Kamis, 22 Agustus 2013

Pendidikan Milik Seluruh Warga Depok

Siaran Pers
Humas Protokol
Kamis, 22 Agustus 2013



Saat menghadiri Halal Bihalal PGRI se-Kota Depok yang digelar di GOR Kartika Kostrad Cilodong, Walikota Depok H Nur Mahmudi Isma’il sempat berbincang dengan salah satu warganya yang bernama ibu Romlah (35). Perbincangan terjadi sesaat sebelum Walikota mengakhiri sambutan dalam acara yang dimotori oleh PGRI Kota Depok. Diatas panggung, Romlah yang bertempat tinggal di Rt. 3 Rw. 12 Mampang ini, mengucap rasa syukur sekaligus menghaturkan terima kasih kepada Walikota, Dinas Pendidikan, dan Kepala Sekolah SMPN 2 Depok. “Alhamdulillah, anak saya bisa bersekolah di SMPN 2 Depok tanpa dipungut biaya sepeser pun. Terima kasih karena Pemkot kasih kesempatan dan kemudahan bagi anak saya, Risa Wahyumilah, untuk sekolah di sekolah negeri. Kalau tidak ada program dari Pemkot, anak saya tidak bisa sekolah karena kurang biaya” ujar Romlah yang memiliki 3 orang anak.

Saat mendaftar ke SMAN 2, saya menggunakan kartu Jamkesda dan SKTM serta tak lupa selalu berdo’a dan meminta kepada Allah SWT agar anak saya bisa masuk ke SMA tersebut. Saya terus berusaha mencoba agar Risa bisa melanjutkan sekolah, walau banyak yang bilang di SMA 2 itu mahal karena sekolah RSBI dan saya tidak akan sanggup membayar biayanya. Saya tidak mengerti apa itu RSBI, yang saya mau, anak saya sekolah di negeri. Alhamdulillah pa RT, pa RW mendukung saya dan setibanya disana, guru-guru di SMAN 2 juga menginformasikan kalau Pemkot Depok memberikan kuota untuk siswa miskin di sekolah. “Alhamdulillah, kepala sekolah dan gurunya juga tidak meminta biaya apapun, malah membantu saya hingga akhirnya Risa bersekolah disana saat ini” cerita Romlah menambahkan Dinas Pendidikan juga sangat membantu dalam mengurus segala persyaratan. 

“Untung saya tidak mendengarkan kata orang dan terus maju sehingga Risa bisa terus sekolah. Terima kasih Pemkot Depok, kalau tidak dibantu anak saya tidak bisa sekolah, karena saya tidak bekerja dan ayahnya  (bapak Wahyu) bekerja sebagai satpam di Kebun Jeruk, Jakarta” ujar Romlah yang tak henti-hentinya mengucap syukur dan terima kasih. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini, Pemkot Depok memprioritaskan Sekolah Negeri untuk menerima siswa tidak mampu tanpa melihat nilai NEM, masing-masing sekolah memberikan kuota 20 persen.

“Hal itu kami lakukan karena pendidikan dimiliki oleh seluruh warga depok dan anak-anak adalah generasi penerus yang berhak mendapat pengajaran dan pembelajaran tanpa memandang status mampu dan tidak mampu. Mereka yang kurang mampu tau bahkan tidak mampu harus tetap sekolah dan harus difasilitasi dan diberi pelajaran yang sama. Tidak adil bila memperlakukan mereka yang tidak mampu namun memiliki kepintaran atau sebaliknya. Kita harus bantu mereka, baik yang dhua’fa karena ekonomi maupun, dhua’fa karena jaringan/kapasitas, karena mereka semua adalah tanggung jawab kita, tidak ada alasan apapun bagi mereka untuk tidak sekolah” jelas Walikota seraya menambahkan sebagai pendidik, harus bertanggung jawab dan ikhlas mengangkat derajat anak-anak yang kurang/tidak mampu. Semoga bersama-sama kita bisa membimbing agar anak-anak bisa terus sekolah dan terbebas dari belenggu kemiskinan, kemalasan, dan sistem pendidikan, harap Pemimpin Kota Belimbing sebelum meninggalkan GOR Kartika Kostrad Cilodong,  Rabu (21/8) siang. (olas)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar