota. Sensus pertanian dilakukan untuk mendata seluruh usaha pertanian di subsector tanaman pangan, holtikultura (sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman obat), perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan, baik pada rumah tangga, perusahaan, pesantren/ seminar, lembaga pemasyarakatan, barak militer, dan kelompok.  Petugas sensus akan melakukan pendataan dalam kurun waktu tanggal 1-31 Mei 2013. Tujuan pelaksanaan sensus pertanian adalah untuk mendapatkan data statistic pertanian terkini yang lengkap dan akurat sebagai gambaran struktur pertanian di Indonesia, mendapatkan kerangka sampel untuk survei-survei pertanian, memperoleh berbagai informasi tentang populasi usaha pertanian, rumah tangga petani gurem, komoditas pertanian serta distribusi penguasaan dan pengusahaan lahan menurut golongan luas. Sensus pertanian 2013 dilaksanakan karena adanya kebutuhan data dasar terkini untuk mengevaluasi kinerja dan menyusun perencanaan pembangunan pertanian Indonesia.
Petugas sensus akan melakukan pendataan dengan mendatangi seluruh usaha pertanian dan tempat tinggal pelaku usaha pertanian di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sensus ini dilaksanakan gratis dan tidak memungut biaya apapun dari masyarakat. Keterangan/data individu bersifat rahasia dan dilindungi oleh undang-undang.
Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma`il pada kesempatan ini menyatakan senang dengan sensus yang akan dilakukan oleh BPS Kota Depok. Karena sensus ini akan memberikan pengaruh untuk  perencanaan pembangunan bidang pertanian di Indonesia. Beliau menegaskan agar lurah, camat, dan masyarkat di seluruh Kota Depok agar memberikan data yang akurat, dan sebenar-benarnya, hal ini untuk menunjukan gambaran yang sebenarnya tentang keadaan pertanian produksi di Kota Depok. Seperti tagline yang di buat oleh BPS “ Kebenaran Jawaban Anda Membantu Keberhasilan Pembangunan Pertanian.
Sambung Beliau, “jika dilihat berdasarkan data nasional kondisi produksi Indonesia, atau ketersediaan bahan pangan di Indonesia saat ini tengah mengalami sos. Bahan pangan lokal tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarkat di Indonesia kemudian Indonesia masih harus mengimport”. “Dari kondisi inilah Pemerintah pusat membuat larangan import dan berusaha meningkatkan produksi pangan dalam negeri. Berangkat dari konsisi yang sama Pemerintah Kota Depok telah melaksanakan ODNR sejak tahun September 2011. Pemerintah Kota menciptakan program ODNR tidak semata-mata menciptakan sesuatu yang baru, tetapi merupakan upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional. Kementan juga menghimbau kepala daerah untuk mensukseskan diversifikasi pangan, bahwa umbi-umbian dan kacang-kacangan tidak hanya sekedar camilan tetapi dapat dijadikan pengganti karbohidrat saat menyantap lauk pauk, “ tutup Beliau. (Endang)

Kepala bagian
Humas dan protokol
Setda Kota Depok
Diah Sadiah, S.Sos.MSi
NIP. 1968 0913 199603 2 005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar