Rabu, 10 April 2013

Stop-TB Kehidupan Dalam Kehidupan Kita

Humas Protokol Setda Kota Depok
Press Release
Rabu, 10 April 2013

Wakil Walikota Depok H M Idris Abdul Shomad membuka Bakti Sosial Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Cabang Kota Depok di Lapangan Tenis Rt. 03/20 Kel. Sukatani Kec. Tapos Depok, Rabu (10/4) pagi. Baksos diselenggarakan dalam rangka Hari TB se-dunia Th. 2013 dan menyambut HUT ke-45 PPTI yang jatuh pada tanggal 20 Mei 2013 mendatang. Bakti sosial ini merupakan agenda tetap PPTI Pusat untuk melakukan penyuluhan, pemeriksaan, dan pengobatan secara gratis dan memberi bantuan bahan pangan dan bahan kebersihan untuk diri pribadi masyarakat yang layak menerima.

Kota Depok terpilih menjadi tempat penyelenggaraan Baksos karena berdasarkan informasi Dinkes Kota Depok & PPTI Cabang Depok, angka cakupan penemuan kasus TB masih rendah dan jumlah penerima kartu Jamkesda dan Jamkesmas relatif banyak. Ketua II BPP-PPTI Dr. Achmad Hudoyo mengatakan TB merupakan penyakit yang mudah menular dan waktu pengobatannya cukup lama, yaitu 6-8 bulan. Karena itu, dalam penanggulangan TB, sangat dibutuhkan keberadaan kader. "Baksos ini merupakan wujud nyata peran serta PPTI untuk bersama-sama pemerintah menanggulangi penyakit TB agar tidak menjadi masalah kesehatan, sehingga Indonesia bebas TB pada tahun 2005 dapat terwujud" tutur Achmad sekaligus ucapkan selamat atas Deklarasi Gerakan Deteksi Aktif (GERTAK) yang dicanangkan oleh Walikota Depok pagi ini di lapangan Kostrad Cilodong.

Wakil Walikota mengatakan, bahwa penyakit TB adalah salah satu penyakit yang juga menyebabkan tingginya kematian. Untuk itu, jangan merasa malu bila telah terdeteksi penyakit TB, karena bisa disembuhkan. Kalau malu nanti tidak akan sembuh, teruslah berobat dan ikuti semua petunjuk dari dokter, insya Allah setelah 6 bulan akan sembuh. Enam bulan akan terasa lama, jika tidak dilandasi dengan niat yang serius untuk sembuh. "Apapun masalah yang dihadapi, pasti membutuhkan sebuah gerakan untuk mengatasinya. Landasi gerakan tersebut dengan niat yang tulus, karena niat adalah sumber motivasi. Ayo bangkit bersama dalam atasi penyakit TB di Kota Depok" ajak Wakil Walikota seraya menambahkan yang bergerak tak hanya pemerintah dan lembaga yang terkait dengan TB/kesehatan saja, tetapi masyarakat dan semua elemen juga harus bergerak sehingga bersama bisa men-stop TB dalam kehidupan kita.

"Bagi para RT/RW, bila ada yang melihat/ mengetahui warganya yang memiliki gejala TB, harap segera laporkan dan ajak warganya ke puskesmas. Jangan takut akan biaya, karena bila tidak memiliki Jamkesma/ Jamkesda, pengobatannya selama minimal 6 bulan pun tidak dikenakan biaya (gratis), hanya membayar biaya pendaftaran puskesmas sebesar Rp. 2.000,- dan pemeriksaan laboratorium dahak sebesar Rp. 15.000,-. Karena bila kita menyelamatkan 1 nyawa, maka kita akan menghidupkan seluruh manusia yang ada didunia" himbau Wakil Walikota yang berharap kepada warga Tapos, untuk benar-benar memperhatikan dan memahami paparan yang akan disampaikan oleh Dr. Achmad, tentang mengenal TB, penyebab, gejala, pengobatan, dan pencegahan, sehingga nantinya bisa diimplementasikan dan disebarkan kepada warga lain.

Dalam kesempatan itu, Wakil Walikota juga memberikan bahan pangan secara simbolis kepada 4 orang warga dari 350 KK. Bahan pangan yang dimaksud berupa beras, gula, teh, minyak goreng, susu, mie instan, kacang hijau, dan seral. Diakhir acara, Wakil Walikota sempat memantau jalannya pengobatan gratis, pemeriksaan, pengobatan, dan penjaringan suspek TB oleh 10 tenaga dokter dan perawat, serta 4 tenaga pelayanan obat dari Dinkes dan PPTI Kota Depok kepada 700 warga. (ols)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar