Siaran Pers
Humas Protokol Setda Kota Depok
Senin, 27 Mei 2013
Pemerintah Kota Depok
kembali melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV (Diklat
PIM IV) yang diikuti oleh 40 peserta. Walikota Depok H Nur Mahmudi Isma’il yang
didampingi Kepala Badan Kepegawaian Kota Depok Hari Prihanto hadir dalam
pelaksanaan diklat yang diselenggarakan di aula Bappeda Kota Depok, Senin
(27/5) pagi. Kepala BKD menginformasikan bahwa peserta berasal dari Kecamatan,
Kelurahan, dan Dinas. Peserta yang mengikuti diklat ini, dinyatakan telah
memenuhi persyaratan baik dari segi kepangkatan dan juga jabatan yang sedang
dipegang yakni harus pada tingkatan eselon IV. Tujuan kegiatan ini untuk
melatih para pejabat struktural tersebut menjadi pejabat yang terampil, cekatan
dan disiplin serta profesional dan memiliki kompetensi dalam melaksanakan
tupoksi mereka pada tempat mereka bekerja, papar Hari.
Pemimpin Kota
Belimbing mengatakan bahwa para pejabat eselon IV merupakan ujung tombak
pelayanan, pelayanan senyum dan tindakan, serta penjelasan agar aksi yang
dilakukan itu benar, papar Walikota awali pengarahan. “Sasaran Diklatpim Tingkat IV ini adalah terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan
persyaratan jabatan struktural eselon
IV. Punya kompetensi
sesuai jabatan. Kompetensi berarti memiliki kemampuan dalam memikul tanggung
jawab dari jabatan yang diemban. Kompetensi juga mampu dan menguasai tupoksi
serta situasi, sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik” jelas orang
nomer satu di Kota Depok menambahkan, tupoksi harus ada di jiwa dan raga,
sehingga dapat menjiwai dan terampil dalam menjalankan tupoksi.
Arahan dilanjutkan dengan menjelaskan
tentang tujuan Diklatpim IV berdasar Keputusan Kepala LAN RI No.
541/XIII/10/6/2001, yaitu (1) Meningkatkan
pengetahuan, keahlian, ketrampilan tugas jabatan struktural eselon IV secara
profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil sesuai
dengan kebutuhan instansinya, (2)
Menciptakan aparatur yang
mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa, (3) Memantapkan sikap dan semangat pengabdian
yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat, dan (4) Menciptakan kesamaan visi dan dinamika
pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi
terwujudnya pemerintahan yang baik.
“Buka cakrawala kepribadian dengan
tontonan-tontonan dan obrolan yang bermutu, jangan membuang waktu dengan
membicarakan hal-hal yang tidak penting. Gali terus pengetahuan, keahlian dan
keterampilan, serta perhatikan sikap dan prilaku, sehingga memiliki potensi
yang terpuji, baik dunia maupun akhirat. Harus ada etika PNS” tutur Walikota
menegaskan. Perekat persatuan dan kesatuan itu berartib tidak suku oriented,
kita harus saling menghormati dan menghargai, karena indonesia memiliki suku
yang beragam.
Fenomena tingginya konsumtif di
Indonesia juga harus menjadi perhatian, hindari prilaku konsumtif. Ukur
kemampuan dan jangan memaksakan agar tersohor. Tidak boleh konsumtif, cintai
dan gunakan produk-produk Indonesia. “Semoga dengan Diklat ini, bisa
mengevaluasi prilaku dan menggali potensi, sehingga dapat memperbaiki kinerja.
Syukuri kesempatan yang telah diberikan dan pasang target-target perbaikan
setelah Diklat, sehingga Depok bisa maju, unggul, dan punya kepribadian” tutup
Walikota. (ols)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar