Selasa, 03 September 2013

Walikota Menjadi Nara Sumber Dalam Journal Ilmiah Mahasiswa Turki dan Nepal

Siaran Pers
Humas dan Protokol Setda Kota Depok
Senin, 2 September 2013


Mahasiswa Turki dan Nepal yang menuntut ilmu di Tokyo University berkesempatan baik, karena dapat mewawancarai secara langsung Walikota Depok.

Mereka yang mengambil penelitian kualitatif menggunakan metode wawancara dalam pengumpulan data.
Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma'il, disela-sela kesibukannya Senin, (2/9) bersedia menjadi nara sumber bagi dua mahasiswa asing ini.

Mereka sudah jauh-jauh, dan tertarik meneliti Indonesia dalam hal tingkat kesehatan. Mahasiswa wanita mempunyai ketertarikan pembuatan desertasi dalam hal kesehatan mental, dan mahasiswa  laki-laki tertarik untuk membuat theis dengan meneliti HIV.

Mereka mewawancarai berbagai hal terkait kesehatan di Kota Depok khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Beberapa hal yang ditanyakan diantaranya adalah bagaimana sebuah pengolahan makanan yang sehat dan akan berdampak baik bagi kesehatan masyarakat.

Walikota menjelaskan pada umumnya masyarakat lebih menyukai makanan yang berbumbu pedas atau spicy. Indonesia kaya akan rempah-rempah yang digunakan dalam penyajian masakan kaya akan rasa.

Sambung Nur Mahmudi menjawab pertanyaan mahasiswa tersebut Depok tidak termasuk daerah dengan musibah serangan penyakit, apalagi HIV.
Kota ini tergolong sehat.

Puskesmas berperan penting dalam mempromosikan, mensosialisasikan, dan menjalankan program kesehatan dari Pemerintah kepada masyarakat. Pelayanan yang diberikan puskesmas diantaranya: poli umum, poli ibu anak, poli lansia, KB, konsultasi aids, dst.

Kemudian Beliau menjawab lagi pertanyaan mengenai" apakah Depok masih suka terserang Malaria?
" Masyarakat tidak ada yang terserang Malaria, namun jika serangan nyamuk chikungunya, dan DBD masih dapat juga terjadi sesekali".

"Puskesmas juga sering dan terus menerus mengedukasi masyarakat agar selalu menjaga kondisi tubuh agar tetap vit, dan menjalankan pola hidup bersih dan sehat, serta 3 M untuk menghindari serangan, dan memutuskan mata rantai nyamuk tersebut."

Saat ini Depok sedang menjalankan pilot project yang konsen terhadap lingkungan, Penciptaan Puskesmas PONET 24 Jam, Kota Layak Anak, dan Unit Pengelolaan Sampah sampai zero waste.

Terkait service kesehatan gratis untuk masyarakat saat ini Depok telah menjalankan sistem yang dinamakan Jamkesda untuk masyarakat miskin, biaya kesehatan tersebut dibayarkan oleh Pemerintah senilai sampai dengan (dicover Rp.100 juta untuk oprasi jantung).

Sedangkan terkait keadaan lalu lintas dijalan raya, Depok termasuk rendah dalam hal kecelakaan lalu lintas. Ini digambarkan bahwa angka tersebut sesuai dengan data yang diperoleh dari Polda Metro Jaya, bekerja sama dengan dishub. Depok pernah mendapatkan penghargaan karena kecilnya angka/ tingkat kecelakaan lalu lintas.


Kedua Mahasiswa ini saat ini sedang menginap di salah satu Hotel di Pusat Jakarta. Walikota merekomendasikan kepada mereka untuk mencoba  hotel Santika baru yang terletak di Margonda, dibelakang D'Mall. Hal ini dikarenakan agar mereka menghemat waktu, dan mobilisasi dalam upaya pengumpulan data untuk risetnya.

Tak lupa Beliau juga mengenalkan minuman berasal dari belimbing asli Depok.

Nur Mahmudi Isma'il mengatakan "senang dapat menjadi nara sumber dalam penelitian untuk sebuah karya ilmiah, terlebih lagi Mahasiswa ini datang dari tempat yang jauh.
Sekaligus melalui jurnal yang dapat dibaca oleh seluruh dunia. Nantinya dunia dapat melihat tingkat kesehatan Indonesia sudah cukup baik.
Walaupun di Kota Depok masih suka terjadi penyakit DBD dan Chikungunya, dan itu merupakan PR bagi Pemerintah, dan harus diperangi bersama masyarakat, agar Depok selalu sehat lingkungan dan masyarakatnya, "tutur Beliau.

Depok terpilih secara Random, dari Bagian Negara Indonesia. Depok juga menjadi ketertarikan mahasiswa ini dari bebagai faktor. Selain Kota nya yang unik, Kota yang dekat dengan Ibu Kota Indonesia ini juga terus berkembang pesat. (Endang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar